tiktok id in trouble?

Sangat disayangkan, kealpaan dan dibiarkannya sektor e-Commerce ini tanpa ada pengaturan dan pengawasan akhirnya berujung kepada PHK.

Betapa tidak, jual beli alias transaksi didominasi tipu2. Pasti anda yang membaca postingan ini pernah merasakannya, ya jadi korbannya. Karena saya sendiripun yg cukup paham ICT dan e-Commerce saja tetap bisa dikelabui, baik oleh iklan juga trick marketing. Dan itu di endorse alias dibiarkan oleh pelaku marketplace.

Pertama kali tertipu, saya membeli sepeda listrik yg menempelkan logo IKEA. Harga lumayan, mereka bikin rada masuk akal sehingga orang yang paham pun tertipu. Sementara dari perusahaan yg logonya dicatut, tidak pernah terlihat himbauan dan sejenisnya bahwa logo mereka telah disalahgunakan.

Ada juga tertipu dengan barang KW yg dikirimkan, ini jauh lebih sering. Ada kalanya ongkir awalnya tidak disebutkan dan seolah olah gratis ongkir, nah ketika pakai rumus COD biar barang pasti datang, itu tadi harga berubah. Sebelumnya jelas, kalau kita tidak COD barang tidak datang seperti sepeda listrik, bukan mobil listrik ACEMKA yah🤣.

Ada kalanya juga tipuan dengan mengirimkan barang yg benar2 berbeda dengan yg diorder.

Itu baru yg saya alami, oh hampir lupa sebuah marketplace besar LZD, pernah mencharge saya dengan 2 barang yg sama ketika saya membeli amplifier listrik gitar. Permainan kursor dan menu sehingga pembeli tetap pihak yang salah.

Nah itu baru bbrp trick tipuan diranah e Commerce kita yg terus terjadi.

Prinsipnya, memang kurang kuat keinginan untuk berbisnis secara murni, baik dan layanan terbaik diiringi kejujuran dan mendapatkan profit dg cara pantas.

Tentu saja niat dan antusias pembeli menjadi turun jauh yg memaksa satu persatu pehaka, ya PHK, layoff. Karena akhirnya barang yg diorder yg kecil resiko tertipu dan harga tidak terlalu mahal. Thus, omset akan menurun drastis.

16.06.24 Sawangan

@uddaeddy

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.