Salah satu momen paling kontroversial pada malam penghargaan Oscar 2015 adalah saat aktor Sean Penn memanggil peraih Oscar untuk film terbaik ”Birdman” atau ”The Unexpected Virtue of Ignorance”. ”Siapa yang memberi dia Green Card?” kata Sean Penn sebelum sutradara Alejandro González Iñárritu dan kru naik ke panggung.Celetukan yang dianggap menyinggung ras dan isu sensitif imigran yang dilontarkan kepada sutradara asal Meksiko itu dianggap menghina. Namun, di belakang panggung justru Alejandro yang mengapresiasi. ”Sean dan saya berteman secara brutal di mana kejujuran itu selalu ada,” katanya tentang aktor kawakan yang main dalam film besutannya, 21 Grams, tahun 2003.

Ucapan Sean itu justru semakin mengontraskan kemenangan strategi Meksiko dalam hegemoni industri film Hollywood. Tidak melawan secara frontal, tetapi berjalan bersama. Setelah Alfonso Cuaron menjadi sutradara Hispanik dan Meksiko pertama yang berhasil meraih Oscar dalam film Gravity tahun 2014, Alejandro mengukuhkan kemenangan Meksiko. Tahun ini, film Birdman menyabet Oscar untuk film terbaik, sutradara, dan skenario.

Alejandro, Alfonso, dan Guillermo del Toro adalah tiga sekawan sutradara Meksiko yang di Hollwood kerap dijuluki ”Three Amigos”. Alejandro selalu dipandang sebagai anak emas karena selain dianggap paling ganteng, dia juga paling sukses sebagai sutradara di masa awal karier mereka di televisi dan iklan di Meksiko.

Salah satu strategi mereka yang penting adalah kolaborasi mendirikan rumah produksi Cha Cha Cha. Rumah produksi ini digunakan ketiganya untuk meningkatkan posisi tawar dan menyatukan kekuatan ketiganya yang berbeda. Cha Cha Cha berhasil memasukkan ketiga sutradara nasional ini ke dalam film transnasional dengan menggaet Universal Pictures dan Focus Features untuk distribusi 21 Grams.

Hebatnya, kesepakatan ini diikat dengan klausul kebebasan kreatif bagi sutradaranya. Ini tentunya tidak lepas dari kepiawaian Alejandro membesut film Amores Perros pada tahun 2000 dan sepotong film 11 September. Kini, Cha Cha Cha sibuk menanam dan menyemai bibit-bibit baru sineas Meksiko untuk diorbitkan secara global.

Perjalanan hidup Alejandro membuatnya fasih dengan menjadikan film sebagai budaya transnasional, tidak sekadar mengutarakan masalah negaranya. Pada umur 17-19 tahun, ia bekerja di kapal kargo dan berkelana ke Eropa dan Afrika. Segmen-segmen yang dialaminya menjadi referensi dalam film-film berikutnya.

Latar pendidikan Alejandro sebenarnya bukan film. Sepulang berkelana, ia kuliah ilmu komunikasi di Universidad Iberoamericana, Meksiko. Kariernya cukup dikenal sebagai disc jockey di stasiun radio WMF di Meksiko sejak 1984. Latar musiknya ini kembali terasa dalam film Birdman yang kerap diisi dengan latar musik drum yang menurut Alejandro membuatnya merasakan tempo emosi dari film.

Baru pada 1990-an, Alejandro mendirikan rumah produksi Zeta Film di Meksiko. Ia mulai menulis dan memproduksi film pendek dan iklan. Ia lalu menambah ilmu filmnya kepada sutradara teater Polandia, Ludwik Margules, dan kepada Judith Weston di Los Angeles. Tahun 1995, Alejandro membuat film untuk televisi Meksiko, Behind the Money, dan membuat Zeta Film menjadi rumah produksi penting di Meksiko.

Karier internasionalnya untuk film panjang dimulai dengan Amores Perros tahun 2000. Film yang kental dengan situasi sosial Kota Meksiko itu memikat dengan jalinan plot nonliniernya yang menjadi tren baru dalam dunia film saat itu.

Film ini diputar di Festival Film Cannes dan mendapat perhatian dengan kemenangannya dalam Critics Weeks Grand Prize. Film ini membawa Alejandro eksis dalam film September 11 yang mengumpulkan sutradara muda terkemuka dari berbagai penjuru dunia untuk membuat secuplik interpretasi tentang serangan teroris 11 September.

Resep film yang sama dengan Amores Perros dipakai Alejandro dalam film panjang berikutnya, 21 Grams. Di film inilah Alejandro pertama kalinya mendapat dana untuk produksi bersama dengan rumah produksi film Amerika Serikat, dan yang paling penting adalah komitmen dengan perusahaan distributor Hollywood.

Film 21 Grams juga menggunakan aktor internasional, seperti Sean Penn, Naomi Watts, berdampingan dengan Benicio del Toro. Film ini menjadi salah satu nomine dalam kategori Film Asing Terbaik penghargaan Oscar 2004.

Pada tahun ini mulai terasa dampak strategi the Three Amigos. Mereka keluar dari tema yang merepresentasikan permasalahan di negaranya dan mulai mengadaptasi tema global.

Melawan tudingan bahwa sutradara Meksiko ini larut atau dikooptasi industri film Hollywood, Three Amigos mengajukan kekhasan persepsi mereka. Pendekatannya berbeda, seperti film-film Alejandro yang punya plot nonlinier, pendekatan yang satir terhadap masalah menjadikannya eksis dalam industri global yang predator.

Semakin menguat terlihat dalam film Alejandro, Babel, tahun 2006 yang menggugat globalisasi. Tema ini bisa dibilang mengakomodasi industri film Hollywood, tetapi juga pada semangat berbeda dari sutradara non-AS ini.

Film yang dibintangi Brad Pitt dan Cate Blanchett ini mengambil setting di beberapa negara dan secara kontras mengangkat konflik kontemporer dalam keluarga. Babel menang sebagai film terbaik Golden Globe dan menjadi nomine film terbaik Oscar tahun 2007. Yang menarik, film Alejandro berikutnya menggunakan bahasa Spanyol, Biutiful, tahun 2010.

Dalam Birdman, Alejandro menghadirkan tontonan yang secara teknis membuat terobosan luar biasa. Penonton awam pun bisa menikmati gerak kamera yang seakan satu kamera tak terputus dari awal hingga akhir film, seperti jadi penonton di dalam film. Terkait hal ini, Alejandro menolak membocorkan tekniknya, tetapi ia mengakui, sulit untuk menciptakan gambar yang seakan minim pemotongan itu. Film ini juga kaya secara emosi terkait dengan ego seorang aktor superhero yang mulai pudar.

Selain itu, film ini juga memadukan kenyataan dengan film. Salah satunya Michael Keaton sebagai pemeran utama. Ia aktor pemeran tokoh Batman (1989) dan Batman Returns (2002). Michael diikuti egonya yang berbentuk manusia burung berwarna hitam, mirip Batman.

Kepiawaian pribadi dan strategi bersama telah mengangkat Alejandro pada puncak Academy Award. Toh, ia lalu menggunakan acara itu untuk menyatakan opini politiknya, yaitu soal perbaikan imigrasi. Ia meminta agar Pemerintah Meksiko memerintah dengan lebih baik. Dan, kepada warga Meksiko yang kerap dipandang sebelah mata di AS, pernyataannya cukup keras. ”Saya berdoa mereka bisa diperlakukan dengan harkat dan martabat yang sama dengan para imigran yang sebelumnya datang ke negara para imigran ini,” katanya.

—————————————————————————
Alejandro González Iñárritu
♦ Lahir: Mexico City, 5 Agustus 1963
♦ Academy Awards:
–  2001: Film Berbahasa Asing Terbaik (Amores Perros-Meksiko, dinominasikan)
– 2007: Sutradara Terbaik (Babel, dinominasikan)
– 2007: Film Terbaik (Babel, dinominasikan)
– 2011: Film Berbahasa Asing Terbaik (Biutiful-Meksiko, dinominasikan)
– 2015: Sutradara Terbaik (Birdman atau The Unexpected Virtue of Ignorance)
– 2015: Skenario Asli Terbaik (Birdman atau The Unexpected Virtue of Ignorance)
– 2015: Film Terbaik (Birdman atau The Unexpected Virtue of Ignorance)