PENYERAHAN BANPRES PRODUKTIF USAHA MIKRO (BPUM) DI ISTANA MERDEKA OLEH PRESIDEN JOKOWI

Alhamdulillah, setelah melalui proses yang sangat cepat setelah surat MenkopUKM dikirimkan ke Presiden, hari Rabu minggu lalu kami menerima pemberitahuan dari Kasetpres bahwa Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkenan melaksanakan penyerahan BPUM kepada para pelaku usaha mikro yang berhak menerima. Acara direncanakan hari Jumat 30 Juli 2021, dipenghujung bulan. Acara telah berlangsung dengan sangat lancar, aman, cepat, praktis namun efektif. Berikut sekedar cerita tentang persiapan dan pelaksanaan acara, yang mungkin berguna buat pembaca. Selamat menikmati.

Sebagai PNS, pegawai negeri sipil (maaf saya lebih cinta istilah ini), saya sudah beberapa kali hadir ke istana. Sejak bertugas di Bappenas (1989) dan kantor Kemenko Perekonomian (2005) seingat saya sudah hadir di istana untuk beberapa acara sesuai bidang tugas yang saya kerjakan. Mulai dari Telekomunikasi di era lama hingga ICT sekarang atau ekonomi digital sampai dengan bidang Energi, Infrastruktur, Program Percepatan Pembangunan Ekonomi, hingga Program Strategis Nasional (PSN)

Seingat saya, saya hadir untuk acara peluncuran Dewan TIK Nas (Detiknas), Energi Biru dan Program PLTU 30 ribu MW, Master Plan Percepatan Pembangunan EKonomi dengan beberapa kegiatan di dalamnya, beberapa program kementerian terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) hingga yang terakhir peluncuran proyek Palapa Ring yang menghubungkan nusantara dengan jaringan fiber optik berkecepatan tinggi, atau yang dikenal sebagai Tol Langit. Namun kehadiran saya dalam berbagai acara tersebut hanyalah sebagai undangan. Datang, hadir dan ikut acara, lalu biasanya ditutup snack nusantara istana yang beragam dan nyaris enak semua.

Namun untuk kali ini, dalam acara Penyerahan BPUM 2021 peran saya sangatlah berbeda. PIC, person in charge, dari kementerian yang punya hajat. Mepetnya waktu yang tersedia, dan juga kondisi pandemi Covid membuat adrenalin mengalir cepat. Setelah hari Rabu 28 Juli, pemberitahuan tentang persetujuan Presiden diterima, maka Kamis pagi esoknya, rapat koordinasi dengan pihak istana yang diadakan oleh Kasatpres langsung dilaksanakan virtual. Berbagai persiapan dilakukan. Internal, saya dibantu oeh Pak Haryanto, Darmono dan P2K BPUM Rinaldi, serta tentu saja di support oleh semua staf yang terlibat kegiatan BPUM di Deputi Usaha Mikro, KemenkopUKM dan dari sekretarian kementerian.

Beruntung, program sudah selalu di update dan dilaporkan berkala. Ringkasannya, dari 12,8 juta rencana penyaluran BPUM 2021 hingga sebelum lebaran telah tersalurkan kepada bank Penyalur yaitu BRI, BNI dan BAS (Bank Aceh Syariah) sebanyak 9,8 juta. Percepatan penyaluran dilakukan dengan kombinasi penerima lama dan baru agar ekonomi masyarakat khususnya Usaha Mikro bisa terbantu di awal tahun, atau kwartal 1 dan 2 (Q1 dan Q2). Penyaluran dana kepada masyarakat di awal tahun sangatlah krusial, karena APBN dan APBD biasanya belum optimal penyerapannya. Bisnis dan sektor riil juga masih terkendala Covid19.

Tahap kedua penyaluran BPUM 2021 sudah pula dimulai dengan memberikan dateline usulan kepada Dinas yang membidangi Koperasi dan UMKM di daerah per tanggal 28 Juni. Data yang sudah masuk sebanyak kurang lebih 4,7 juta usulan telah dibersihkan (cleansing) internal Kemenkopukm dan kemudian dilakukan validasi melalui Sistem Informasi Kredit Program di Kemenkeu dan Ditjen Dukcapil, Kemendagri. Tahap kedua ini telah mulai dilaksanakan dan direncanakan sebanyak 3 juta penerima baru bisa menerimanya pada akhir Agustus ini (ada percepatan dari rencana semula akhir September).

Kembali ke rapat persiapan. Dalam rapat kami melaporkan Rencana Ringkas Penyerahan BPUM dan dibahas langsung oleh Kasatpres dan tim protokol dengan sangat cepat dan tegas. Memang demikian layaknya. Pengalaman yang sangat kaya dan jam terbang yang tinggi dari teman-teman Protis (protokol istana) yang digawangi oleh pak Yusuf memutuskan dan memperbaiki beberapa hal. Termasuk menambahkan BNI yang tahap awal tidak ikut, menentukan para pendamping presiden, memastikan bingkisan untuk peserta diberikan setelah acara, memastikan 20 penerima (masing-masing 10 orang dari BRI dan BNI) yang harus di PCR dan karantina, serta menentukan backdrop, dan beberapa hal lainnya yang harus dikomunikasikan juga dengan 4 kota. Rapat yang diadakan pagi hari jam 9.00 kami lanjutkan dengan rapat koordinasi teknis dengan seluruh stakeholder terkait. Semua rapat melalui zoom meeting (virtual conference). Rapat lancar, meski ada beberapa hal yang masih membingungkan dan harus diputuskan. Setelah diputuskan, rapat selesai dengan masing-masing pihak sudah mengetahui hal utama yang menjadi kewajiban masing-masing, termasuk protokol menkopukm, pihak Bank penyalur dan dukungan internal Deputi Usaha Mikro.

Untuk mempermudah komunikasi, biasa kami membuat WAG khusus dan memang efektif dengan terus berkomunikasi. Hingga menjelang tengah malam menuju Jumat 30 Juli 2021, barulah WAG reda. Ada beberapa hal yang masih mengganjal karena ada pihak-pihak yang berusaha merubah satu dua kesepakatan dari hasil rapat. Tapi dengan tegas saya sampaikan agar semua pihak berkomitmen dengan hasil rapat. Alhasil hingga pagi saat Gladi di istana sudah tidak ada masalah mendasar yang muncul. SAmbil menunggu jadwal Presiden jam 9.00 dan Menkopukm bp Teten Masduki, kami dijamu dan berbincang-bincang hangat oleh Kasatpres dan Direksi BRI dan BNI, Paspampres dan beberapa staf protis.

Sebelumnya kami telah memeriksa persiapan di lapangan. Acara yang diadakan di halaman depan istana didukung oleh cuaca cerah. Saya sempat khawatir kalau-kalau dari 20 peserta yang hadir sebagai penerima ada yang pusing atau jatuh pingsan selama acara, karena berlangsung di bawah sinaran matahari pagi yang meski menyehatkan tapi juga cukup menyengat di akhir bulan Juli.

Menjelang jam 9.00, kami diberi aba-aba bahwa acara akan dimulai. Kami semua turun ke lapangan istana dari ruang tunggu tadi. Sekilas sebelumnya saya melihat kesibukan luarbiasa secara teknis di beranda istana yang mempersiapkan juga Vicon paralel dengan 4 lokasi lainnya, yaitu kota Medan, Tasikmalaya, Pasuruan, dan Denpasar. Kabel, monitor, peralatan komunikasi komputer dan laptop, serta mixer terlihat tersusun rapi yang diawaki oleh staf protokol kepresidenan yang berpengalaman. Begtu pula tadi saya sempat cek kamera video yang mendokumentasikan dari beberapa arah dan sudut istana. Saya juga perhatikan ada drone yang membantu dokumentasi dari udara. Saya juga sudah serahkan konsep arahan bapak PResiden kepada staf pak Ari Dwipayana jika diperlukan. Klop dan mantap, dalam hati saya sambil berdoa ketika Presiden memasuki TKP dan para pendamping duduk agar Allah Swt memudahkan semua rangkaian acara dari awal hingga selesai.

Benar saja, sejak malam saya coba minta rundown terakhir dari istana, gagal. Protokol kami hanya diberitahukan rangkaian acara garis besarnya, tapi rundown tidak dishare. Tentu saja kita maklum, keselamatan Presiden harus diutamakan. Apalagi dalam kondisi serba susah dan tensi ekonomi dan politik turut terpengaruh pandemi. Semua harus tetap waspada.

Acara dimulai sesuai rencana oleh MC tepat jam 9.00. Saya sudah antisipasi bahwa rundown akan diringkas. Benar saja, setelah acara dimulai, MC mempersilahkan langsung kepada Presiden Jokowi untuk memberikan pengarahan. Presiden membuka arahan dengan menyampaikan kondisi terkini terkait pandemi, baik nasional maupun global dan kemudian menyampaikan arahan lengkap beliau sebagaimana dapat diikuti di media masa dan juga dari link Youtube Kepresidenan. Tidak sampai sebelas menit Presiden selesai memberikan arahan. Sebelum Presiden kembali memasuki istana, beliau sempat berbincang dengan Menteri kami bapak Teten Masduki. Menteri kemudian saya datangi dan membisikan beberapa hal yang harus saya tindaklanjuti. Acara selesai? ternyata belum.

Setelah Menteri Koperasi dan UKM meninggalkan istana, saya harus menjadi orang terakhir pergi meninggalkan istana, begitu keputusan saya. Karena masih ada acara tambahan, side menu, yaitu pemberian paket sembako dan kesehatan untuk ke20 peserta, yang sudah disiapkan disisi timur istana. Setelah melalui beberapa pengaturan, ke20 penerima BPUM berbaris rapi, dan akan menerima paket. Ternyata Presiden Jokowi, keluar dari dalam istana dan berkenan menyerahkan bingkisan kepada penerima BPUM. Karena kami tidak diperbolehkan membawa kamera, kami hanya bisa menyaksikan saja bahwa Presiden Jokowi dengan ramah memberikan amplop kepada peserta penerima BPUM bergiliran, yang dilanjutkan staf protokol memberikan bingkisan sembako dan paket kesehatan kepada penerima BPUM yang sumringah dan sangat senang.

Setelah selesai memberikan bingkisan kepada semua penerima BPUM, Presiden Jokowi kembali masuk ke dalam istana untuk melanjutkan kegiatan beliau. Terima kasih banyak Bapak Presiden yang telah memudahkan pekerjaan kami. Pengarahan, bincang-bincang dengan peserta, berdiskusi sebentar dengan Menteri. Selesai. Tidak ada dialog dengan ke 4 lokasi vicon, daerah hanya menyaksikan secara langsung dan daerah melanjutkan pemberian BPUM di kota masing-masing. Tidak ada protokoler di daerah yang harus sibuk mengatur kepala daerah dan para pendampingnya yang hingga mejelang gladi masih bertanya dan menyibukkan HP saya. Alhamdulillah acara lancar dari awal hingga akhir.

Saya pun kemudian berjalan beriringan keluar istana dengan Dirut BRI dan BNI dengan perasaan sangat lega dan bersyukur. Diluar, saya sempat berfoto dengan para direksi BRI dan BNI, dengan masing-masing staf dan penerima. Saya juga sempat mewawancara salah satu penerima BPUM ibu Indah dari Kemayoran yang sangat senang bisa masuk istana dan juga dapat amplop langsung dari Presiden. Siapa yang tidak akan senang diantar jemput, dikarantina, masuk istana dan diterima langsung oleh orang nomor 1 di negeri sendiri. Selamat ya kepada para penerima BPUM semoga menjadi kenangan indah dalam hidup anda dan tetap bersemangat dengan usaha mikronya yang diharapkan bisa naik kelas.

Menuju kendaraan saya tidak henti-hentinya bersyukur kepada Allah swt yang mendengarkan dan mengabulkan doa-doa kami dan tim siang malam untuk kelancaran acara. Terakhir, saya juga senyum simpul sendiri ketika ternyata tempat saya untuk duduk mendampingi Presiden sesuai hasil rapat yang dipimpin Kasetpres, digantikan orang lain. “No problemo, yang penting tugas selesai dan lancar, mari percepat penyaluran!” demikian jawaban saya ketika seorang staf menyambut saya sesaat sampai di Bogor di tempat konsineering mereka yang sedang bekerja keras mempercepat penyaluran yang ditargetkan hingga akhir juli ini sebanyak 1,5 juta.

Memang ide dan rencana mulia penyaluran BPUM ini adalah narasi istana sebagai wujud keprihatinan Presiden Jokowi kepada kondisi ekonomi nasional, terutama UMKM yang sangat terdampak oleh berbagai pembatasan karena pandemi Covid19. Begitu pak Menteri sering mengingatkan kami ketika dari awal mendesign BPUM sekitar bulan Juli tahun lalu.

Alhamdulillah hingga Jumat malam bergulir sebelum berganti hari, kami berhasil menetapkan (SK) sebanyak 2,04 juta untuk disalurkan ke bank penyalur. Tinggal mengejar sisanya hingga akhir Agustus 2021. Semoga Allah Swt memudahkan usaha kita membantu para pelaku UMKM dimana pun berada. Aamiin yra.

The end.

2 Responses

  1. Alhamdulillah…
    Sudah mendapat banyuan langsung dari bpk Presiden.
    Tapi saya sendiri sebagai umkm belum mendapat bantuan dari yg pertama 2,4 jt sama yg kedua 1,2 jt soga saya juga akan mendapatkan nya.

    Liked by 1 person

  2. Sudah pernah daftar bu Endang? Kalau Belum tolong agar daftar sd 12 Agustus ke dinas kabupaten/kota

    Like

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.