MEPERCEPAT IMPLEMENTASI MP3EI MELALUI PERLUASAN PENERAPAN E-GOV

Image

Alhamdulillah Seminar menjelang berbuka puasa ini telah berhasil diadakan dengan meriah pada tanggal 25 Juli 2012 di Hotel Borobudur.

Sekitar 300 peserta hadir memenuhi ruangan Ballroom Flores A serta koridor di depan Ballroom yang menyediakan stand untuk Pemda Papua, Badan Pusat Statistik, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan NSW (National Single Window).

Acara yang seharusnya dibuka oleh Menko Perekonomian M Hatta Rajasa ini berlangsung tertib dan semarak. Setelah sambutan tertulis Menko Perekonomian yang dibacakan oleh Deputi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah selaku Sekretaris Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), panggung berturut turut diisi oleh Deputi BKPM dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Presiden Director Microsoft kemudian menutup sesi pertama ini.

Menteri Pariwisata dan EKonomi Kreatif Marie Elka Pangestu kemudian membuka sesi kedua yang memaparkan kegiatan utama di kantor mereka terkait dengan ekonomi kreatif. Aswhin Sasongko selaku Dirjen Aplikasi Telematika yang mewakil Menkominfo kemudian menutup sesi kedua dengan memaparkan berbagai regulasi, kinerja, serta rencana ke depan pelaksanaan Egov.

Sesi terakhir sebelum berbuka puasa di isi dengan diskusi panel yang menampilkan Expert NSW Muwasiq, Tokoh Papua Barnabas Suebu, Staf Khusus Menko Perekonomian Yudi Purbaya Sadewa, Kepala BPS Suryamin, yang dipandu oleh Panji Choesin dari Mastel.

Acara yang berlangsung tertib dan tepat waktu ini ditutup 15 menit menjelang berbuka puasa dengan mempersilakan peserta seminar untuk menikmati hidangan berbuka puasa dengan menampilkan menu kuliner spesial Sup Buntut yang terkenal dari hotel ini.

Beberapa file presentasi peserta dapat di download DISINI.

Berikut adalah beberapa foto terkait acara.

Short Briefing in front desk

Tamu Pertama, TNI yang jempolan.

Briefing the EO and MC

mendadak naik panggung menyampaikan laporan panitia yang harusnya disampaikan bossku

Suasana di holding room dengan wamen PPN, wamen Pendidikan, Ketum Kadin dan Presdir Microsoft

Pak Tamba (BKPM) in action

 

Pak Gita, always ensuring.

Let’s be more creative!

 

 

agenda

Undangan “Mempercepat implementasi MP3EI melalui perluasan penerapan egov.

Dg tangan terbuka kami nanti kehadiran anda. Mhn registrasi terlebih dulu via telp atau email guna pengaturan seat dan souvenir. Tks

apa iya sih Telkom terkorup? berita atau hoax dan sesasi saja?

FITRA: PT Telkom BUMN Paling ‘Korup’
Penulis : Sandro Gatra | Minggu, 15 Juli 2012 | 15:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com – PT Telekomunikasi Indonesia disebut sebagai badan usaha milik negara (BUMN) yang paling “korup”dari 144 BUMN induk berdasarkan hasil pemeriksaan anggaran yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan tahun 2005-2011. Potensi kerugian negara di BUMN itu sebesar Rp 12 miliar dan 130,2 juta dollar AS.

“Ada enam temuan kasus (dugaan penyimpangan penggunaan keuangan) di PT Telekomunikasi Indonesia,” kata Uchok Sky Khadafi Koordinator Investigasi dan Advokasi Sekretaris Nasional Forum tIndonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) di Jakarta, Minggu (15/7/2012).

Uchok mengatakan, potensi kerugian negara dalam 144 BUMN induk mencapai Rp 4,9 triliun, 305 juta dollar AS, dan 3,3 juta yen Jepang dengan total dugaan penyimpangan penggunaan keuangan sebanyak 2.757 kasus. Dari jumlah itu, 1.527 kasus masih dalam proses tindaklanjut. “Sisanya belum ditindaklanjuti,” kata Uchok.

Potensi kerugian negara itu, kata Uchok, terjadi akibat lemahnya sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan, lemahnya sistem pengendalian pelaksanaan anggaran, dan lemahnya pengendalian internal.

Berikut daftar 24 BUMN yang memiliki catatan kasus yang potensial merugikan keuangan negara:

1. PT Telekomunikasi Indonesia (Rp 12 miliar, 130 juta dollar AS).

2. PT Rajawali Nusantara Indonesia (Rp 904 ,8 miliar)

3. PT Jasa Marga (Rp 605 ,4 miliar)

4. PT Bahana PUI (Rp 237 ,8 miliar, 39,5 juta dollar AS)

5. PT PLN (Rp 556 ,5 miliar)

6. PT Pembangunan Perumahan (Rp 330 ,6 miliar)

7. PT Hutama Karya (Rp 300 ,6 miliar)

8. PT Pertamina (32,4 juta dollar AS)

9. PT Danareksa (28,1 juta dollar AS)

10. PT Wijaya Karya (Rp 129 miliar, 11,4 juta dollar AS)

11. PT Wijaya Karya (Rp 129 miliar, 11,4 juta dollar AS)

12. PT PPA (25 juta dollar AS)

13. PT Taspen (Rp 165 ,7 miliar)

14. PT Nindya Karya (Rp 144 ,2 miliar)

15. PT Adhi Karya (Rp 130 ,4 miliar)

16. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Rp 125 ,9 miliar)

17. Perum Bulog (Rp 117 miliar)

18. PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (12,7 juta dollar AS)

19. PT Kereta Api Indonesia (Rp 110 ,8 miliar)

20. PT Industri Kapal Indonesia (12,2 juta dollar AS)

21. PT Wijaya Karya (11,4 juta dollar AS)

22. Perum Perhutani (Rp 88,8 miliar, 758 ,6 ribu dollar AS)

23. PT Asuransi Jawisraya (Rp 90,4 miliar, 6 ribu dollar AS)

24. PT PANN Multi Finance (4,6 juta dollar AS)

Editor : Heru Margianto

Indonesia a good investment destination for Malaysians

Indonesia a good investment destination for Malaysians – BorneoPost Online-EDDY SATRIYA