Renungan Sumpah Pemuda : “MENGINDONESIAKAN” Dunia

Salah satu cara untuk “mengindonesiakan” dunia adalah lewat lagu. Mungkin diplomasi ini yang belum tergarap, baik oleh musisi ataupun diplomat. Maksud saya, meski sudah banyak lagu bagus yang diciptakan seniman kita, namun sangat sedikit yang mendunia. Sebaliknya kita sangat welcome dengan lagu berbahasa asing. Bukan hanya Inggris, tapi juga lagu China, Jepang dan India.

…selengkapnya

Lagi dan semakin sering, Menteri dianugerahi DR (HC)

Betapa tidak, saking kuatnya pengaruh institusi ini, maka seorang pejabat yang masuk hanya bergelar S-1, maka seketika setelah selesai menjabat di sana bisa melenggang kangkung menyandang S-3, bahkan juga tidak kurang diberikan gelar Guru Besar.

…….selengkapnya

Aha…PLN mau menaikkan tarif 30%!!

Betapapun benar alasannya (jika itu memang benar), membicarakan rencana keinginan untuk menaikan tarif hingga 30 % ketika semua lapisan sedang lintang pungkan merapihkan diri akibat krisis finansial, mencerminkan dangkalnya sensitivitas pejabat di Kantor Pusat PLN. Jangan lupa pemerintah dan rakyat (melalui DPR) telah bermurah hati menyediakan subsidi BBM dan listrik sekitar (Rp 180 T) untuk TA 2009.

…selengkapnya

Telekomunikasi: Lain Padang, Lain Belalang

Untuk negeri China ini penulis juga mengutip “Let the Chinese people share the benefit of technology progress and dividend of telecom reform”.

Disinilah pokok permasalahan bangsa kita saat ini, termasuk untuk urusan telekomunikasi. Apapun yang dibuat – maaf terasa a priori – , maksud saya, berbagai program restrukturisasi sektor yang telah dan sedang dibuat, nyaris tidak berlandaskan kata-kata “demi rakyat Indonesia”. Meskipun teoritisnya demikian, namun prakteknya masih belum. :”Jauh Panggang daripada Api”, demikian sindiran pepatah lama.

Pls clik here untuk lengkapnya

What a Pity: Efforts seen to unseat Sri Mulyani

Sungguh menyedihkan apa yang diperlihatkan segelintir elit bangsa kita. Jika apa yang disinyalir The Jakarta Post (JP) di bawah ini benar, maka sulitlah dibantah bahwa memang ada segelintir umat manusia di bumi Indonesia ini yang tidak menginginkan negerinya aman, damai, dan mampu melewati krisis finansial yang berpotensi menjadi krisis ekonomi ini.

…Selanjutnya

Not Me!

…Tidak berapa lama, juga terdengar bunyi “bleseran” yang agak keras. Kali ini ternyata datang dari turis Eropa. Buru-buru sang turis inipun minta maaf, “Pardon me” katanya dengan sopan dan menyesal karena orang bisa merasakan asamnya keju.

….selengkapnya

Otokritik: Tentang Panik Itu..

…..Beginilah nasib bangsa jika birokrasi yang memang di seluruh dunia diperlukan untuk mengatur kehidupan kenegaraan, justru diperlakukan dengan sikap munafik. Di pandang sebelah mata. Apakah mungkin berbagai data akurat akan bisa didapat ketika para pejabatnya sendiri sedang libur panjang? Dan justru hasil sesaat ini sekarang menjadi trend untuk digunakan dalam proses pengambilan berbagai keputusan penting. Al hasil, seperti kata salah seorang teman saya di facebook nya, “pemerintah panik karena keseringan menyatakan jangan panik dan tidak perlu panik.”….

…selengkapnya.

T e r p e c a h

mesjid kubah emas Depok

mesjid kubah emas Depok

…. a l h a m d u l i l l a h

kau bangunkan aku pagi ini dengan caramu

kau tunjukkan padaku titahmu dengan jelas, sangat jelas di dalam tidurku

dalam mimpiku di ujung pagi

jelas kulihat nama surat itu….

………..selengkapnya