Kritik itu perlu bung, jgn alergi dan apriori dulu..

Doa Pagi

_*بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيم…

Ya Allah ,,,
Jika hari ini ada di antara kami yang sedang sakit, mohon angkatlah penyakitnya ya Allah ,,, Berikanlah kesembuhan untuknya ,,, Karena hanya Engkau lah yang Maha Menyembuhkan ,,,_

Ya Allah ,,,
_Jika hari ini ada di antara kami yang kesulitan rezeki, Mohon mudahkanlah dan bukalah jalan rezekinya ya Allah ,,, Karena hanya Engkau Maha Pemberi Rezeki ,,,_

Ya Allah ,,,
Jika hari ini ada di antara kami yang hatinya sedang susah dan bersedih, dalam menerima dan menghadapi ujian-Mu ,,, Mohon Kuatkanlah ia untuk mampu bertahan dan bersabar ,,, Dan hiburlah ia dengan penuh kurnia-Mu ,,,
Karena janji-Mu yang tak pernah Kau Ingkari Setelah kesusahan ada kesenangan dan kemudahan.

Ya Allah ,,
Jika hari ini ada di antara kami yang sedang ada benih-benih sakit hati dihatinya.. Sombong, iri hati, dengki dan dusta ,,, Mohon bersihkan dan sucikanlah Ya Allah.._

Ya Allah ,,,
Mohon Ampunilah segala dosa dan khilaf kami ,,, Jika sampai hari ini ada diantara kami, yang merasa disakiti dan didzolimi karena kesalahan kami yang disengaja atau pun yang tidak disengaja ,,, Bukakanlah pintu hatinya, agar mampu memaafkan kami ,,,_

Ya Allah ,,,
_Ampunkanlah dosa kami, dosa kedua Ibu Bapak kami, dosa ahli keluarga kami, dosa guru-guru kami, dosa sahabat kami, dan dosa Seluruh kaum Muslimin dan muslimat tanpa terkecuali ,,, Sesungguhnya Engkau lah Dzat yang Maha Pengampun dan Maha Mengasihani_
Ya Allah ,,,
Ijabahkanlah Do’a-Do’a kami, Tiada daya & upaya kecuali dengan PertolonganMU, Karena hanya kepada MU lah tempat kami Bergantung dan tempat Kami meminta Pertolongan_

_*آمِيـْـــــــــن، يَا رَبَّ اْلعَالَمِينْ…*_

Selamat Lebaran 1440H

Minang memang beda

Mari Bung Tempur Kembali.

Sebuah tulisan menarik buat bacaan. Tentang kebenaran isinya terpulang kepada pembaca budiman.

Selamat Lebaran 1440H

——-

Oleh : _Brigjen TNI (Purn) Drs. Aziz Ahmadi, M. Sc_

_“Tuan Soekarno, suatu saat ijazah ini bisa robek dan hancur. Dia tak abadi. Ingatlah satu-satunya yang abadi, *karakter”* …_ Inilah pesan menghunjam, Prof. Dr. Jacob Clay – Rektor _Technische Hogeschool_ (sekarang ITB), saat Soekarno diwisuda (1926).

Semua bilang, karakter itu sangat esensial & fundamental. Tapi ironis dan sayang, kerap disepelekan. Nyaris selalu diabaikan. Padahal, setiap detik dan menit dari perjalanan hidup setiap manusia, merupakan _episode_ pendidikan *karakter.*

Nabi Muhammad Saw (570-632), menegaskan, _”sungguh saya tidak diutus kecuali untuk membentuk *karakter* akhlak mulia”._

Fransis Bacon (1561-1626) sampsi dengan Bruce Lee (1940-1973), juga bicara hal yang sama. _”Knowledge is power, but character is more” …_

Antonin Scalia (1998), menegaskan arti pentingnya karakter dalam kehidupan manusia. _”Karakter, harus menjadi fondasi bagi kecerdasan dan pengetahuan”._

Seseorang atau kelompok. Dikenal amat cerdas, berpengetahuan & berpengalaman. Namun, ternyata tidak memiliki *karakter* atau integritas moral dan etika yang kuat. Jika demikian, jangan pernah ragu dunia akan makin rusak dan buruk.

Tanpa *karakter & integritas* (moral dan etika), peradaban manusia bisa rusak dan merusakkan. Jangan diragukan lagi, dunia akan makin berat menanggung beban dosa-dosa manusia.

*Karakter & integritas,* amat penting dan mendasar. Berlaku dan mesti terus menginspirasi seluruh segi kehidupan. Hatta, … dalam berpolitik sekalipun. *Karakter,* atau *integritas,* mesti tetap hadir dan ada di sana. Betapapun keras dan kejamnya persaingan, dalam meraih kepentingan. Kata SBY – Presiden keenam RI – pula.

*Karakter* yang demikian itulah, yang akhirnya memastikan dan menentukan, _kepadatan integritas_ seseorang. Bukan kepintaran dan kecerdasannya. Bukan pangkat dan kedudukannya. Bukan pula aspek _primordialismenya._

Dalam konteks kehidupan sosial, penampakannya menjadi lebih jelas dan nyata. *Karakter & integritas* yang mumpuni, bisa menutupi ketidakbecusan dan kekurangan intelektual. Tapi berlaku hal yang sebaliknya. Betapapun pintar/cerdasnya seseorang _(pintêré anjoro langit),_ tidak akan pernah bisa menolong *karakter & integritas* (moral/etika) yang memang rendah dan murah.

*Samuel Johnson* (1709-1784), Sastrawan Inggris mengatakan,
_knowledge without integrity, is dangerous and dreadful._ Ilmu pengetahuan tanpa (karakter) dan integritas, pasti berbahaya dan mengerikan.

***

Hari-hari ini, publik terhenyak oleh peragaan *karakter* dengan *integritas moral dan etik* yang menawan. Peragaan _asli, alami dan tulus. Lugas, tuntas dan tanpa beban._

Adalah seorang *Ryamizard Ryacudu.* Jenderal TNI Purnawirawan. Mantan Kasad yang kini menjabat, Menteri Pertahanan (Menhan) RI. Salah satu _triumvirat_ – penguasa dan penyelenggara pemerintahan negara – jika dalam keadaan _tidak biasa._

Karena *karakter,* dan demi *integritasnya,* sang Jenderal, tak perlu sungkan. Bahkan merasa perlu, _melawan arus._ Justru disaat yang lain berpeluh kemunafikan. Bersimbah semu kebanggaan. _Kéntér_ atau bahkan sengaja menghayutkan diri. Sang Menteri, berani bertaruh dengan jabatan mentereng berikut segala kenikmatannya. Justru disaat yang lain, menanggalkan karakter. Meninggalkan integritas. Lalu menjual diri, untuk sekedar mengais tulang yang tak berdaging lagi.

Karakter/integritas Mizard – panggilan akrab Pak Menhan ini – jelas makin _moncer_ di tengah _deru perang opini,_ antara penguasa – yang Mizard ada di dalamnya – dengan yang disebut oposisi.

*_Perang antara karakter berintegritas, berhadapan dengan kepalsuan dan kemunafikan._*

Clive S. Lewis (1898-1963), Profesor di Universitas Oxford dan penulis novel terkenal dari Inggris, mengatakan :
_”Integritas, adalah melakukan hal yang benar, ketika tidak ada yang melihat. Integritas dan kejujuran, adalah kekayaan paling jarang dimiliki manusia”._

Jika bukan karena karakter dan integritas yang kokoh dari sang Jenderal, logika lurusnya akan berbisik bahkan berteriak, _untuk apa kau bercanda dengan kesulitan?_

Sebagai pemangku kepentingan pertahanan nasional, sikap Menhan seperti itu, tentu tidak main-main. Bukan asal bunyi. Apalagi sekedar _menyalakkan hoax_ untuk menakut-nakuti. Pastinya, Menhan didukung oleh _feeling hankam_ yang kuat. Visi pertahanan yang jelas. Nalar akal sehat atau intelektual yang berkapasitas. Di atas segalanya, tentu asupan olah _intelijen pertahanan,_ yang valid dan akurat.

***

Walau menjabat selaku Menteri Pertahanan, Jenderal Mizard ternyata _bisa juga tak tahan. Menhan juga manusia._ Agaknya, Menhan tak tahan dengan _kebijakan publik yang tidak smart dan asal jadi._ Pelaksana kebijakan – operasional di lapangan – yang dinilai _ugal-ugalan dan kampungan._ Tidak profesional, disiplin dan netral.

Sang Jenderal – yang dikenal irit bicara dan tidak nyinyir apalagi _lebai_ itu – dipaksa keadaan harus bersikap. Harus muncul ke permukaan. Memberi sinyal terang. Sinyal, bahwa mengurus negara tidak boleh _amatiran,_ tidak boleh berdasarkan kepentingan atau sentimen pribadi dan kelompoknya sendiri.

Setidaknya, dua kali karakter & integritas sikap Ryamizard, yang amat patut dicatat dan digarisbawahi.

*_Pertama,_* Isu tentang Kebangkitan PKI.

Banyak pihak, termasuk pemerintah sendiri, agaknya tidak percaya dengan isu kebangkitan PKI tersebut, atau komunisme pada umumnya, di Indonesia.

Jenderal Ryamizard Ryacudu, kecewa berat terhadap mereka yang sok HAM dan demokrat itu. Secara _satire_ beliau menegaskan, _”jangan-jangan yang tidak percaya itu, dia sendiri yang PKI” …_

*_Kedua,_* terkait isu sentral akhir-akhir ini. (1) Rencana pembunuhan terhadap 4 (empat) pejabat negara. (2) Isu makar yang berujung munculnya kesan kuat upaya _kriminalisasi,_ terhadap sejumlah purnawirawan perwira tinggi TNI (AD).

Atas semua itu, dengan tegas juga geram/marah, Menhan menolak dan menyanggahnya. _Tidak ada rencana (pembunuhan) itu,_ katanya. _Apalagi rencana makar dari para purnawirawan TNI. Mereka itu patriot dan pejuang, …_ lanjutnya tegas.

***

Tidak cukup sampai di situ, kegeraman Menhan RI – Jenderal Ryamizard Ryacudu.

Menhan RI juga menegaskan :
*_”… Jangan sampai terpaksa turun. Kalau saya turun, alat saya, ya … TNI. Jelas itu. Alat Pertahanan Negara. Jika saya turun, … ingat, … tidak ada negosiasi, tidak ada diskusi, dan lain-lain. Saya selesaikan dengan sebaik-baiknya”._*

_Mak jlêp, itu Pak …_
_Jeruuuu … banget._

Siap Jenderal, …
Ijin bertanya agar kami menjadi jelas. _Apakah itu judul lagu, *”Mari Bung … Tempur Kembali?*_

*Jakarta, 1 Juni 2019*

Solo Culinary

*Buat yg mau MUDIK ke SOLO*

*KULINER FASHION SOLO*

*SATE, SATE BUNTEL, GULE & TONGSENG :*
1. Sate (kambing) Haji Bejo, Loji Wetan, Timur Perempatan Sangkrah.
2. Sate (kambing) pak Jaman, Kampung Baru, belakang Bank Indonesia
3. Sate (kambing) mbok Galak Sumber
4. Sate (kambing) pak Manto, jln Honggowoso, Selatan Perempatan Ngapeman
5. Sate (kambing) Man Gullit Sondakan
6. Sate Buntel (kambing) Tambak Segaran, psr. Legi
7. Sate kere (sapi) Yu Rebi, barat perempatan Mangkunjayan Penumping,
8. Sate (ayam) pak Dul, Selatan Perempatan Nonongan.
9. Sate (ayam) Pak Banjir perempatan Nonongan
10. Sate (kambing) mas Dodo pasar Bekonang
11. Sate (kambing) Permandian Pengging, Barat Kartosuro
12. Sate (kambing) mas Mardi Barat Mangkunegaran

*SOTO:*
1. Soto Triwindu (sapi), Ngarsopuro, Mangkunegaran
2. Soto Gading (ayam/sapi), Selatan Alun-alun Kidul, jl. Raya Wonogiri
3. Soto Mbok Giyem , jl. Bayangkara Tipes
4. Soto Kirana jl. Honggowongso
5. Soto Batiyah, jl. Gremet, Manahan
6. Soto Kartosuro (ayam), Timur Perempatan
7. Soto Merdeka (sapi), parkiran psr. Nusukan (Malam)
8. Soto Alun-alun Lor (sapi), Timur alun-alun utara

*THENGKLENG KAMBING*
1. Thengkleng Klewer bu Edi depan Beteng Plasa, PGS
2. Thengkleng Mbok Galak Sumber
3. Thengkleng Semanggi, Timur Perempatan Baturono.
3. Thengkleng Mbak Diah, Tanjung Anom, Dawung perbatasan Solo Baru dan barat Kartosuro jl. Solo-Semarang
4. Thengkleng Gerbang psr. Gede
5. Thengkleng ManGullit Sondakan
6. Thengkleng yu Tentrem, Ngadisono, Bibis, Ngemplak

*GUDEG*
1. Gudeg mbok Kedhul Purwosari (buka jam 16)
2. Gudeg ceker Bu Kasno Margoyudan (buka jam 24)
3. Gudeg dan Ayam goreng Adem Ayem Jl. Slamet Riyadi
4. Gudeg bu Mari jl. Gatot Subroto, Singosaren (Malam)
5. Gudeg Ayu, jl. Gadjahmada
6. Gudeg mBaki (Gudeg gurih bubuk kedele), Timur Perempatan Ketandan, Warung Miri

*NASI LIWET*
1. Nasi Liwet mb Yanti, Perempatan Purwosari (Malam)
2. Nasi Liwet Loji wetan, (Malam)
3. Nasi Liwet Kartosuro (Malam)
4. Nasi Liwet Solo Baru (Malam)
5. Nasi Liwet sebelah hotel Alana, jl. Adisucipto (Malam)
6. Nasi Liwet Jamsaren (pagi)
7. Nasi Liwet Barat tanggul Thenglik Kampung Sewu (pagi)

*SELAT*
1. Selat Omah Gading, jl. Raya Wonogiri, Gading.
2. Selat Harjo Bestik, jl. Dr. Rajiman, Timur psr. Kembang (Malam)
3. Selat Mbak lis, Serengan
4. Selat Kusumasari, Nonongan

*KHAS SOLO*
1. Pecel ndeso Lapangan Manahan (setiap hari)
2. Pecel ikan wader Waduk Thengklik, Panasan (pagi)
3. Cabuk Rambak, Timur Perempatan Ketandan, Warung Miri (pagi)
4. Pecel & Dawet Ayu
LARIS MANIS, nasi merah, bubur tumpang, empal, ayam + aneka lauk jl. Siwalan 57 Kerten
5. Bakmi jowo mbak Yayuk Penumping
6. Bakmi Thoprak yu Sri, Jayengan, selatan masjid Darusalam
7. Bakmi Thoprak yu Nani Kartopuran
8. Tahu Acar dan Gado2 Mekar Sari, jl Dr. Rajiman, dpn masjid fatimah
9. Tahu Kupat masjid Solikin, jl. Gadjahmada
10. Tahu Kupat psr. Kembang, jl. Dr. Rajiman
11. Selat dan tahu acar Mekar Sari, barat Danar Hadi, jl Dr Rajiman.
12. Harjo Bestik, jl. Dr. Rajiman, Timur perempatan Pasar Kembang (buka jam 18.00)
13. Timlo Sastro, belalang psr Gede,
14. Timlo Maestro, Keprabon, jl Ahmad Dahlan.
15. Sumber bestik pak Darmo, jl. Honggowongso.
16. Lontong Solo Kalilarangan
17. Lontong opor Omah Gading
18. Brongkos Warung Mas Ja, prapatan Lapangan penumping, Baron
19. Tumpang koyor, Solo Baru.
20. Bakmi Jowo Pantisari, jl. Monginsidi, SMA Warga arah Kepunton
21. Ayam goreng dengan sambel wijen dan sambel tapuk (karena pedes) di depan PLN Sukoharjo
22. Sop buntut bu Ugik, Tawangmangu
23. Ayam sorr Àdem Ayem, jl. Slamet Riyadi
24. Ayam goreng Bu Beter Palur.
25. Lontong opor, sega langgi, tahu acar, jenang sungsum, jenang grendul, jenang mutiara, jenang pati garut, jenang ketan ireng bu Hartono, barat psr. Nusukan
26.Resto – cafe LA TAVERNA.

*Aneka masakan JAMUR*
Sate jamur, Tongseng jamur, nasi bakar jamur, Gule, Rendang, Crispy . . Aneka Steak, Wagyu, Gelato, Coffe, Bir dll
Jl. Siwalan 55 Kerten Solo
*WEDANGAN*
1. Wedangan Omah Lawas psr. Beling.
2. Wedangan Omah Lodji, jl. Kol. Sutarto, Jebres
3. Wedangan Omah Sinten depan Mangkunegaran
4. Tiga Ceret depan Mangkunegaran,
5. Kebon Kulon belakang psr. Kleco,
6. Play ground, masjid, jl. Kenangan, Kotabarat
7. Wedangan Mbah Wir Purwosari Center point ke selatan
8. Wedangan Nggone DEWE jl. Siwalan 57 Kerten Solob
9.Mas Dhe jln Yani 132 Tomur Pom Bensin. Pabelan Kartoso .
10.Gula Klapa depan gedung Wanita Manahan,
11. Rujak Ice cream istimewa kanjeng mami jln Ahmad Yani 295 Gondang solo

*Meniko pawartos mudik wonten ing tlatah Surokarto Hadiningrat, monggo Pinarak*

Polisi Jujur yg Lain

Para pejabat seharusnya belajar dari Mantan Gubernur Sumatera Barat, Brigjen Polisi Kaharoeddin Datuk Rangkayo Basa. Jangankan mengkorupsi duit haji, dibiayai Kapolri naik haji pun jenderal jujur ini tak mau.

Cerita ini terjadi tahun 1967. Setelah pensiun, Kaharoeddin didatangi oleh Brigjen Polisi Amir Machmud. Amir Machmud adalah keluarga sekaligus sahabat Kaharoeddin. Hubungan mereka sangat dekat sejak awal kemerdekaan. Amir yang merupakan junior Kaharoeddin ini menjadi jenderal polisi yang paling bersinar saat itu.

Brigjen Amir ditugasi Kapolri Jenderal Sutjipto Judodihardjo untuk menjemput Kaharoeddin ke Jakarta. Selanjutnya Kaharoeddin akan naik haji diongkosi Kapolri. Mungkin Kapolri saat itu sengaja menyuruh Amir yang menjemput karena tahu kedekatan mereka. Amir diharapkan mampu membujuk Kaharoeddin yang terkenal keras menolak semua gratifikasi, termasuk dari atasannya sendiri.

Maka tanggal 16 Agustus 1967, Amir datang ke kediaman Kaharoeddin di Jl Tan Malaka no 8, Kota Padang. Suasana pertemuan berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan. Namun Kaharoeddin menolak pemberian Kapolri untuk naik haji.

“Malu kalau naik haji diuruskan Kapolri,” kata Kaharoeddin seperti dikutip dalam buku Brigadir Jenderal Polisi Kaharoeddin Datuk Rangkayo Basa, Gubernur di Tengah Pergolakan, terbitan Pustaka Sinar Harapan tahun 1998.

“Dia saklek kalau urusan seperti ini. Tak mau menerima pemberian apa pun,” kata cucu Kaharoeddin, Aswil Nasir, membenarkan kisah ini saat berbincang dengan merdeka.com.

Cerita tak berakhir di sana. Pada Lebaran tahun 1970, Bupati Tanah Datar Mahjoeddin Algamar dan Wali Kota Padang Achirul Jahja datang ke rumah Kaharoeddin. Bagi keduanya dan Bupati Pariaman M Noer, Kaharoeddin memang sudah dianggap ayah sendiri.

Saat berbincang, mereka merayu dengan halus agar Kaharoeddin mau naik haji. Maklum, Kaharoeddin dianggap ahli agama, taat beribadah dan jujur. Sayang kalau Rukun Islamnya belum lengkap jika tak ke Tanah Suci.

Begitu dirayu, Kaharoeddin langsung memotong pembicaraan itu.

“Jadi maksud kalian mau menggunakan uang negara untuk ongkos naik haji saya?” tanyanya tegas.

Buru-buru dua bupati itu menggeleng. “Bukan begitu Bapak. Bapak jangan berpikiran seperti itu. Kami kan anak-anak bapak. Kami akan iuran agar bapak bisa naik haji,” kata mereka.

Keduanya berkali-kali menjelaskan ini sama sekali bukan uang negara, melainkan uang pribadi mereka. Sengaja ditabung sebagai pemberian agar Kaharoeddin bisa berhaji.

Setelah lama dibujuk dan yakin uang ini merupakan uang halal, Kaharoeddin mau juga berangkat. Tapi masalah baru muncul, keluarga ingin agar Kaharoeddin naik haji bersama istrinya. Pasangan ini memang sama-sama berusia lanjut.

Tapi Kaharoeddin enggan meminta pada siapa pun. Demi ongkos naik haji istrinya, keluarga Kaharoeddin akhirnya menjual tanah milik mereka. Dengan itu Kaharoeddin mampu berhaji tahun 1971. Padahal dia menjadi Komandan Polisi Sumatera Tengah bertahun-tahun. Dia juga menjadi Gubernur Sumatera Barat selama tujuh tahun. Dia gubernur pertama Sumatera Barat.

Jika mau, enteng saja Kaharoeddin naik haji bersama keluarganya dengan biaya dinas. Atau malah mengkorupsi uang negara untuk naik haji atau umroh. Sudah rahasia umum, banyak sekali pejabat yang melakukan hal itu. Tapi Kaharoeddin tak mau. Dia tidak ingin jadi koruptor.

Seandainya semangat Brigjen Kaharoeddin masih diteladani sampai saat ini, tentu rakyat Indonesia tak akan sengsara.

Oleh. Beny Rusmawan

Surabaya

KOTA Yang Cocok Untuk Kalian Belajar keberagaman Agama di Indonesia.
Gak Usah Jauh Jauh Ke Arab. Belajarlah Ke Masyarakat Surabaya Terutama Waktu Siang Hari.

Ramadhan Sangat Meriah, Warung Warung Tetap Buka Seperti Biasa Dengan Tambahan Kain Penutup. Yang Puasa Tak Minta Dihormati, Dan Yang Tak Puasa Tetap Makan, Ngopi, Rokokan Seperti Biasa Aja,Tanpa Perda Dan Aturan Yang Sok Kuasa.

Masyarakat Tetap Harmonis Dan Asik Asik Aja. Kata JANCUK Tetap Terdengar Seperti Biasa. Poso Karepmu, Gak Poso Karepmu !
“Wong Raimu ae Ate Poso Barang..” Celoteh Yang Polos. “Wong Duso Yo Mbok Tanggung Dewe”.

Masjid Meriah Tak Pernah Sepi, Tadarus Menggema Di Mana Mana, Tak Ada Gesekan, Tak Ada Yang Sok Beriman Atau Merasa Paling Suci.

“Uwong kok Mekitik. Koyok Nang Suwargo Wis Duwe Kapling ae, Cuk !”

Inilah Kota Terindah, Terkeren dan Paling Mempesona Yang Kutemui. Pusatnya Jawa Timur. Propinsi Yang Melahirkan Soekarno, Bung Tomo, KH.Hasyim Asyari, Cak Nun, Gus Dur.
Dan Jangan Lupa..Cak Kartolo dan Cak Lontong!

*SELAMAT ULANG TAHUN KE 726 KOTA SURABAYA…*