Over 65

Didedikasikan bagi Sahabat-sahabat yang berusia 65 tahun ke atas.

Kalau kita dapat hidup hingga 80 tahun, itu hanya tinggal sekitar 14 tahun lagi. Karena pada hari² yang tersisa ini se-waktu² kita dapat jatuh sakit.
Oleh karena hari yang tersisa tidak banyak lagi, apalagi sewaktu kita meninggalkan dunia ini, apapun juga tidak ada yang dapat dibawa,
maka kita tidak usah terlalu berhemat.

Uang yang memang harus dikeluarkan keluarkanlah,
apa yang dapat dinikmati nikmatilah.
Jika memiliki niat untuk melakukan amal lakukanlah segera.
Tidak usah terlalu banyak memikirkan urusan yang akan terjadi setelah kematian.
Karena saat kita telah didalam tanah, kita sudah tidak dapat lagi merasakan segala pujian & kritikan orang lain.

Tidak usah terlalu banyak memikirkan urusan anak².
Anak cucu kita mempunyai rezeki mereka sendiri².

Setelah mereka mempunyai anak, biarkanlah mereka mengurus sendiri atau menggunakan uang mereka sendiri untuk membayar suster guna mengurus anak²nya.

Jangan biarkan mereka merampas lagi :

  • Hak kesehatan,
  • Hak istirahat,
  • Hak kesenangan &
  • Hak liburan orang tuanya.

Jangan terlalu banyak berharap pada anak² kita.
Anak yang berbakti, memiliki niat untuk berbakti.
Tetapi karena pekerjaannya terlalu sibuk, apalagi bekerja di kota, maka tidak juga akan dapat membantu kita.
Apalagi anak yang tidak berbakti, sewaktu kita masih hidup saja susah.
Anak² beranggapan bahwa jika harta kita berikan kepada mereka itu adalah hal wajar.
Tapi uang mereka bukanlah uang kita.
Jika kita ingin minta uang kepada mereka akan tidak mudah bukan …?

Kita yang berusia 65 -70 tahun, jangan lagi menukarkan kesehatan kita dengan benda lain,
karena saat ini,
belum tentu kita dapat membeli kesehatan dengan harta kita.

Mencari uang sampai kapanpun, sehari ya hanya dapat makan 3 piring saja.
Memiliki banyak rumah/gedung, untuk tidur di malam hari hanya membutuhkan tempat dua setengah meter saja.
Maka cukup makan, cukup uang ya sudahlah.

Ini yang Lebih Penting …! 😗

Kita harus menjalani hidup ini dengan bahagia serta gembira, meskipun
setiap keluarga mempunyai problem
rumah tangga masing-masing.

Kita jangan lagi
bere but nama & kedudukan dengan orang lain, memikirkan bagaimana masa depan anak cucu kita & hal lain².
Tetapi harus membandingkan dengan orang lain bahwa siapa yang hidupnya lebih gembira, lebih bahagia.

Untuk hal yang tidak mampu kita ubah, janganlah terlalu dicemaskan, karena cemas juga tidak ada gunanya, malah akan mempengaruhi kesehatan diri sendiri.
Setiap hari dengan mencari kesenangan sendiri, setiap hari kita pasti dapat menjalani hidup ini dengan perasaan gembira.
Lewat sehari, berkuranglah sehari,
bergembiralah sehari, bergembira sehari,
untunglah sehari.

Memiliki semangat yang tinggi, penyakit dapat disembuhkan.
Suasana hati harus selalu yang gembira.

Olahraga diwajibkan untuk jantung sehat seperti : senam ringan, jalan pagi, bersepeda, lebih dianjurkan lagi bersifat permainan seperti pingpong, bulutangkis, dan sering terkena sinar matahari,

Makan jenis makanan yang beragam (perbanyak sayuran & buah²an), menyerap ber-macam² vitamin & sedikit elemen logam yang seimbang, dan
minum jenis minuman yg memberikan nuansa rileks seperti : kopi, teh, hot chocolate dan seterusnya.

Dengan demikian diharapkan dapat tetap hidup sehat sampai 20, 30 tahun lagi.

(Kiriman dari sahabat, seorang dokter).

Silahkan forward buat teman² seusia.

Tuhan Terpojok

Bukan tulisan saya, tapi copas dari sebuah wag Asrama Saya. Penulis masih dicari, yang pasti rasanya bukan lah karya dosen UI AA yg mungkin masih pemulihan. Semoga berguna.

Salam hangat dan selamat berpuasa.

Eddy

*****************

Bakmi Jawa Rumahku

TUHAN TERPOJOK
(Judulnya emang gitu lho)

Saat kuliah di Bandung, aku pernah terdesak oleh masalah perut.
Lapar.
Karena kiriman belum datang.
Kiriman orang tua mestinya cukup.
Karena manajemen buruk, akhirnya ludes sebelum waktunya.

Subuh itu aku sholat sangat khusyuk,
biasanya kesiangan atau malah bolong.
Saat itu aku berdoa dengan cara menagih.
Aku pikir kalau Tuhan itu Maha Besar,
mosok nggak sanggup membayarkan tagihan yang remeh ini.
Gengsi dong.
Dan yang aku sebut menagih adalah mengungkit-ungkit peristiwa belasan tahun silam.

“Tuhan,
Engkau pasti ingat waktu ibuku masih mengajar di SD, ibuku mendapati seorang muridnya yang sering pingsan karena perutnya kosong.
Sejak itu ibuku menyuruh anak itu tiap pagi sarapan di rumahku sebelum ke sekolah.
Kalau itu kebaikan, sekaranglah saat yang paling tepat buat Engkau untuk membalasnya. Kalau Kau ingin aku lebih beriman, sekaranglah kesempatan yang terbaik”.

Aku merasa Tuhan sudah terpojok dengan doaku itu,
maka siangnya aku pun melangkah tenang ke warteg terdekat untuk menyambut jawaban Tuhan.
Aku pesan nasi satu porsi lebih dan disiram kuah gratisan serta lauknya kripik tempe.

Semua berjalan seperti biasa. Tak ada tanda-tanda bakal terjadi sesuatu yang dramatis seperti dalam sinetron TV.

Keringat dingin mulai menetes.
Kulihat wajah-wajah di dekatku, semuanya sedang lahap.
Tak ada wajah malaikat yang diutus Tuhan membayar tagihanku.
Yang kutangkap adalah wajah seorang tentara yang matanya langsung galak dan tak sengaja mataku menabrak matanya.
Sepertinya pangkatnya rendahan, makanya suka pamer kekuatan.
Dia sampai mendekatkan duduknya ke arahku.
Dia menanyaiku dengan suara yang dipaksakan berat dan menakutkan.
“Heh! Orang mana kamu?!” gertaknya.

Untuk menyebut kota asalku Pemalang, pasti banyak yang tidak tahu. Pemalang itu kota kecil yang sangat biasa dan tak punya apa-apa untuk dikenal.
Maka kujawab saja,
“Jawa Tengah”.
“Jawa Tengah? Kota mana?” kejarnya lagi.
“Kabupaten Pemalang”, jawabku gemetar. “Kecamatan?”
Busyet dia masih ngejar lagi.
“Kecamatan Petarukan”, jawabku tambah bingung.
“Desanya mana?” tanyanya lagi lebih meneror.
“Desa Serang”. jawabku pasrah.

Mendengar nama desaku, dia menatap mataku menyelidik.
Lalu matanya berpindah melihat ke piringku.
Sehembusan nafas ia bangkit meninggalkanku.
Huff.
Aku lega tak terjadi apa-apa.
Aku tak berani melirik-lirik dia lagi.
Dalam hati aku ngedumel,
“Tuhan, kalau tak mau ngutus malaikat, jangan ngutus setanlah. Biasa aja, dong.”

Braaakk!
Asem,
tentara itu lagi, duduk di sebelahku.
Tapi, wajahnya mulai melunak.
“Hus. Kowe Serang-e ngendi? Anakke sapa?” tanya dia dengan suara yang kontras dengan sebelumnya.
Lembut dan nyeduluri, bahkan kini dia ngomong Jawa ngapak semedok-medoknya.

Kawan,
kalau kau sebatang kara di rantau, maka ketemu orang yang sebahasa denganmu itu rasanya kayak lebaran.
Aku seperti pulang dan mendengar tetanggaku sedang berisik sambil cari kutu.
Aku seperti terdampar ke suasana pagi di-soundtrack-i penyiar radio dangdut yang medok. Aku bahkan seperti mencium bau pesing tanah bekas anak-anak kampungku kencing.

Dan suara “Brakk” tadi adalah suara mangkuk berisi opor ayam yang diletakkan agak tergesa di atas meja.
Mangkuk itu kini bergeser ke arahku begitu aku menyebut nama orangtuaku.

“Nih, dimakan.
Ora usah mbayar”.

Hahahaha…
Aku seperti mendengar malaikat ketawa-tawa.
“Baru dikasih laper dikit aja udah berani nagih Tuhan,
berani memojokkan Tuhan. Rasaiiin lo!”

Tentara itu lalu memperkenalkan siapa dirinya.
“Aku disik murid ibumu”. Matanya berkaca-kaca menerawang jauh menghindari tatapan langsung.
“Ibumu galak.
Tapi kalau nggak galak, mungkin banyak yang gak lulus, termasuk aku.
Yang khas dari ibumu, sebelum mulai pelajaran selalu bertanya ke murid-muridnya, sapa yang belum makan?”
“Aku salah satu murid yang selalu kelaparan kalau ke sekolah, untung ada ibumu”.
Dia tak kuat juga akhirnya menyeka matanya.

“Warteg iki duwekku. Usaha sampingan kecil-kecilan. Kalau kamu laper makanlah di sini. Tidak usah sungkan. Anggaplah aku kepanjangan tangan ibumu”.

Angin Bandung yang dingin seketika menghangat.
Kurasakan kasih sayang ibuku menembus melampaui ratusan kilometer, Pemalang – Bandung.
Menyuapi anaknya yang sedang lapar.

Sejak itu kami langsung dekat. Seperti saudara lama yang baru saling menemukan.
Dia, seterusnya menjadi pelindungku selama di Bandung.

Dan Tuhan?
Ternyata gampang sekali terpojok oleh kebaikan yang dilakukan makhluknya.
Tak tega untuk tidak menolong siapa pun yang dalam dirinya bersemayam kebaikan.
Satu kebaikan dibalas seribu kebaikan.
Seperti hari itu dan seterusnya, aku memanen kebaikan yang pernah ibuku tanam belasan tahun silam, meski hanya sekedar memberi makan.

Aku teringat akan firman Tuhan dalam surah Al-Baqarah ayat 261,
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
“Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah SWT,
(ia) bagaikan (menebar) sebutir benih (sebutir benih itu) menumbuhkan tujuh tangkai,
dan dalam tiap-tiap tangkai tumbuh 100 butir.”

Masya Allah,
Allah tidak akan melupakan kepada umatnya yang selalu berbuat baik kepada siapa pun.

Rasulullah ﷺ bersabda,
“Sesungguhnya Rabb-mu (Allah) Maha Pemalu. Maha Dermawan.
Maha Mulia,
Dia malu terhadap hamba-Nya (yang berdoa memohon kebaikan dengan) mengangkat kedua tangannya kepada-Nya lalu Dia mengembalikan kedua tangan hamba-Nya itu dalam keadaan hampa.”
(HR. Ahmad 5/438)

_Jadi tidak ada kebaikan yang sia sia.

Dahsyatnya Sedekah (another story)..

Dari kiriman WA di sebuah wa grup.

Oleh Buya H. Ristawardi Datuak Marajo.

semoga bermanfaat. aamiin yra.

satu
dua
tiga
empat
tamat

Dahsyatnya Sedekah

bukan karya saya, ini copas dari FB seorang teman. semoga berguna

Ada seorang ASN bernama Zie yg tak pernah diajak proyek. Karena dia gak mau cincai soal Mark up anggaran. Dia santai aja asal gak makan uang haram.

Tapi terus terang dia lagi kesulitan ekonomi. Shg dia berniat menjual 80 bungkus ta’jil buatan istrinya di kantor. Sampai kantor dengan membawa ta’jil dia semangat promosiin ke ruangan2. Tapi gak ada yg nanggapi. Sampai waktu pulang gak ada yg beli ta’jilnya. Perlahan Zie menghela nafas dan menitikkan air mata. Merah lah matanya.

Tapi hanya beberapa menit. Kemudian dia langsung hapus airmatanya. Dan melangkah keluar.

Di luar dia liat ada 5 satpam. Maka dikasihnyalah 5 ta’jil. Gratis. Bahkan ketika satpam tau ta’jil nya gak laku n mau bayar. Dia menolak.

Kemudian dia mampir di masjid utk ashar. Selesai ashar dia serahkan seluruh ta’jil ke pengurus masjid utk buka puasa gratis.

Tindakan itu membuat pengurus masjid mencatat nama, no TLP, alamat. Hanya satu pesannya bhw dia gak mau diumumkan namanya.

Sesampai di rumah. Dia disambut istri yg girang lihat dia gak bawa pulang ta’jil. Tapi heran lihat suaminya Zie lesu.

“Kenapa bang. Kan ta’jilnya habis.”

“Iya habis. Tapi Ndak ada duitnya.”

“Lho kok bisa? Pada ngutang?”

Istrinya mulai lesu juga.

“Bukan. Gak ada yg beli di kantor. Jadi 5 kukasih satpam 75 ku kasih mesjid”.

“Oh”

Muka kecewa istri buat Zie makin teriris. Tapi tak lama kemudian istrinya berwajah cerah lagi.

“Gak apa2lah bang. Belum rejeki. Kita diminta menjamu tamu Allah. Yuk siap2 bentar lagi magrib”.

Takjub Zie melihat keikhlasan istrinya.


Setelah selesai tarawih tiba2 ada telepon masuk dr nomor yg tidak dikenal.

Diangkat Zie

“Assalamualaikum warahmatullahi wa”

“Waalaikumsalam warahmatullahi Wabarokatuh. Apa benar ini bapak yang tadi ngasih ta’jil ke mesjid?”

“Benar pak ada yg bisa saya bantu?”

“Tadi kebetulan kami mampir masjid. Gak kekejar buka di rumah saya. Saya makan bubur sumsumnya. Istri makan bubur ketan hitamnya. Enaaaak banget.”

“Alhamdulillah pak. Terimakasih”.

“Nah mulai besok sampai tamat ramadhan saya pesen 1000 ta’jil tiap hari. Bisa?”

Zie terkejut. Dan berteriak Allahu Akbar dalam hati. Gemetar dirinya. Ta’jil yg dianggap gak laku malah mendatang customer yg dasyat.

“Bi..bisa pak. Tapi maaf keuangan saya lagi terpuruk. Modal untuk 1000 hari I aja gak ada”.

“Tenang. Karkulasi semua. Minta rekening. Saya bayar cash untuk 28 hari”.

“Ya Allah ini saya tidak mimpi kan pak.”

Ketawa yang di seberang.

“Oya ta’jil akan dijemput supir dan pegawai saya. Kalian cuma buat aja”

“Terima kasih yang tak terhingga pak. Semoga Jannah utk Bapak”.

Telepon ditutup. Dan dia menghitung semua kebutuhan kemudian hitungan di foto dan dia kirim ke nomor bapak dermawan tadi berikut rekeningnya.

10 menit kemudian notifikasi dari e banking nya.

Masya Allah sudah masuk uang puluhan juta yg tadi dia tulis.

MATEMATIKA ALLAH MEMANG TAK PERNAH KITA TAHU

DASYATNYA SEDEKAH

BUDI NANDI SUKOI

Sedekah

Alkisah suatu hari ada seorang pengemis mengetuk pintu rumah Rasulullah SAW…

Pengemis itu berkata: “saya pengemis ingin meminta sedekah dari Rasulullah.”

Rasulullah bersabda: “Wahai Aisyah berikan baju itu kepada pengemis itu”.

Sayyidah Aisyah pun melaksanakan perintah Nabi…

Dengan hati yang sangat gembira, pengemis itu menerima pemberian beliau, dan langsung pergi ke pasar serta berseru di keramaian orang di pasar:
“Siapa yang mau membeli baju Rasulullah? “.

Maka dengan cepat berkumpullah orang-orang, dan semua ingin membelinya.

Kemudian ada seorang kaya namun buta yang mendengar seruan tersebut, lalu menyuruh budaknya agar membelinya dengan harga berapapun yang diminta, dan ia berkata kepada budaknya:
“jika kamu berhasil mendapatkannya, maka kamu merdeka”.

Akhirnya budak itupun berhasil mendapatkannya. Kemudian diserahkanlah baju itu pada tuannya yang buta tadi.

Alangkah gembiranya si buta tersebut, dengan memegang baju Rasulullah itu, orang buta tersebut kemudian berdoa dan berkata:
“Yaa Rabb dengan hak Rasulullah dan berkat baju yg suci ini, kembalikanlah pandanganku… “.

Masyaa Allah…
dengan izin Allah, spontan orang tersebut dapat melihat kembali.

Keesokan harinya, iapun pergi menghadap Rasulullah dengan penuh gembira dan berkata: “Wahai Rasulullah… pandanganku sudah kembali dan aku kembalikan baju anda sebagai hadiah dariku… “.

Sebelumnya orang itu menceritakan kejadiannya sehingga Rasulullah pun tertawa hingga tampak gigi gerahamnya, padahal biasanya Rasulullah jarang sekali tertawa…

Kemudian Rasulullah bersabda kepada Sayyidah Aisyah: “Perhatikanlah baju itu wahai Aisyah, dengan izin dan berkahNya, ia telah mengkayakan orang yang miskin, menyembuhkan yang buta, memerdekakan budak dan kembali lagi kepada kita.”

Masya Allah …

Al-Imam as-Suyuti menyebutkan dalam salah satu kitabnya bahwa pahala shadaqah itu ada 5 macam:

أَنَّ ثَوَابَ الصَّدَقَةِ خَمْسَةُ أَنْوَاعٍ : وَاحِدَةٌ بِعَشْرَةٍ وَهِيَ عَلَى صَحِيْحِ الْجِسْمِ ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِيْنَ وَهِيَ عَلَى الْأَعْمَى وَالْمُبْتَلَى ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِمِائَةٍ وَهِيَ عَلَى ذِي قَرَابَةٍ مُحْتَاجٍ ، وَوَاحِدَةٌ بِمِائَةِ أَلْفٍ وَهِيَ عَلَى الْأَبَوَيْنِ ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِمِائَةِ أَلْفٍ وَهِيَ عَلَى عَالِمٍ أَوْ فَقِيْهٍ اهـ
(كتاب بغية المسترشدين)

” Sesungguhnya pahala bersedekah itu ada lima kategori :

1) Satu dibalas sepuluh (1:10) yaitu bersedekah kepada orang yang sehat jasmani.

2) Satu dibalas sembilan puluh (1:90) yaitu bersedekah terhadap orang buta, orang cacat atau tertimpa musibah, termasuk anak yatim dan piatu.

3) Satu dibalas sembilan ratus (1:900) yaitu bersedekah kepada kerabat yang sangat membutuhkan.

4) Satu dibalas seratus ribu (1: 100.000) yaitu sedekah kepada kedua orangtua.

5) Satu dibalas sembilan ratus ribu (1 : 900.000) yaitu bersedekah kepada orang yg alim atau ahli fiqih.

[Kitab Bughyatul Musytarsyidin].

Wallahu’alam bissawab,
Semoga Allah SWT mendekatkan kita hari ini dengan segala kebaikan yg ada di dalamnya dan memudahkan kita untuk bermurah hati, suka bersedekah dengan ikhlas
Copas

kau, Mayit, dan sedekah.

.DIMANA MAYATNYA…?*

(Ketika jantungmu berhenti, tidak perlu dicemaskan)

_Saat sekarat, tidak perlu dicemaskan_

Jangan perdulikan jasadmu yang akan hancur!! … Kaum muslimin… akan melaksanakan kewajiban mereka:
1. Melucuti pakaianmu.
2. Memandikanmu.
3. Mengafanimu.
4. Menggalikan lubang lahatmu.
5. Mengeluarkanmu dari rumahmu.
6. Memanggulmu di atas pundak² mereka.
7. Mengantarkanmu ke tempat tinggalmu yang baru (kuburan).
8. Orang-orang akan berdatangan merawat dan mengurus jenazahmu, bahkan banyak yang meninggalkan pekerjaannya demi untuk penguburanmu.
9. Perabotan²mu akan segera diurus dan berpindah tangan:
– kunci-kunci kendaraan dan rumah
– tas
– buku-buku
– handphone
– sepatu
– pakaian

Apabila keluargamu baik, mereka menyedekahkannya agar bermanfaat untukmu.

*Yakinlah!!!* bahwa:
~Dunia tidak sedih karena kematianmu !
~Alam semesta tidak berduka atas kepergianmu !
~Segala sesuatu akan berjalan seperti biasa dan tidak berubah dengan perpisahanmu!!
~Perekonomian akan terus berputar!
~Pekerjaanmu, akan digantikan orang lain!
Hartamu akan pindah tangan secara halal kepada ahli waris!
Sementara *Anda yang akan dihisab* atas segala sesuatu hingga perkara yang sederhana dan kecil!!

Yang pertama lepas darimu adalah namamu..
Saat Anda meninggal dunia: Orang²bertanya : _*Dimana mayatnya ?*_ Mereka tidak memanggilmu dengan namamu!! Namamu tinggal kenangan belaka.

Ketika mereka akan menshalati, mereka bilang : _*Bawa sini jenazahnya!!!*_ Mereka tidak menyebutkan namamu. *Betapa cepat namamu hilang berlalu….*

Ketika mereka akan menguburkanmu, mereka berkata: *Dekatkan mayitnya!!* tanpa menyebutkan namamu..

Karena itu…
_Jangan tertipu oleh kehormatan dan kelebihan kelompokmu…!!_
Jangan terperdaya oleh kedudukan dan nasab keturunanmu…!!

*Alangkah sepelenya dunia ini… dan betapa besar apa yang akan kita hadapi…*

_Kesedihan orang atas kepergianmu ada tiga macam:_
1. Orang yang mengenalmu sepintas akan mengatakan: _*Kasihan… !!*_

2. Teman dan sahabatmu akan bersedih beberapa saat atau beberapa hari, kemudian mereka kembali pada rutinitas dan canda tawa mereka..

3. Kesedihan mendalam di rumah… Keluargamu akan bersedih sepekan… satu-dua bulan atau hingga satu tahun… Kemudian mereka akan meletakkanmu dalam album kenangan…

Demikianlah…
Kisahmu di antara manusia telah terakhir…

Anda hanya tinggal *ALBUM KENANGAN*

Kisahmu yang sebenarnya baru dimulai… bersama sesuatu yang nyata, yaitu: *Alam akherat*

Telah lepas darimu:
1. Kecantikan/ketampanan
2. Harta
3. Kesehatan
4. Anak
5. Rumah.
6. Istri/suami

*Kehidupanmu yang sesungguhnya baru dimulai*

Pertanyaannya sekarang adalah :

*Apa yang telah Anda siapkan untuk kubur dan akheratmu ????? Ini adalah KENYATAAN yang perlu direnungkan!!*

*Check ibadahmu… yang wajib dan yang sunnah*
*Check Amal sholeh dan Sedekah*
*Check perilaku dan tingkah polah*

*Semoga Kita semua selamat!*

Jika Anda membantu mengingatkan orang lain dengan menyebar posting ini… _InsyAllah…_ Anda akan dapati buah dari peringatan Anda itu dalam timbangan amal kebaikan pada hari Kiamat.

Allah berfirman :
👈 ( *وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ* ) 👉
“Dan berilah peringatan! karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang beriman” (QS. At-Thur : 55)

Kenapa mayit memilih: *”Sedekah”* jika kembali ke dunia? Sebagaimana firman Allah:

👈 *رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيب*ٍ❗❗
*فَأَصَّدَّقَ* ‼
_”Ya Tuhan! jika Engkau tunda ajalku sebentar saja, niscaya aku akan bersedekah”_ (QS. Al-munafiqun : 10)

Mereka tidak mengatakan:
👉Niscaya Aku akan umroh
👉Niscaya Aku akan shalat
👉Niscaya Aku akan puasa

Para ulama menjelaskan : “Mayit hanya mengatakan *sedekah,* karena dia melihat dampak *sedekah* yang sangat besar setelah kematian”

Maka *perbanyaklah sedekah !!!*

Untuk saat ini dapat bersedekah dengan mengirim/menyebarkan postingan ini pada teman/saudara *dengan niat karena Allah, maka jika ada diantara mereka yg mengamalkan postingan ini ganjaran’a dengan seizin Allah juga akan anda terima.* Aamiin Yaa Robbal ‘aalamiin