Over 65

Didedikasikan bagi Sahabat-sahabat yang berusia 65 tahun ke atas.

Kalau kita dapat hidup hingga 80 tahun, itu hanya tinggal sekitar 14 tahun lagi. Karena pada hari² yang tersisa ini se-waktu² kita dapat jatuh sakit.
Oleh karena hari yang tersisa tidak banyak lagi, apalagi sewaktu kita meninggalkan dunia ini, apapun juga tidak ada yang dapat dibawa,
maka kita tidak usah terlalu berhemat.

Uang yang memang harus dikeluarkan keluarkanlah,
apa yang dapat dinikmati nikmatilah.
Jika memiliki niat untuk melakukan amal lakukanlah segera.
Tidak usah terlalu banyak memikirkan urusan yang akan terjadi setelah kematian.
Karena saat kita telah didalam tanah, kita sudah tidak dapat lagi merasakan segala pujian & kritikan orang lain.

Tidak usah terlalu banyak memikirkan urusan anak².
Anak cucu kita mempunyai rezeki mereka sendiri².

Setelah mereka mempunyai anak, biarkanlah mereka mengurus sendiri atau menggunakan uang mereka sendiri untuk membayar suster guna mengurus anak²nya.

Jangan biarkan mereka merampas lagi :

  • Hak kesehatan,
  • Hak istirahat,
  • Hak kesenangan &
  • Hak liburan orang tuanya.

Jangan terlalu banyak berharap pada anak² kita.
Anak yang berbakti, memiliki niat untuk berbakti.
Tetapi karena pekerjaannya terlalu sibuk, apalagi bekerja di kota, maka tidak juga akan dapat membantu kita.
Apalagi anak yang tidak berbakti, sewaktu kita masih hidup saja susah.
Anak² beranggapan bahwa jika harta kita berikan kepada mereka itu adalah hal wajar.
Tapi uang mereka bukanlah uang kita.
Jika kita ingin minta uang kepada mereka akan tidak mudah bukan …?

Kita yang berusia 65 -70 tahun, jangan lagi menukarkan kesehatan kita dengan benda lain,
karena saat ini,
belum tentu kita dapat membeli kesehatan dengan harta kita.

Mencari uang sampai kapanpun, sehari ya hanya dapat makan 3 piring saja.
Memiliki banyak rumah/gedung, untuk tidur di malam hari hanya membutuhkan tempat dua setengah meter saja.
Maka cukup makan, cukup uang ya sudahlah.

Ini yang Lebih Penting …! 😗

Kita harus menjalani hidup ini dengan bahagia serta gembira, meskipun
setiap keluarga mempunyai problem
rumah tangga masing-masing.

Kita jangan lagi
bere but nama & kedudukan dengan orang lain, memikirkan bagaimana masa depan anak cucu kita & hal lain².
Tetapi harus membandingkan dengan orang lain bahwa siapa yang hidupnya lebih gembira, lebih bahagia.

Untuk hal yang tidak mampu kita ubah, janganlah terlalu dicemaskan, karena cemas juga tidak ada gunanya, malah akan mempengaruhi kesehatan diri sendiri.
Setiap hari dengan mencari kesenangan sendiri, setiap hari kita pasti dapat menjalani hidup ini dengan perasaan gembira.
Lewat sehari, berkuranglah sehari,
bergembiralah sehari, bergembira sehari,
untunglah sehari.

Memiliki semangat yang tinggi, penyakit dapat disembuhkan.
Suasana hati harus selalu yang gembira.

Olahraga diwajibkan untuk jantung sehat seperti : senam ringan, jalan pagi, bersepeda, lebih dianjurkan lagi bersifat permainan seperti pingpong, bulutangkis, dan sering terkena sinar matahari,

Makan jenis makanan yang beragam (perbanyak sayuran & buah²an), menyerap ber-macam² vitamin & sedikit elemen logam yang seimbang, dan
minum jenis minuman yg memberikan nuansa rileks seperti : kopi, teh, hot chocolate dan seterusnya.

Dengan demikian diharapkan dapat tetap hidup sehat sampai 20, 30 tahun lagi.

(Kiriman dari sahabat, seorang dokter).

Silahkan forward buat teman² seusia.

The Truth about Vitamin D

THE TRUTH ABOUT VITAMIN D

Oleh: Dr. Widya Murni MARS, Dipl of IHS

Perkenalkan saya seorang dokter umum yg praktek dalam bidang ilmu integrative & functional medicine, lebih khusus lagi di bidang anti-aging medicine berbasis hormon. Dalam ilmu ini, kami senantiasa mencari root of cause (akar penyebab) untuk memberi pengobatan bukan sekedar penurun gejala. Setiap terapi yg diberikan harus berasal dari root of cause nya, seperti halnya kekurangan vitamin D.

Saya terpaksa membuat tulisan ini dgn niat baik untuk menyebarkan paradigma baru penggunaan dosis tinggi vitamin D untuk pencegahan dan pengobatab covid-19. Memang vitamin D bukan satu-satunya pendukung innate & adaptive immune system, tapi jika kita memiliki kadar vitamin D yg rendah dan terkena covid-19, maka akan terjadi sulit sembuh, dan bahkan sering terjadi gagal napas sehingga harus dirawat di ICU, bahkan terjadi kegagalan multiorgan dan kematian.

No one should be die with corona virus. Kata seorang ahli, harusnya tidak ada seorangpun meninggal dengan covid-19, jika tertangani dgn baik tentunya.

Saya juga berkenalan dgn ilmu integrative cancer medicine, di mana dalam ilmu ini kita harus menjaga kualitas hidup pasien kanker dgn menjaga kadar vitamin D berada pada sekitar 100 ng/mL. Sudah banyak pasien kanker yg menikmati kualitas hidup yg lebih baik dgn menjaga tingkat vitamin D sekitar 100 ng/mL ini.

Sebelum pandemi datang awal Januari 2020, saya menghadiri sebuah acara di Kuala Lumpur yg diselenggarakan MAAFIM, organisasi Malaysia Asociation of Functional & Interdisiplinary Medicine. Acara yg berusaha dihadiri semua bintang ilmu Integrative & Functional Medicine dari Malaysia dan bahkan pembicara asing kelas dunia ini, membuat saya mengalahkan keinginan berlibur. Beruntung sekali saya hadir bersama kedua kawan dari Indonesia, yaitu DR. Amarullah H Siregar dan isterinya Dr. Rachmi Primadiati, menikmati hidangan aneka topik dari narasumber pilihan yg tampil pada acara itu.

Salah satu topik penting yg ditampilkan adalah The Miracle Of Vitamin D yg dibawakan oleh Dr. Renu Mahtani dari India, yg merupakan murid langsung Dr. Cicero Coimbra dari Brazil. Keduanya merupakan pakar dalam pengobatan autoimmune dgn menggunakan dosis tinggi vitamin D. Bisa dilihat youtube Dr. Renu Mahtani dan social media Coimbra Protocol yg terkenal itu.

Menurut Dr. Renu Mahtani, the real global pandemi saat ini adalah low vitamin D. Ini sebelum pandemi covid-19 datang. Bukan hanya yg di negara barat semata orang jarang berjemur, tapi di sejumlah negara tropis pun di mana sinar matahari gratis, orang tidak pernah membiasakan diri berjemur untuk menjaga kadar vitamin D yg optimal.

Walaupun range normal vitamin D yg dipakai oleh sebagian besar negara di dunia sekitar 30-100 ng/mL, jika kita ingin memiliki sistem imun optimal, jangan biarkan tingkat vitamin D hanya berkisar di 30 saja. Kadar vitamin D yg kurang dari 30 ng/mL ini membuat kita mudah kena influenza epidemik (dan pasti covid-19). Karena sebenarnya batas bawah kadar 20 ng/mL itu hanya dimaksud untuk mencegah penyakit Rickets yg mungkin saat ini sudah sukar ditemukan. Sementara itu, jika kita ingin mencegah patah tulang, serangan jantung, dan osteoporosis dan TBC, kita harus punya kadar vitamin D di atas 40 ng/mL. Dan bila kita ingin mencegah diabetes dan bahkan semua kanker, kita harus memiliki kadar vitamin D 60 ng/mL.

Dr. Coimbra bahkan mengatakan, jika kita menginginkan sistem imun kita optimal, kita harus memiliki kadar vitamin D 100 ng/mL. Dan untuk mencapai kadar ini, tidak akan cukup jika kita hanya mengkonsumsi vitamin D dengan dosis 1000 iu per hari. Setidaknya, kita harus mengkonsumsi vitamin D dosis 10.000 iu per hari. Penggunaan dosis 1000 iu itu tak ubahnya seperti UMR, sangat susah bertahan hidup. Apalagi jika kita sudah menderita Covid-19, jangan gunakan dosis 1000 iu ini, akan lebih lama sembuhnya.

Berbekal ilmu dari Dr. Coimbra dan Dr. Renu Mahtani ini, dengan penuh percaya diri saya mencegah covid dengan dosis 10.000 iu dan bahkan ada protokol Dr. Brownstein membantu pengobatan banyak pasien covid hanya dengan vitamin D oral dosis tinggi 50.000 iu. Bahkan, tak jarang saya menginjeksikan vitamin D dosis 600.000 iu, cara yg dulu hanya saya gunakan untuk boosting kadar vitamin D pada pasien kanker semata. Prinsipnya jika tidak gunakan injeksi, akan sangat lama perbaikan kadar vitamin D mendekati nilai 100 ng/mL.

Ilmu integrative lain yg diaplikasikan adalah dengan penggunaan Infus Nutrisi vitamin C yg langsung dipelajari dari Bapak Vitamin C dunia, Dr. Thomas Levy dari Riordan Clinic, Kansas USA, dalam bentuk sodium ascorbic minimum dosis 30 gram. Ini dulu hanya kita gunakan pada pasien kanker semata. Namun, pandemi saat ini membuat kita harus dihadapkan pada pilihan sekaligus mengejar waktu dalam dua minggu pasien harus sembuh atau meninggal.

Dengan ilmu dosis tinggi vitamin D dan vitamin C ini kita bisa menyembuhkan pasien covid dalam 3 hari hingga 1 minggu saja tanpa penyulit. Lebih dari itu, pasien cukup isoman di rumah, tidak usah berebutan masuk RS yg juga sudah habis kapasitasnya, serta tak perlu ketakutan yg selalu meliputi setiap pasien maupun keluarga.

Banyak dokter takut memberikan dosis tinggi dengan alasan, karena vitamin D ini harus diaktivasi di hati dan ginjal, sehingga konon bisa memicu gagal ginjal. Sebenarnya ini info hoax yg dipercaya sebagian dokter yg kurang memahami dan memiliki pengalaman dalam pengobatan dengan ilmu vitamin D. Ketakutan penggunaan dosis tinggi vitamin D adalah terjadinya hiperkalsemia, atau kelebihan penyerapan kalsium yg mungkin dianggap bisa menyumbat pembuluh darah, karenanya untuk atasi hal ini, pada mereka dengan resiko thrombosis atau pengentalan darah bisa disertai vitamin K2, atau nattokinase dan serrapeptase sebagai anti kekentalan darah alami.
Beberapa individu yg sudah memantain gut microbiome dgn baik dgn mengonsumsi probiotik multistrain (komunitas, atau probiotik siklus) tentu tidak membutuhkan tambahan vitamin K2 atau pengencer darah alami ini.
Tambahan lain yg penting karena biasanya vitamin D rendah pada mereka yg mengalami kekurangan Magnesium, padahal pentinya Magnesium ini merupakan zat yg menjadi penentu utama pada banyak reaksi biokimia pada tubuh kita, termasuk kekurangan magnesium bisa ditemukan pada mereka dgn keluhan suka sakit kepala, pegal linu, diabetes, penyakit jantung, stroke dan bahkan kanker.

Tidak hanya itu saja, dgn menjaga kadar vitamin D dosis tinggi pada semua karyawan, termasuk diri sendiri dan seluruh anggota keluarga, Alhamdulillah saya bisa melakukan praktek selama pandemi tanpa ketakutan, tidak tertular dan menularkan virus kepada orang lain yg kita cintai, termasuk pasien.

Terakhir, vitamin D jangan diharapkan semata diperoleh dari makanan, apalagi dari susu. Sebab, hanya 20% saja vitamin D bisa ditingkatkan dari sumber makanan. Dan juga, jangan hanya mengharapkan vitamin D didapat gratis dari sinar matahari, karena setiap orang ternyata memiliki kadar vitamin D receptor yg ber-beda2 responsnya.

Vitamin D memang bukan vitamin biasa, melainkan sebuah hormon, yg hanya diperlukan sedikit, bisa mempengaruhi banyak hal. Dan reseptor vitamin D terdapat hampir di semua organ, sehingga semua keadaan penyakit komorbid yg kita miliki, hampir pasti diakibatkan oleh kekurangan vitamin D.
Adapun konsumsi vitamin D oral, akan lebih baik penyerapannya jika dikonsumsi bersama lemak yg baik, misalnya Virgin Coconut Oil (VCO) atau virgin olive oil.

Saat ini kami ada sekitar 400 orang dokter yg tergabung dalam komunitas Functional Medicine Indonesia, telah mengaplikasikan ilmu High dose vitamin D dan vitamin C untuk mengatasi covid-19.
Semoga setiap dokter Indonesia bisa membuka mata dan wawasannya agar bukah hanya untuk pencegahan dan pengobatan covid semata kita membutuhkan vitamin D. Tapi pre dan pasca vaksin kita tetap membutuhkan optimalisasi sistem imun agar innate & adaptive immune system kita berfungsi dgn sempurna.

Terakhir, kita diharap bisa ikut berkontribusi mengakhiri pandemi dgn menjaga tingkat vitamin D semua orang tercinta mendekati 100 ng/mL, melalui pemberian dosis minimal 10.000 iu per hari. Namun, pada saat sakit covid, dibutuhkan vitamin D oral dosis lebih tinggi sekitar 50.000 iu per hari.

Tentunya tulisan ini bertujuan bukan agar semua orang bisa mengobati sendiri sakitnya, tapi carilah Dokter yg bisa meresepkan dosis tinggi vitamin D dan C agar pemulihan akibat covid-19 bisa dimungkinkan lebih mudah dan murah.

Jika kadar VIT D3 kita terlalu rendah mendekati batas 30 ng/mL (batas rendah terbawah), mari kita menaikkannya dgn suntikan VIT D3 dosis 600.000 iu. Tentu setelah itu, kita harus tetap memaintain konsumsi vitamin D dosis oral minimal 10.000 iu untuk mengurangi lama hari sakit, perawatan, ICU, dan bahkan mengurangi kematian.

Vitamin D ternyata banyak mengaktifikan Gen antivirus sehingga ia mampu mencegah dan mengobati covid-19 lebih cepat dgn biaya relatif murah, mudah, dan aman.

Semoga kita semua ikut berkontribusi mengakhiri pandemi segera.

Dr. Widya Murni MARS, Dipl of IHS
Anti Aging Hormone Certified (International Hormone Society), Integrative & Functional Medicine
Pendiri Komunitas FMI
Functional Medicine Indonesia.

Jakarta, 5 Maret 2021

Keyword : vitamin D, K2, magnesium, vitamin C untuk pencegahan dan pengobatan covid-19.

copas

Berlatih Untuk Mati..!

BERLATIH UNTUK MATI
(Tulisan seorang dokter yg bertugas di RS)

Seringnya mendapat giliran tugas menunggui mereka yang sedang menghadapi sakratul maut alias detik-detik menjelang lepasnya nyawa dari tubuh fisiknya, membuat saya banyak merenungkan apa arti dari semua ini.
Sebuah kesempatan belajar yang langka dan tidak semua orang bisa mengalaminya.

Apa pentingnya buat saya?
Sangat penting, karena dari peristiwa itulah saya terus disadarkan bagaimana mengisi hari-hari yang saya jalani ini, agar bisa berakhir dengan penuh makna, mencapai tujuan yang diagendakan sejak sebelum saya diturunkan ke dunia, dan belajar menghargai waktu yang tersisa dengan hidup yang lebih berkualitas.

Cara orang meninggal dunia itu berbeda-beda. Kemiripannya hanya pada tanda-tanda yang menyertai sebelum maut menjemput. Wajah yang mendadak berubah, seperti bukan yang kita kenali selama ini. Pucat, bahkan putih seperti tembok. Terutama sorot mata mereka, yang sebentar kosong, sebentar gelisah, sebentar marah.

Perilaku juga berubah. Ada yang keinginan nya harus dituruti betapa pun anehnya. Atau membuat orang lain kesal, dan yang bersangkutan sendiri marah atau uring-uringan. Mereka juga jadi labil secara emosi. Sedih, sering menangis tanpa tertahan lagi, takut ditinggal sendirian. Semakin mendekati waktunya, semakin gelisah menanyakan hari,tanggal atau jam. Juga tak betah lagi mengenakan segala macam alat bantu medis yang dimaksudkan untuk membuat mereka lebih lama bertahan hidup.

Yang membedakan adalah seberapa pasrah atau seberapa besar keyakinan mereka terhadap Tuhan, semasa hidupnya. Kebanyakan mereka yang simpel dan lurus-lurus saja hidupnya, tak banyak kuatir memikirkan ini itu hingga detil, lebih cepat “berangkat” nya. Tapi jika masih ada banyak ganjalan di hati dan pikirannya, seringkali mengalami kesusahan pada saat jiwanya akan lepas dari tubuhnya.

Hal ini membuat saya berpikir, bahwa untuk mati dengan mudah tanpa melalui banyak siksaan, adalah dengan melatihnya semasa kita masih hidup di dunia.

Berlatih utk mati ?
Ya, Anda tidak salah baca, dan saya tidak sedang becanda

Yang pertama perlu dilatih adalah soal keyakinan kita. Yakin dan menyadari dengan sesadar-sadarnya bahwa segala sesuatu itu baik adanya, berujung kebaikan, dan selalu ada kebaikan walau nampaknya susah sekalipun. Ini adalah fondasi yang sangat penting ketika nyawa kita tengah berada di ujung tanduk nanti.

Kebaikan yang selalu kita yakini dan pikirkan akan membuat kita menyambut kematian dengan Kepasrahan dan Kerelaan. Putusnya nyawa dan keluarnya jiwa dari tubuh fisik kita akan lancar sama seperti ketika buang hajat besar, semakin kita rileks, akan semakin mudah, tapi semakin kita tegang, semakin susah lepas.

Latihan kedua adalah berlatih melepas.
Melepas apa saja yang selama ini kita anggap sebagai hak kita. Sadarilah bahwa kita tidak memiliki apa-apa dan tidak berhak atas apapun, termasuk memikirkan nasib orang-orang yang kita kasihi yang akan kita tinggalkan.

Itu bukan urusan dan tanggung jawab kita.
Mereka adalah milik Tuhan dan masing-masing memiliki urusannya sendiri-sendiri dengan semesta. Lepaskan juga segala urusan harta, kekayaan dan apapun yang masih mengikat dan menguasai kita, sejak sekarang ini, selagi kita masih hidup.

Artinya, ini adalah latihan mental agar kita tidak terus menerus kuatir dan memikirkan sesuatu yang nantinya akan kita tinggalkan.
Melepaskan juga berarti melepaskan dendam, kemarahan, kepahitan, luka batin yang masih ada.

Bersihkan mulai dari sekarang ini, hingga tak ada sisa sama sekali. Berilah maaf kepada mereka yang pernah menyakiti hati, mengkhianati, mengakali kita, seikhlas-ikhlasnya.

Latihan juga tidak berhenti di aspek spiritual dan mental saja, namun juga di aspek fisik.
Memang tubuh fisik kita nantinya akan kita tinggalkan. Tapi lebih enak mana meninggal dengan sehat atau dengan sakit?

Berlatihlah menghormati dan menghargai tubuh kita mulai dari sekarang. Mulai belajar mendengarkan suaranya, apa yang sebenarnya ia butuhkan, bukan apa yang kita (ego/nafsu) butuhkan.

Berikanlah apa yang tubuh inginkan sejak sekarang, agar ia tak membangkang atau menusuk di belakang pada saat kita tak berdaya lagi. Tapi ini bukan berarti manipulasi ya. Lakukanlah dengan ikhlas, karena mengasihi tubuh sendiri sama dengan melayani orang yang sedang sekarat.

Perlu hati-hati, cermat, penuh hormat. Daripada nantinya tubuh kita habis dimakan obat, lebih baik memeliharanya dengan baik semasa kita masih bisa. Berikan makanan yang sehat, olahraga yang cukup, sinar matahari pagi, dan air bersih yang sesuai kebutuhan.

Banyak lagi yang bisa kita latihkan untuk menyambut kematian dengan gembira dan bukan dengan air mata.

Sudah waktunya kita mengubah persepsi tentang kematian bukan lagi sebagai peristiwa dukacita tapi kemenangan dalam perjalanan Hidup.

Muhasabah di awal tahun 2021.
Selamat merenungkan dan mulai berlatih.
Salam Sehat..

Updates on Covid19

Dari DR dr Erlina Burhan SpP (K)
Ketua PDPI Jaya
Sie Ilmiah PDPI Pusat

Petunjuk dari Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC USA)

▪️Penularan Virus Corona Berdasarkan
Bukti Ilmiah Terkini

√ 1. Resiko tertular sangat rendah pada permukaan.

√ 2. Resiko tertular sangat rendah pada aktivitas di luar rumah.

√ 3. Resiko tertular sangat tinggi pada ruang tertutup seperti kantor, tempat ibadah, aula bioskop, gym atau teater.

▪️Siapa saja yang berpotensi tertular Covid-19 ?

√ Orang bergolongan darah A akan mengalami gejala yang berat, karena struktur Covid-19 mirip dengan antigen B.

√ Orang bergolongan darah AB bisa selamat bila terpapar jumlah virus yang tidak terlalu banyak.
Bila virulensi virus tinggi dikuatirkan tidak bisa selamat karena AB tidak memiliki antibodi.

√ Orang bergolongan darah B dan O akan aman-aman saja.
Pemilik darah B cendrung menjadi OTG.
Pemilik darah O pasti selamat karena memiliki antibodi yang paling kuat dari semua golongan darah.

▪️Seberapa banyak virus yang dapat menyebabkan seseorang terjangkit Covid-19?

√ Untuk bisa menjangkiti seseorang, diperlukan 1.000 VP (Viral Particles).

▪️Pada lingkungan umum tingkat penyebaran adalah sbb :
√ Bernapas: 20 vp per menit.
√ Berbicara: 200 vp per menit.
√ Batuk: 200 juta vp (bisa bertahan selama berjam-jam di ruang yang berventilasi buruk)
√ Bersin: 200 juta vp

▪️ Perhitungan terjadinya penularan adalah sebagai berikut:

Berhasil Tertular= jumlah virus X jumlah waktu

▪️Resiko Berada di Suatu Tempat

  1. Berada di sekitar seseorang dalam jarak 2 meter:
    👍 resiko tertular rendah,
    bila kurang dari 45 menit.
  2. Berbicara tatap muka dengan seseorang bermasker:
    👍 resiko rendah,
    bila kurang dari 4 menit.
  3. Berpapasan dengan seseorang sementara berlari, naik sepeda atau joging:
    👍 resiko rendah.
  4. Berada di ruangan berventilasi bagus dengan jarak:
    👍 resiko rendah,
    bila waktu singkat.
  5. Belanja di supermarket:
    👉 resiko sedang.
    (bisa menjadi rendah bila waktu belanja dipersingkat dan ikut prosedur sanitasi).
  6. Berada di WC dan fasilitas umum:
    👉 resiko tertular sedang,
    terutama bila bersentuhan pada permukaan benda yang jarang disanitasi.
  7. Aktivitas dalam ruang tertutup ber-AC:
    👎 resiko tinggi.
  8. Restoran:
    👎 resiko tinggi.
    (bisa turun ke menengah bila berhati-hati dalam menyentuh permukaan benda).
  9. Tempat kerja, sekolah (bahkan dengan menjaga jarak):
    👎 beresiko sangat tinggi,
    termasuk penularan lewat permukaan & benda.
  10. Pesta/acara pernikahan:
    👎 berisiko sangat tinggi.
  11. Konferensi/pertemuan bisnis:
    👎 beresiko sangat tinggi.
  12. Pertunjukan/bioskop:
    👎 beresiko sangat tinggi.

Sumber Rujukan:

  1. https://www.erinbromage.com/post/the-risks-know-them-avoid-them
  2. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/faq.html

My Thursday Walk under the raindrop

Sepeda Adalah Musuh Ekonomi


Dari FB seorang teman.

CEO sebuah bank multinasional membuat para ekonom berpikir ketika dia berkata: Sepeda adalah bencana bagi perekonomian nasional – karena seorang pengendara sepeda tidak membeli mobil, dia juga tidak memiliki pinjaman untuk membeli mobil. Tidak ambil mobil Tidak mengasuransikan mobil – tidak membeli bensin. Tidak mengirim kendaraan Anda untuk diservis dan diperbaiki.
Tidak membayar biaya parkir mobil. tidak membayar tarif di alun-alun tol. Dia bahkan tidak akan membayar pajak mobil.
Tetap sehat karena bersepeda tidak cepat gemuk !!

Dia tidak membeli obat karena dia sehat, dia tidak pergi ke rumah sakit atau dokter.
Itu bahkan tidak menambahkan apa pun ke PDB ke negara itu dan karenanya pendapatan negara dari pajak yang dipotong dari PDB sangat besar terpengaruh.

Sebaliknya, setiap gerai makanan cepat saji baru dapat mengurangi angka pengganguran dengan menambah-nya pekerjaan baru untuk setidaknya 30 orang berbeda selain karyawannya, termasuk dokter, ahli jantung, ahli gastroenterologi, ahli THT, dan dokter gigi. , Spesialis Kanker, Dokter dan Pemilik Toko Kesehatan.
Dengan demikian, terbukti bahwa sepeda adalah musuh perekonomian dan orang yang sehat sangat merugikan perekonomian yang kuat.

Catatan: Pejalan kaki bahkan lebih berbahaya bagi perekonomian. Karena mereka bahkan tidak membeli sepeda.
Haiii Bergerak-lah !!!!!