Betul Jendral, Kok Jadi Gini …..

Kesedihan Menhan Ryamizard Adalah Kesedihan Kita Semua
(Hersubeno Arief)

Sebagai purnawirawan perwira tinggi, Menteri Pertahanan Jenderal Ryamizard Ryacudu adalah tipe prajurit tulen. Lugas tak kenal basa-basi. Hitam, putih tak ada warna abu-abu.

Dia juga dikenal sebagai pejabat tinggi negara yang irit bicara. Kalau bicara juga tak pernah di luar konteks bidang kerja dan tanggung jawabnya. Baginya urusan politik, sudah ada yang mengurus. Dia fokus bicara tentang pertahanan negara.

Namun dalam dua hari terakhir Ryamizard keluar dari pakemnya. Rabu (29/5) di Istana Presiden dia bicara dua isu sensitif.

Pertama dia tak yakin adanya rencana pembunuhan terhadap empat tokoh nasional: Menkopolhukam Wiranto, Menko Maritim Luhut Panjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen Gories Mere.

Kedua dia tidak yakin, mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko menyelundupkan senjata untuk mengacaukan dan melakukan pembunuhan dalam aksi 22 Mei di depan Gedung Bawaslu.
Selang sehari kemudian Kamis (30/5) Ryamizard menyampaikan pernyataan yang terkesan sangat personal. Curhat. Dia mengaku sedih karena sejumlah rekannya purnawirawan dituduh melakukan makar.

“Terus terang saja di sana yang diperiksa banyak yang purnawirawan, itu senior saya, ada adik-adik angkatan saya,” ujarnya di kantor Kementerian Pertahanan.

Sebagai sesama purnawirawan, Ryamizard melihat ini tidak baik. Ini tidak boleh terjadi, kenapa bisa begitu. “Jangan menghilangkan image. Mereka-mereka itu sudah berpuluh-puluh tahun mengabdi kepada bangsa dan negara,” ujarnya.

”Banyak teman kita gugur di Aceh, Papua, terutama di Timor Timur. Nah ini sisa-sisa yang belum gugur ini, kenapa jadi begitu? Kalau boleh dikatakan sedih, sedih saya. Bagi saya, tidak ada 01, 02,” sambung dia.

*Bukan hanya masalah personal*

Bagi yang kenal dekat menantu mantan Wapres Try Sutrisno ini pasti akan terheran-heran. Mengapa dia sampai bicara hal-hal yang sangat personal dalam nada yang melankolis, di depan umum?

Pasti ada hal-hal yang sangat sensitif, menyentuh perasaannya yang terdalam.

Belum lagi ucapannya ini juga menunjukkan adanya perbedaan pandangan dalam kabinet Jokowi dalam menghadapi aksi protes kecurangan Pilpres.
Ryamizard benar. Diantara para purnawiraan TNI yang kini tengah terjerat perkara makar dan rencana pembunuhan, ada seniornya Kivlan Zen dan yuniornya Soenarko.

Kivlan adalah alumni Akademi Militer (Akmil) lulusan 1971. Kakak tingkat Ryamizard (Akmil 74). Korps mereka juga sama, pasukan baret hijau Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad).

Kivlan pernah menjadi Kepala Staf Kostrad ( 1998-2000) saat Pangkostrad dijabat Prabowo Subianto. Sementara Ryamizard pernah menjadi Pangkostrad (2000-2002), dan mengakhiri karir militernya sebagai Kepala Staf TNI AD ( 2000-2005).

Selain berbagai operasi pertempuran di dalam negeri menghadapi aksi separatisme Papua dan TimTim), prestasi Kivlan yang paling moncer adalah perannya menjadi pasukan penyangga perdamaian di Filipina Selatan (1995-1996).

Dia ikut berperan mendamaikan konflik antara pemerintah Filipina dengan kelompok Front Pembebasan Moro (MNLF) pimpinan Nur Misuari.

Nama Kivlan kembali moncer ketika dia berhasil membebaskan 10 orang WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf pada April 2016. Berkat kedekatannya dengan kelompok-kelompok perlawanan Islam di Filipina Selatan, Kivlan berhasil menjadi negosiator yang dipercaya.

Soenarko (Akmil 78) adalah adik kelas Ryamizard. Prajurit yang sering berperang, begitu Ryamizard menyebutnya. Dia tercatat 9 kali terlibat dalam operasi tempur baik di Tim-tim dan Aceh. Tidak banyak prajurit yang punya pengalaman dan pengabdian seperti dia.

Sebagai prajurit Komando, Soenarko mencapai puncak karir sebagai Danjen Kopassus (2007-2008), Pangdam I Iskandar Muda (2008-2009), dan setelah itu mengakhiri karir sebagai Dan Pussenif (2009-2010) di Bandung.

Dengan perjalanan karir semacam itu, merupakan sebuah ironi besar bila kini mereka menjadi tersangka perkara makar, apalagi rencana pembunuhan terhadap sejumlah pejabat negara.

Seperti dikatakan Ryamizard, mereka-mereka ini punya sejarah panjang mempertahankan kedaulatan negara. Sejak usia muda, mereka rela mengorban jiwa dan raga.

Dalam berbagai pertempuran banyak rekan-rekan mereka yang gugur. Keduanya termasuk yang survive dan melanjutkan pengabdian sampai ke jenjang jabatan yang tinggi.

Ketika kini mereka seharusnya tinggal menikmati hari tua, menikmati hasil pembangunan Indonesia, menikmati masa transisi Indonesia menjadi sebuah negara demokrasi, tiba-tiba harus dihadapkan pada sebuah realitas yang pahit! Menjadi tersangka makar dan harus mendekam di dalam tahanan. Mereka dijebloskan ke penjara oleh anak bangsa sendiri.

Sumber masalah yang akhirnya menyeret para purnawirawan ini adalah protes kecurangan Pilpres. Di barisan ini ada ratusan perwira tinggi (Pati) dari TNI AD, AL, AU, dan Polri. Bila ditambah perwira menengah, perwira pertama, bintara, dan tamtama, jumlah bisa mencapai puluhan ribu.

Pada tanggal 21 Mei sebanyak 108 orang Pati dari TNI-Polri mengumumkan terbentuknya Front Kedaulatan Bangsa. Selain mempersoalkan Pilpres yang curang, mereka juga mengingatkan ancaman bahaya atas kedaulatan bangsa.
Dalam barisan ini ada nama-nama besar seperti mantan KSAD Jenderal Tyasno Sudarto, mantan Menkopolhukam/Kepala Staf KSAL Tedjo Edhy Purdjiatno, mantan KSAU Imam Sufaat, mantan Kassospol TNI Letjen TNI Syarwan Hamid dan mantan Kapolda Metro Jaya Komjen Pol Sofjan Jacoeb.

Di luar mereka masih ada puluhan jenderal dari angkatan 60an sampai 80an. Mayjen TNI Sulatin, dan Mayjen TNI Haris Sudarno (AMN 1965), mantan Wamenhan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin (Akmil 1974), mantan Danjen Kopassus Letjen TNI Agus Soetomo (Akmil 1984).

Selain operasi di Papua, Timtim, dan Aceh, beberapa generasi senior TNI juga terlibat dalam aksi penumpasan pemberontakan G.30S/PKI dan sisa-sisanya. Mereka adalah generasi 60an seperti Sulatin, Haris Sudarno dan Syarwan Hamid ( AMN 1966).

Ini bukan hanya kesedihan bagi Ryamizard, tapi kesedihan bersama kita sebagai bangsa. Kita tidak bisa menghormati dan memuliakan secara layak kepada para pejuang bangsa. Perjuangan menyampaikan pendapat menjadi sebuah hal yang terlarang dalam negara demokrasi.

Harus muncul sikap yang bijak. Tidak menang-menangan, apalagi mengandalkan kuasa.

Perlu figur-figur bijak dan berkepala dingin model Ryamizard yang berani dan bersedia menanggalkan baju 01, atau 02.

Kita adalah sesama anak bangsa. Mengapa karena perbedaan pilihan, tiba-tiba kita saling intai, saling membinasakan sambil bersuka cita. Sementara ancaman disintegrasi ada di Depan mata. end

Pesan Indah Ust Arifin Ilham

Assalamu’alaikum Wr. Wb.. Cerdasnya orang yg beriman adalah, dia yg mampu mengolah hidupnya yg sesaat & yg sekejap untuk hidup yg panjang.. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.

Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Karena, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati bukanlah akhir cerita dalam hidup, tapi mati adalah awal
cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.

Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:
.
.
●Pertama,
Tahajjud karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.
.
●Kedua,
Membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari. Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.
.
●Ketiga,
Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yg memanggil orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.
.
●Keempat,
Jaga Shalat Dhuha karena kunci rezeki terletak pada shalat dhuha
.
●Kelima,
Jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yg suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yg bersedekah setiap hari.
.
●Keenam
Jaga wudhu terus menerus karena Allah menyayangi hamba yg berwudhu.
Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata, “Orang yg selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu shalat walau ia sedang tidak shalat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, “ampuni dosa dan sayangi dia Ya Allah”.
.
●Ketujuh,
Amalkan istighfar setiap saat.
Dengan istighfar masalah yg terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

*Tiga doa yang janganlah kau lupakan dalam sujud*

*1. Mintalah diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah :*
Allahumma inni as’aluka husnal khotimah
Artinya : ” Ya Allah aku meminta kepada-MU husnul khotimah ”

*2. Mintalah agar kita diberikan kesempatan Taubat sebelum wafat :*
Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut
Artinya: ” Ya Allah berilah aku rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat ”

*3. Mintalah agar hati kita ditetapkan di atas Agamanya :*
Allahumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘ala diinika
Artinya: ” Ya Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-MU ”

Kemudian saya sampaikan,
jika kau sebarkan perkataan ini, & kau berniat baik maka kami doakan menjadikan kemudahan urusan urusanmu di dunia & akhirat.

Lakukanlah kebaikan walau sekecil apapun itu, karena tidaklah kau ketahui amal kebaikan apakah yang dapat menghantarkanmu ke syurga

Bagikan seikhlasmu kepada sesama Muslim, sampaikanlah walau hanya pada 1 org..

*SEKECIL* apapun amal ibadah, Allah SWT menghargainya PULUHAN kali lipat…
Smga kita semua termasuk dlm golongan org² yang bertaqwa,, aamiin… Kita dzikir sebentar ingat اَللّهُ …

*”Subhanallah, Walhamdulillah WalailaHa ilallah Allahu-Akbar wa la haula wala quwata illa billahil aliyil adzim”*

Long H- March by DI

Rabo 22 May 2019
Oleh : Dahlan Iskan

Dari Huawei merembet ke New York. Ke kereta bawah tanah. Yang jaringannya teruwet di dunia itu. Yang bisingnya bikin kangen itu.

“Jangan-jangan teknologi kereta apinya juga dipasangi penyadap,” ujar seorang anggota DPR Amerika asal New York. “Harus diperiksa yang teliti,” tambahnya.

Perusahaan kereta bawah tanah Tiongkok memang ikut tender di New York. Tingkatnya baru tender desain. Tapi sudah menang.

Berikutnya akan tender pengadaan gerbongnya. Untuk menggantikan gerbong-gerbong lama yang sudah kuno itu. Kecenderungannya Tiongkok pula yang bakal menang. Tidak akan ada yang bisa mengalahkan murahnya. Dan kesiapan sumber pendanaannya.

Belakangan pengadaan gerbong kereta bawah tanah di Amerika sudah selalu dimenangkan Tiongkok. Yang di Los Angeles. Di Chicago. Di Philadelphia. Di Washington DC.

Amerika memang harus menghadang semua langkah Tiongkok. Dengan alasan keamanan nasional. Tidak bisa dibantah. Korban pertamanya Huawei. Promotor 5G di dunia. Perusahaan Amerika dilarang menjual apa pun ke Huawei. Dan dilarang membeli apa pun dari Huawei. Itulah keputusan Presiden Donald Trump minggu lalu.

Huawei sanggup menandatangani jaminan tidak akan terjadi penyadapan.

Amerika tidak mau.

Huawei minta perusahaan telekomunikasi lain juga ditest hal yang sama.

Amerika tidak mau.

Akhirnya Huawei setengah menantang. Tidak boleh beli komponen dari Amerika tidak apa-apa. Huawei sudah siap. Sudah lama jaga-jaga. Sejak dulu sudah mengira siapa tahu ada kejadian seperti ini. Yang ternyata benar-benar terjadi.

Amerika mengira Huawei langsung terkena Achilles Heel-nya. Dikira di situlah kelemahan utama Huawei: tergantung pada chips bikinan Amerika.

Ternyata Huawei sudah bisa membuat chips sendiri. Melalui HiSilicon. Anak perusahaan yang khusus di bidang pembuatan chips. Yang dilahirkan khusus untuk jaga-jaga kalau ada masalah seperti ini.

Chips bikinan HiSilicon itu sebenarnya sudah dipakai Huawei. Untuk produknya yang kelas premium. Pembelian chips Huawei ke HiSilicon sudah mencapai sekitar Rp 140 triliun setahun. Baru sepertiga dari kebutuhan chips secara keseluruhan. Selama ini Huawei masih membeli chips dari beberapa perusahaan Amerika. Salah satunya Qualcomm. Senilai sekitar Rp 350 triliun setahun.

Perusahaan chips Amerika tentu akan kehilangan omset sebesar itu.

Huawei pun ternyata aman.

Ups… belum!

Amerika terus cari jalan mengejar Huawei. Ketemu. Google diminta untuk menghentikan kerjasamanya dengan Huawei. Google App, Google Play, YouTube dan Gmailnya tidak boleh lagi dipakai Huawei.

Pemilik HP Huawei, seperti saya, masih terus bisa menggunakan fasilitas milik Google itu. Tapi untuk produk Huawei yang baru sudah tidak boleh lagi.

Belum ada penjelasan bagaimana Huawei mengatasi hukuman terbaru ini. Di pasar Tiongkok tidak ada masalah. Di Tiongkok, Google memang sudah lama dilarang. Tiongkok punya ‘google’ sendiri: Baidu.

Tapi untuk pasar Huawei di luar Tiongkok perlu ada penjelasan khusus. Itulah yang lagi ditunggu dunia. Yang jelas Huawei tidak akan tinggal diam. “Dalam dua tiga tahun ke depan Amerika masih belum bisa mengejar Huawei,” ujar Ren Zhengfei, pendiri Huawei.

Begitu seru langkah-langkah Trump.

Baru kali ini terjadi. Negara melawan satu perusahaan swasta.

Trump terus mempertahankan prinsipnya: sudah terlalu lama Amerika mengalah ke Tiongkok. Di bidang perdagangan. Ia tidak menyalahkan Tiongkok. Ia selalu menyalahkan presiden-presiden Amerika sebelumnya. Yang tidak mau berbuat seperti yang ia lakukan sekarang ini.

Tiongkok sendiri masih terus cari akal. Apa lagi yang bisa dilakukan. Setelah tidak mau mengimpor kedelai, jagung dan babi dari Amerika.

Dua hari lalu Presiden Xi Jinping melakukan kunjungan ke daerah selatan. Ke Provinsi Jiangxi. Ke satu pegunungan di perbatasan dengan Fujian. Ke Desa Yudu.

Di situ ada monumen bersejarah. Tempat Mao Zedong dulu memulai long march. Menghindari kejaran tentara nasionalis pimpinan Chiang Kai Shek.
Dari situ Mao dan pengikutnya melakukan perjalanan jauh. Yang melelahkan. Dan membahayakan. Menerobos pegunungan-pegunungan tinggi. Melintasi enam provinsi. Sambil menyusun kekuatan. Dan kehilangan separo tentaranya. Terutama saat menyeberang sungai ganas di Guangxi. Di saat banjir besar.

Akhirnya Mao tiba di Provinsi Xi’an di utara. Di sana disambut tokoh daerah. Yang menambah semangat perjuangan Mao. Di sinilah Mao menyusun pasukannya. Untuk menaklukkan kekuasaan Chiang Kai Shek di seluruh Tiongkok. Tokoh daerah yang menyambutnya itu adalah: ayah Xi Jinping.

Kunjungannya ke Yudu itu ditafsirkan sebagai napak tilas. Bahwa Tiongkok siap melakukan long march baru. Long march di zaman modern. Menderita dalam waktu yang panjang. Sambil tidak mau takluk pada musuh. Kali ini musuhnya adalah Amerika.

Isyarat yang ingin disampaikan: Tiongkok siap untuk perang panjang. Dengan segala pengorbanan.

Xi Jinping lantas mengunjungi satu pabrik di Jiangxi. Bukan pabrik sembarang. Ini pabrik rare earth. Tanah jarang. Tanah langka. Yang memproduksi 27 jenis kimia tambang. Salah satunya bahan baku low carbon. Yang dipakai untuk membuat layar HP, casing HP, pesawat TV dan elektronik lainnya.

Tiongkok menguasai 90 persen bahan baku rare earth dunia. Ada kemungkinan Tiongkok akan melarang ekspor rare earth ke Amerika.

Kita memiliki sedikit rare earth di Bangka. Yang dulu diekspor sebagai tanah sisa tambang. Kini benda itu tentu sangat berharga. Di sela-sela perang dagang mereka.

Perang dagang telah berkembang ke perang dingin.(Dahlan Iskan)

https://www.disway.id/r/458/long-h-march

Pesan Aa Gym

Assalamualaykum warohmatullahu wabarokatuh

Hadirin menjelang tanggal 22 negeri ini terjadi perbedaan pendapat yang tajam..
Indonesia adalah rumah kita, amanah Allah bagi kita semua..
kita tidak bisa berbuat banyak
tapi Allah sangat mendengar doa-doa kita

mari sejenak kita doakan khusus untuk memohon agar Allah menolong negeri kita, bangsa kita

Allahuma wasalim wabarik ala muhammadin
wa ala alihi wa ashabihi ajmain

Ya Allah
Qulillâhumma mâlikal mulki
Tu’til mulka man tasyâ wa tanzi’ul mulka mimman tasyâa’
wa tu’izzu man tasyâ’ wa tudzillu man tasyâa
Biyadikal khair
Innaka ‘alâ kulli syai-in qadîr

Duhai Allah malikal mulk yang maha menguasai segala kerajaan
Engkau memberikan kekuasaan, memberikan kerajaan, dan kemampuan kepada siapa yang Engkau kehendaki
dan Engkau mencabutnya dari siapa yang Engkau kehendaki..

Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki
dan Engkau pula hinakan siapa yang Engkau kehendaki, mudah bagimu memberi, mudah bagi-mu juga mencabut..

Duhai Allah dalam genggamanMu segala kebajikan
Sesungguhnya Engkau maha kuasa ya Allaah

Tolonglah bangsa ini ya Allah
Jangan biarkan bangsa ini pecah
Jangan biarkan bangsa ini rusak dan hancur
karuniakan kepada kami para pemimpin yang jujur, yang adil, yang amanah, yang mencintaiMu, mencintai kebenaran
mencintai umatMu dengan tulus ..

Engkau maha tau segala isi hati..
Engkau tahu segala yang terjadi ..
ya Allah .. hanya Engkaulah tempat kami mengadu dan memohon
hasbunallah wani’mal wakiil
ni’mal maula wani’man nasiir

demi keberkahan bulan romadhon yang Engkau janjikan ya Allah..
selamatkanlah kami dari apapun yang tiara Engkau ridhoi..
selamatkan bangsa ini dari apapun yang tiada Engkau suka

taqobbal minna ya Allaah
innaka antas samiul alim

Allahuma ‘ainal islam wal muslimin
Allahuma ‘ainal islam wal muslimin
Allahuma ‘ainal islam wal muslimin

robbana atina milladunka rohmah wa hayyi lana min amrina rosada
robbana atina fiddunya hasanah wafil aakhiroti hasanah waqina ada bannar

tidak ada yang tidak didengar oleh Allaah
tidak ada yang tidak disaksikan oleh Allah

terima kasih atas doanya

wassalamualaykum warohmatullahu wabarokatuh

Ikan Sapek (Sepat) Penambah Selera Makan

Mungkin banyak dari kita yang suka ikan. Termasuk ikan asin yang biasanya dimakan bersama lauk utama untuk penambah selera makan, atau tambahan bumbu masakan. Terkadang, jika lauk utama tidak ada, ikan asin bagi sebagian penduduk yang tergolong miskin adalah lauk terhebat untuk makan nasi.

Kemaren, kami berbuka dengan lauk seadanya. Karena keterbatasan waktu dan alasan lain, hidangan berbuka pas-pasan. Namun ternyata berkah berbuka memang sedemikian luasnya diberikan Allah Swt, Tuhan semesta alam. Kami berbuka dengan lahap. Tanpa terasa, saya makan dengan nikmat dan tak terasa, untuk pertama kalinya menambah nasi. Jadilah diet pas setengah piring nasi setiap makan terlanggar, dengan sadar.

Semua nya hanya gara-gara ikan sepat Banjarmasin, yang tidak jauh berbeda dengan sepat dari kampung saya dulu, Bukittinggi. Ikan sepat memang nikmat, namun harus hati2 jika digoreng kering, durinnya atau bagian tulang utama bisa menusuk langit-langit atau tenggorokan kita. Namun jika dicampur memakannya dengan sayuran, anda akan aman.

Cerita tentang sepat ini mengingatkan saya akan salah seorang tetua kami. Masih tergolong paman dari ibu saya, yaitu Angku Wen. Seorang yang tekun bekerja di toko dipan atau tempat tidur seorang Tionghoa di kampung Cina Bukittinggi, tepatnya di sekitar bawah jam gadang yang terkenal itu. Tokonya kurang lebih 7-8 toko dari arah KFC ke arah Benteng atau tembok, menurun ke arah luar kota.

Dahulu saya dititipin Mama untuk mengantarkan sepat goreng balado ke ANgku Wen ini, karena Mama dengar angku ini sakit. Berasal dari SUngai Puar, dia kelihatannya diizinkan menginap di toko itu, jadi orang kepercayaan rupanya. Sekaligus pekerja yang tekun. Setahu saya pekerjaan utamanya adalah mengecat tempat tidur/dipan/kui. Lebih sering saya lihat angku ini memberikan lukisan tambahan atau hiasan di tiang-tiang tempat tidur. Dengan seni yang tinggi ia mengecat dan melukis ornamen ala Minang di bagian-bagian tertentu.

Setelah menyampaikan kiriman sepat itu ke Angku Wen, kemudian dia masuk ke dalam toko dan kalau tidak salah menyalin ikan itu dan mengembalikan wadah piring atau kotak sepat tadi kepada saya. Sambil mengucapkan salam dan minta tolong sampaikan rasa terima kasih nya kepada Mama saya. “BIlang ke si Emma ya, terima kasih!” begitu kira-kira pesannya kepada saya. Saya yang masih usia sekolah SD segera pulang dan menyampaikan pesan ANgku kepada Mama, ya Mamaku, Emmahaven alias Emma Heaven.

Saya ingat, si ANgku juga menyelipkan uang jajan di kantong baju saya. Hm, tentu saya gembira. Setelah itu, saya tidak tahu kenapa, berkala saya sengaja lewat di depan toko tempat tidur itu, toko kui itu. Sekalinya si Angku pas bekerja diluar karena mengecat di tempat yang agak panas. Agar cepat kering. Dan tentu dia melihat saya, lalu kami saling tegur. Dia, ya siAngku menyelipkan kembali uang jajan. Tidak tergolong banyak, tapi buat saya sangat berarti.

Ritual mampir ke toko kui ini, ternyata keterusan. Meski tidak setiap hari, saya berkala mampir. Mungkin jiwa anak2 saya bercampur kangen bertemu Angku atau Inyiak ini jadi satu. Jika tidak melihat dia, biasanya saya akan berdiri saja sambil melihat-lihat sekitar menunggu sampai si Angku keluar. Begitulah, kenangan sepat ini membawa ingatan saya kepada salah seorang Angku atau Inyiak saya yang wajahnya dengan uban yang mungkin seperti saya sekarang, masih sering terbayang.

Terakhir, kalau tidak salah ketika saya kuliah, angku Wen meninggal, setelah menderita sakit cukup berat. Seingat saya ia perokok juga dan bekerja dengan cat dan zat kimia mungkin memperburuk kesehatan beliau. Bersyukur, ia yang hidup sendiri di pasar BUkittinggi ini meninggal dalam tangan yang tepat. Diurus dengan baik oleh Papa saya, Muchlis Idris Sutan Rangkayo Sati, yang kemudian bergelar Datuak Mangkuto Rajo. Papa memang terkenal ringan tangan membantu orang lain, apalagi masih tergolong kerabat atau saudara, baik dari pihak Papa maupun Mama.

Isitirahatlah dengan tenang kalian bertiga disana. Angku Wen, Papa dan Mama.

Alfatehah.

Sawangan 14 Mei 2019 bada Subuh

Selalu Antara Engkau dan Tuhan

Orang kerap kali tak bernalar, tak logis dan egois
Biar begitu, maafkanlah mereka

Bila engkau baik, orang mungkin akan menuduhmu
menyembunyikan motif egois
Biar begitu, tetaplah bersikap baik

Bila engkau jujur dan berterus terang
Orang mungkin akan menipumu
Meskipun begitu, tetaplah jujur dan berterus terang

Bila engkau sukses, engkau akan mendapat
teman-teman palsu dan teman-teman sejati
Biar begitu, tetaplah meraih sukses

Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun
mungkin akan dihancurkan orang dalam semalam
Biar begitu, tetaplah membangun

Bila engkau menemukan ketenangan dan kebahagiaan
orang mungkin akan iri hati dan dengki
Biar begitu, tetaplah bahagia dan temukan kedamaian hati

Kebaikan yang engkau lakukan hari ini
mungkin akan dilupakan orang keesokan harinya
Biar begitu, tetaplah lakukan kebaikan

Berikan pada dunia milikmu yang terbaik
dan mungkin itu tak akan pernah cukup
Biar begitu, tetaplah berikan pada dunia milikmu yang terbaik

Ketahuilah, pada akhirnya,
Sesungguhnya ini semua adalah antara engkau dan Tuhan
Tidak pernah antara engkau dan mereka

***

Copas dari Seorang Teman.

Infonya diambil dari buku SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) karangan Ahmad Zainudin, menurut buku itu tulisan diatas adalah karya Bunda Teresa…

Ahmad bin Miskin dan Nafsu Tersembunyi

AHMAD BIN MISKIN dan NAFSU TERSEMBUNYI

Ahmad bin Miskin, seorang ulama abad ke-3 Hijriah dari kota Basrah, Irak pernah bercerita:

Aku pernah diuji dengan kemiskinan pada tahun 219 Hijriyah.
Saat itu, aku sama sekali tidak memiliki apapun,
sementara aku harus menafkahi seorang istri dan seorang anak.
Lilitan hebat rasa lapar terbiasa mengiringi hari-hari kami.

Maka aku bertekad untuk menjual rumah dan pindah ke tempat lain.
Akupun berjalan mencari orang yang bersedia membeli rumahku.

Bertemulah aku dengan sahabatku Abu Nashr dan kuceritakan kondisiku.
Lantas, dia malah memberiku 2 lembar roti isi manisan dan berkata:
“Berikan makanan ini kepada keluargamu.”

Di tengah perjalanan pulang, aku berpapasan dengan seorang wanita fakir bersama anaknya. Tatapannya jatuh di kedua lembar rotiku. Dengan memelas dia memohon:

“Tuanku, anak yatim ini belum makan, tak kuasa terlalu lama menahan rasa lapar yang melilit.
Tolong beri dia sesuatu yang bisa dia makan. Semoga Allah merahmati Tuan.”

Sementara itu, si anak menatapku polos dengan tatapan yang takkan kulupakan sepanjang hayat. Tatapan matanya menghanyutkan fikiranku dalam khayalan ukhrowi, seolah-olah surga turun ke bumi, menawarkan dirinya kepada siapapun yang ingin meminangnya,
dengan mahar mengenyangkan anak yatim miskin dan ibunya ini.

Tanpa ragu sedetikpun, kuserahkan semua yang ada ditanganku.
“Ambillah, beri dia makan”, kataku pada si ibu.

Demi Allah, padahal waktu itu tak sepeserpun dinar atau dirham kumiliki.
Sementara di rumah, keluargaku sangat membutuhkan makanan itu.

Spontan, si ibu tak kuasa membendung air mata dan si kecilpun tersenyum indah bak purnama.

Kutinggalkan mereka berdua dan kulanjutkan langkah gontaiku,
sementara beban hidup terus bergelayutan dipikiranku.

Sejenak, kusandarkan tubuh ini di sebuah dinding, sambil terus memikirkan rencanaku menjual rumah. Dalam posisi seperti itu, tiba-tiba Abu Nashr dengan kegirangan mendatangiku.

“Hei, Abu Muhammad…!
Kenapa kau duduk duduk di sini sementara limpahan harta sedang memenuhi rumahmu?”, tanyanya.

“Subhanallah….!”, jawabku kaget. “Dari mana datangnya?”

“Tadi ada pria datang dari Khurasan.
Dia bertanya-tanya tentang ayahmu atau siapapun yang punya hubungan kerabat dengannya.
Dia membawa berduyun-duyun angkutan barang penuh berisi harta,” ujarnya.

“Terus?”, tanyaku keheranan.

Dia itu dahulu saudagar kaya di Bashroh ini. Kawan ayahmu.
Dulu ayahmu pernah menitipkan kepadanya harta yang telah ia kumpulkan selama 30 tahun.
Lantas dia rugi besar dan bangkrut. Semua hartanya musnah, termasuk harta ayahmu.

Lalu dia lari meninggalkan kota ini menuju Khurasan.
Di sana, kondisi ekonominya berangsur-angsur membaik. Bisnisnya melejit sukses.
Kesulitan hidupnya perlahan lahan pergi, berganti dengan limpahan kekayaan.
Lantas dia kembali ke kota ini, ingin meminta maaf dan memohon keikhlasan ayahmu
atau keluarganya atas kesalahannya yang lalu.

Maka sekarang, dia datang membawa seluruh harta hasil keuntungan niaganya yang telah dia kumpulkan selama 30 tahun berbisnis.
Dia ingin berikan semuanya kepadamu, berharap ayahmu dan keluarganya berkenan memaafkannya.”

Dengan perubahan drastis nasib hidupnya ini, Ahmad bin Miskin melanjutkan ceritanya:

Kalimat puji dan syukur kepada Allah berdesakan meluncur dari lisanku.
Sebagai bentuk syukur. Segera kucari wanita faqir dan anaknya tadi.
Aku menyantuni dan menanggung biaya hidup mereka seumur hidup.

Aku pun terjun di dunia bisnis seraya menyibukkan diri dengan kegiatan sosial, sedekah,
santunan dan berbagai bentuk amal salih.
Adapun hartaku, terus bertambah melimpah ruah tanpa berkurang.

Tanpa sadar, aku merasa takjub dengan amal salihku.
Aku merasa, telah mengukir lembaran catatan malaikat dengan hiasan amal kebaikan.
Ada semacam harapan pasti dalam diri,
bahwa namaku mungkin telah tertulis di sisi Allah dalam daftar orang orang shalih.

Suatu malam, aku tidur dan bermimpi.
Aku lihat, diriku tengah berhadapan dengan hari kiamat.
Aku juga lihat, manusia bagaikan ombak, bertumpuk dan berbenturan satu sama lain.

Aku juga lihat, bada n mereka membesar.
Dosa-dosa pada hari itu berwujud dan berupa,
dan setiap orang memanggul dosa-dosa itu masing-masing di punggungnya.

Bahkan aku melihat, ada seorang pendosa yang memanggul di punggungnya beban besar
seukuran kota Basrah, isinya hanyalah dosa-dosa dan hal-hal yang menghinakan.

Kemudian, timbangan amal pun ditegakkan, dan tiba giliranku untuk perhitungan amal.

Seluruh amal burukku ditaruh di salah satu sisi timbangan,
sedangkan amal baikku di sisi timbangan yang lain.
Ternyata, amal burukku jauh lebih berat daripada amal baikku..!

Tapi ternyata, perhitungan belum selesai.
Mereka mulai menaruh satu persatu berbagai jenis amal baik yang pernah kulakukan.

Namun alangkah ruginya aku.
Ternyata dibalik semua amal itu terdapat NAFSU TERSEMBUNYI.
Nafsu tersembunyi itu adalah riya, ingin dipuji, merasa bangga dengan amal shalih.
Semua itu membuat amalku tak berharga.
Lebih buruk lagi, ternyata tidak ada satupun amalku yang lepas dari nafsu-nafsu itu.

Aku putus asa.
Aku yakin aku akan binasa.
Aku tidak punya alasan lagi untuk selamat dari siksa neraka.

Tiba-tiba, aku mendengar suara, “Masihkah orang ini punya amal baik?”

“Masih…”, jawab suara lain. “Masih tersisa ini.”

Aku pun penasaran, amal baik apa gerangan yang masih tersisa? Aku berusaha melihatnya.

Ternyata, itu HANYALAH dua lembar roti isi manisan yang pernah kusedekahkan
kepada wanita fakir dan anaknya.

Habis sudah harapanku…
Sekarang aku benar benar yakin akan binasa sejadi-jadinya.

Bagaimana mungkin dua lembar roti ini menyelamatkanku,sedangkan dulu aku pernah bersedekah 100 dinar sekali sedekah (100 dinar = +/- 425 gram emas = Rp 250 juta), dan itu tidak berguna sedikit pun.
Aku merasa benar-benar tertipu habis-habisan.

Segera 2 lembar roti itu ditaruh di timbanganku.
Tak kusangka, ternyata timbangan kebaikanku bergerak turun sedikit demi sedikit, dan terus bergerak turun sampai-sampai lebih berat sedikit dibandingkan timbangan kejelekanku.

Tak sampai disitu, tenyata masih ada lagi amal baikku.
Yaitu berupa air mata wanita faqir itu yang mengalir saat aku berikan sedekah.
Air mata tak terbendung yang mengalir kala terenyuh akan kebaikanku.
Aku, yang kala itu lebih mementingkan dia dan anaknya dibanding keluargaku.

Sungguh tak terbayang, saat air mata itu ditaruh, ternyata timbangan baikku semakin turun dan terus memberat.
Hingga akhirnya aku mendengar suatu suara berkata, “Orang ini selamat dari siksa neraka..!”

==============
Masih adakah terselip dalam hati kita nafsu ingin dilihat hebat
oleh orang lain pada ibadah dan amal-amal kita..?

🌷Jangan pernah bersandar pada amal yg tlh kau lakukan….
Sebab dari *ketertipuan* ini adalah sikap bersandar kpd amal secara berlebih. Ini akan melahirkan kepuasan, kebanggaan, riya dan akhlak buruk kepada Allah Ta’ala

Orang yang melakukan *amal ibadah* tidak akan pernah tahu apakah amalnya *diterima atau tidak*….🍀

Mereka tidak tahu betapa besar dosa dan maksiatnya, juga mereka tidak tahu apakah amalnya *bernilai keikhlasan* atau tidak…..

Sesungguhnya Allah tidak membutuhkan amal ibadah hamba2Nya. Dia Maha Kaya, tidak butuh kepada makhluk-Nya.
Wallahu Ta’ala A’lam….

Teruslah mengerjakan Amal shole sebanyak-banyaknya tapi jangan merasa diri paling sholeh,sebab amal belum cukup mengantarkan kita kesurga tanpa Rahmat & Kasih sayang dari Allah S.W.T

*Barakallah fiikum.*

Astaghfirullahal azhiim….. *Ampunilah kami ya ALLAH jika di hati kami masih ada rasa bangga diri trhdp amal2 kami….* 😢😥

Aamiin Ya Rabbal Alamiin

[ Ar-Rafi’i dalam Wahyul Qalam, 2/153-160 ]

Wallahu a’lam

Krak Krak Cuss..

Membaca judul di atas, apa kiranya yg ingin saya gambarkan? Mungkin jika anda menebak, hanya 50 % yang bisa menjawab mendekati kondisi yg ingin saya gambarkan. Jika dibalik, mungkin untaian kata tersebut juga hanya bisa mencapai separo dari gambaran yg ingin sy sampaikan.

Kurang lebih “Krak Krak Cuss” itu saya pakai untuk menggambarkan bunyi yg saya dengar tadi malam. Persisnya dalam perjalanan saya menuju rumah, menjelang pukul 11 malam dari arah Ciputat menuju Parung. Menjelang pool bus Prima Jasa, sekitar 200 meter iringan kendaraan melambat. Tidak macet sih, hanya terhambat oleh satu buah bus ukuran besar biasa baru saja meninggalkan pool menuju luar kota, biasanya Bandung, Tasik atau kota lain di Jabar.

Setelah bus berada di jalan besar, mobil kami dari arah berlawanan juga kembali berjalan. Persis ketika mau berpapasan dengan Bus PJ tadi, sebuah motor ternyata berusaha menyalip bus. Pengendara nampaknya salah perhitungan, bus yang baru melaju itu dg raungan mesin yg cukup tinggi tidak berhasil disalip pemotor. Alih-alih berhasil menyalip, entah bagaimana pemotor terbentur badan bus dan ia beserta pembonceng, jatuh dari motor. Naas, jatuhnya persis ke depan roda depan bus…. Seketika itulah kami mendengar bunyi “Krak Krak Cuss..” tadi.

Krak Krak menggambarkan bunyi roda bus melindas motor..Cus…silakan anda bayangkan, bunyi tulang, daging dan isi kepala pemotor yg segera muncrat bersama darah.

Astaghfirullah, Innalilahiwainnailaihirojiun.

Anak saya yang berada di pintu kanan mobil, bisa melihat jelas. Tapi tentu anak remaja tidak kuat. Biasanya saya masih mampu membuka pintu lalu mengabadikan dengan kamera atau video dg ponsel. Kemaren, tidak kuasa, tidak tega dan mendadak kehilangan naluri reporter dan citizen jurnalist saya. Mungkin karena saya sedang flu dan kepala cukup berat. Tapi terus terang, membayangkan kita sendiri, atau anggota keluarga terlindas bus dan meninggal di tempat jelas tidak mudah.

Krak Krak Cus…., sopir bus tidak langsung turun. Orang berkerumun karena bunyi cukup keras. Kerumunan orang segera diiringingi teriakan dan tangisan. Seorang ibu yg mungkin penduduk sekitar menyeberang ke tengah jalan dan melihat korban. Ia histeris berteriak melihat ada orang terlindas.

Pada posisi itu entah kenapa supir bus sempat mau mundur lagi, ya Allah..saya segera meminta supir kami membuka jendela dan memberi teriakan dan tanda agar dia tidak “move” dan atau stay put. Ya tetap menghentikan bus dan segers turun.

Seseorang berusaha menarik tubuh pemotor, tapi mungkin karena sudah tidak bergerak dia urung melakukannya.

Karena tidak mau orang di belakang macet, dan sudah banyak orang membantu, kami segera meninggalkan lokasi.

Semoga satu dari dua korban masih bisa diselamatkan. Wallahu alam.

Krak Krak Cus..masih membayangi kami.

Innalilahiwainnailaihirojiun.

Bagi anda yg mau berpergian, berangkat lah lebih awal, nikmati perjalanan. InshaAllah, berangkat awal menjauhkan kita dari semangat menyalip dan berkendara tidak hati hati yg menjauhkan diri kita dari bencana serupa

Krak Krak Cus

Ciputat, 3 Mei 2019

——

http://tangerangnews.com/tangsel/read/26952/Gagal-Nyalip-Dea-Tewas-Terlindas-Bus-Primajasa-di-Ciputat