uztads, motor dan kopi

Kritik, bagaimanapun pahitnya sdh selayaknya diterima dg lapang dada.

Hanya itulah salah satu cara ampuh utk meningkatkan kesempurnaan diri melalui perbaikan tiada henti. Kapanpun, dimanapun, dan kritik oleh siapapun.

Terlalu sering hati kita sedih, haru, dan juga kesal menyaksikan betapa banyak petinggi, penguasa atau selebritas yg tidak mau “walks the talk!”. Mereka tidak mau dikritik, tetapi berlagak hebat dan sempurna ketika bicara di layar kaca.

Kemaren ketika bertemu dg seorang teman lama yg berbeda agama, segera saja topik meninggalnya uztads kondang mendominasi pembicaraan kami.

Ujungnya ia berkomentar ringan, ngapain ya kok uztads kita pecicilan. Meski saya bukan orang Jawa, saya paham maksudnya.

Semoga sentilan teman saya ini bisa membuka mata kita agar berani memberikan peringatan atau nasehat kepada kawan, saudara, atau rekan kerja kita jika memang sdh diperlukan.

Solidaritas dan kebersamaan tidak harus melumpuhkan nalar utk sekedar menasehati kawan dekat utk kembali ke jalur yg benar/logik!

Sawangan, sepulang kantor.

Wah Susah Komentar nih ada info begini di Yogya. Semoga Aman Yogya kita.

Solidaritas u 11 prajurit kopassus yg terlibat penyerangan cebongan.

Kami warga masyarakat jogjakarta secara khusus menyatakan :
1. Meng-apresiasi atas tindakan atas kejujuran 11 parjurit kopassus u mengakui sbg tersangka dlm kasus lapas cebongan.

2. Sbgn besar masyarakat jogjakarta tdk peduli dgn kematian ke 4 preman yg dieksekusi bhkan sgt senang jika ke 4 preman itu lebih baik mati daripada buat resah warga jogja.

3. Kita sbg wrg jogja juga lebih paham! lebih tahu! Tentang ke 4 preman dan anggota2 lainnya, yg mereka preman residivis yg sll buat anarkis,mabuk2an,pemalak, dan pembunuh berdarah dingin, pemerkosa serta terlibat kasus narkoba u tempat2 hiburan malam.

4. Mengecam keras upaya dan usaha yg berlebihan super reaktip dari pihak KOMNAS HAM , Kontras maupun sebagian anggota DPR yg seakan2 lebih membela kepentingan ke 4 preman itu dgn mati-matian. Dgn dalih ini kasus pelanggaran HAM berat. Padahal Yg seharusnya mereka urusi adalah urusan lain yg lebih penting u kepentingan masyarakat, daripada ngurusi kepentingan preman2 tengik itu.

5. Padahal Pelanggaran HAM kpd masyarakat jogja secara khusus Yg dilakukan oleh ke 4 preman dan anggota2nya lebih besar dibandingkan tindakan yg dilakukan 11 prajurit kopassus. Tapi kita liat mereka org2 Komnas HAM dan antek2nya diam seribu bahasa terhadap pelanggaran yg diperbuat preman2 itu kpd masyarakat Jogjakarta.

6. Justru dgn kematian ke 4 preman itu jujur membuat masyarakat jogja dan sbgn besar pelajar mahasiswa merasa aman & tdk terimidasi.

7. Kpd para anggota DPR pusat ataupun reporter media manapun apapun silahkan u mensurvei u dimintai pendapat kpd ratusan ribu bhkn sejuta Warga jogjakarta sekitarny dari tingkat RT RW dukuh lurah camat bupati dan dari berbagai kalangan pegawai negeri maupun swasta, pedagang, dan para pelajar serta mahasiswa sbgn besar yg mereka inginkan adalah JOGJA AMAN TANPA PREMANISME. SILAHKAN KELUAR JOGJA JIKA HANYA MENJADI PREMAN DIJOGJA