Kotak Amal dan Yatim

๐Ÿ’ Cerita ini copas dari sebuah wag yg saya ikuti. Blm ada info pengarang.

RUMAH BERBAU MELATI

Waktu maghrib yang menegangkan!
Orang-orang bergerak menuju rumah kosong setelah pencuri kotak amal lari ke dalam bangunan angker itu untuk bersembunyi.

Tidak ada adzan maghrib senja itu sebab seluruh jamaah bersama pengurus masjid pergi mengejar pencuri laknat yang lancang mencemari rumah suci dengan perbuatannya yang keji.

Pencuri sialan!

Dia harus ditangkap dan diadili!

Rombongan massa itu saling sahut-menyahut, menumpahkan sumpah-serapah, sesekali mereka meneriakkan takbir.

Mereka makin dekat. Semerbak melati dibawa angin dari arah rerimbunan pepohonan di halaman rumah angker itu.

Rumah bau melati. Konon sering ada penampakan wanita yang melayang-layang mengitari rumah. Ia terbang sambil tertawa cekikian.

Namun, kali ini siapa yang peduli bau melati? Siapa yang peduli penampakan hantu wanita? Orang beramai-ramai. Bahkan di dalam rombongan itu ada Pak Haji, mana mungkin wanita itu berani menampakkan diri?

Bau melati makin kental. Kian menusuk hidung. Wangi sekaligus mendatangkan ketenangan yang mengerikan. Tak berapa lama kemudian orang-orang telah sampai di halaman rumah.

“Allahuakbar!” Pak Haji mengucap takbir. Pandangannya menatap tajam ke awang-awang. Sementara warga yang lainya senyap. Beberapa di antara mereka gemetaran, ada juga yang mulutnya sampai menganga.

Perempuan itu muncul, melambung-lambung di antara dua pepohonan rimbun.

“Mengapa tak ke masjid? Mengapa tak mengumandangkan adzan? Bangsaku sudah bersiap menutup telinga, beberapa sudah bersembunyi di tempat pembuangan yang kedap dan bau,” sergah wanita yang wajahnya tertutup rambut panjang.

“Kami mau menangkap pencuri kotak amal!” jawab Pak Haji sedikit gemetar.

“Tidak bisa! Dia mencari perlindungan di rumah kami! Wajib bagi kami untuk melindunginya!”

“Setan terkutuk! Sudah terkutuk, sukanya membela bandit yang kelakuannya terkutuk!”

“Kamu lebih terkutuk! Kalian semua terkutuk!” Lecutan kata itu diiringi tawa cekikikan. Bau melati bertebaran.

“Biar aku bacakan kamu ayat-ayat Allaah! Lekas-lekaslah terbakar dan enyah kamu ke neraka!”

Pak Haji membaca ayat kursi. Warga berdzikir bersama-sama. Dengung suara dzikir terdengar bagai segerombolan lebah.

Tak segera terbakar, wanita itu malah menirukan bacaan ayat kursi secara fasih.

“Bagaimana bisa ayat suci itu menghiasi lisanmu, bahkan tiap hari kamu membaca berjus-jus Qur’an, tapi tak satu pun yang terselip di hati kalian?” ucap wanita yang kini duduk di atas dahan pohon beringin.

“Apa maksudmu, setan busuk?”

“Aku tahu siapa si pencuri kotak amal. Dia cuman anak-anak. Dia yatim. Kini bertambah jadi piatu. Simboknya baru saja meninggal seminggu yang lalu. Tanah kuburannya masih basah lalu kini kalian mau menghabisinya? Bagaimana bisa penderitaan anak ini luput dari jangkauan kalian?”

Semua terdiam. Pak Haji makin jengkel.
“Tapi, bukan berarti dia boleh mencuri!”

“Kamu mengumumkan kas masjid yang puluhan juta itu melalui pengeras suara. Sementara anak ini kelaparan. Hidupnya kini sebatang kara! Lalu ke mana saja kas yang puluhan juta itu? Mengapa yang kalian pentingkan hanya renovasi dan renovasi masjid saja?”

“Kalau masjidnya bagus dan nyaman, ibadah jadi tenang.” Pak Haji masih membela diri meski nada bicaranya makin melunak.

“Masjid kalian makin megah, makin nyaman, tapi, Allaah yang kalian sembah itu kelaparan, kehausan, sedang kalian tak mau menggubrisnya.”

“Kurang ajar! Beraninya kamu merendahkan Allah. Mana mungkin Allah lapar dan kehausan!” Pak Haji kembali menaikkan suara. Telunjuknya mengacung ke atas, tasbihnya terlihat melilit di pergelangan tangan.

“Dalam setiap jiwa yang kelaparan dan kehausan, Allah begitu dekat. Apa kalian tak pernah mengasah hati nurani?” Wanita itu kembali cekikikan.

Perkataan terakhir wanita itu membuat hati Pak Haji melunak secara kaffah. Dahulu, di pondok pesantren, ia kerap mendengar hadits qudsi tersebut. Mengapa kini ia malah melupakannya?

Tertunduk Pak Haji dalam-dalam. Betapa menyesalnya ia kini.

Bau melati semakin tidak wajar. Makin membuat pusing dan mual. Beberapa yang tidak kuat menghirup aroma kental itu akhirnya lemas dan pingsan. Pak Haji pingsan paling akhir.


“Pak, bangun! Sudah Mahrib. Ayo ke masjid,” Bu Haji membangunkan suaminya yang tertidur selepas Ashar.

Buru-buru Pak Haji ke masjid dan mengecek kotak amal. Masih pada tempatnya. Pucat muka pria sepuh itu karena mimpi yang terus berkelebat di benaknya

Usai magrib, Pak Haji dan beberapa jamaah membongkar kotak amal. Dari hasil yang didapat, sebagian dialokasikan untuk pembangunan, sebagian untuk kesejahteraan umat.

Esok hari, Pak Haji buru-buru membeli sembako dengan uang kotak amal, ditambah uang pribadinya. Ia mendatangi rumah anak yatim yang ada di dalam mimpi.

Tersuruk-suruk langkah Pak Haji membopong sekarung beras dan menenteng bingkisan. Beberapa warga menawarinya bantuan untuk membawakan karung beras, tapi Pak Haji menolak.

“Ini adalah kelalaianku! Aku membiarkan anak yatim itu kelaparan. Aku sendiri yang harus memikulnya!”

Sesampai di depan gubuk tua dan reyot di pinggir sungai,
buru-buru Pak Haji dan warga dengan bangga membuka pintu gubuk yang hampir roboh itu danโ€ฆ

apa yang mereka saksikan?

Yatim piatu itu telah terbujur kaku
di atas sajadah lusuh sambil memegangi perutnya.
Di hadapannya ada Al-Qur’an kecil yang masih terbuka pada surah ke-2 Al-Baqarah ayat 155.

๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ

Innaalillaahi wa inna ilaihi raji’uun

Sesungguhnya Allah bersama orang yang hatinya hancur

*

Cost of Monopoly…!!

Oleh Eddy Satriya

#monopoli #infrastruktur #kualitas #bumn

Tidak pernah terbersit dalam pikiran saya pergi tugas kali ini akan menjadi sedikit repot. Mengapa? Karena ternyata tidak ada penerbangan malam, baik ke Yogya ataupun Solo. Sedangkan acara Selasa pagi. Alhasil, bijimanapun saya mengakalinya tidak ada alternatif paling praktis menuju Pacitan selain menggunakan jasa KAI, ya Kereta Apinya Indonesia.

Tiket Garuda yg cuma sekali penerbangsn ke YIA, Yogyakarta International Airport harus saya open lagi, karena berubahnya jadwal rapat di kantor siang tadi. Entah kapan bisa digunakan. Dalam hati saya berdoa tidak hangus. Masih ada satu lagi opened ticket saya yg hampir expired, ke Banjarmasin kalau tidak salah.

Jika ke YIA jadwal terakhir 1605, ke Oslo eh Solo lebih awal lagi jam 1520.  Celaka dua belas bah..!! Kata generasi kolonial seperti saya.

Betapa tidak? Di era penerbangan modern dg landasan yg sudah siap didarati pesawat kapan saja karena penerangan tersedia, ternyata oh ternyata.. Itu semua hampa, menjadi seperti pepesan kosong. Ketersediaan infrastruktur yg sdh dibiayai mahal-mahal, mahal banget malah, tidak bisa dimaksimalkan.

Sebelum pantat saya istirahat di gerbong Executive 6 Gajayana sore ini, sekitar jam 17an saya dapat kiriman video sangat mengerikan di ponsel saya. Video yg dikirim via aplikasi WA itu benar2 horror, horror tenan. Sumpeh!

Betapa tidak, sekitar 10 ya sepuluh nyawa melayang bebas.. Sementara puluhan kendaraan hancur tergilas truk BBM besar milik BUMN besar kita pula. Darah berceceran dimana 2. Sebelum melihat video tersebut, saya bayangkan ke 15 orang korban tadi terpanggang oleh api. Ternyata mereka jadi bantalan truk yg tidak bisa dikendalikan sang supir.

Video itu mengingatkan saya akan cerita serupa, tapi tak sama dg yang saya lihat di daerah perkebunan di sekitar Perbaungan, Sumut akhir tahun 1970an. Tapi ini kejadiannya adalah kecelakaan 2 bus besar antar kota yg, sama juga, tidak bisa dikendalikan pengemudi di tikungan yg sepi, sehingga masing-masing bus terkelupas separohnya di bagian yg bersenggolan. Menyisakan potongan tangan, kaki, dan bahkan maaf๐Ÿ˜ญ.. kepala manusia yg jadi korban. Sayang kisah ini hanya melekat dan tinggal di kepala saya, tidak bisa saya video kan seperti zaman sekarang. Mengambil gambar saja meski sudah ada tustelpun tidak sempat, karena shock dan ngeri.

Truk BBM yg menggilas habis belasan pemotor di Cibubur ini dan meringsekkan bbrp mobil, pasti viral dan masih beredar saat ini. Dan sudah pasti menjadi santapan eunak banget bagi media massa kita di era pers bebas merdeka ini. Seperti biasa, video sejenis ini bagi saya akan berhenti di ponsel saya saja, tidak layak utk di share ke orang lain. Meski saya haqqul yaqqin, sebelum fajar sudah akan menghiasi ruangan tengah anda via berita pagi, breaking news. Entah kok indak. Kata orang awak.

Berita sejenis naiknya BBM, LPG dan tarif listrik ketika harga internasional membubung (tapi tidak turun ketika harga diluar juga turun) atau masih jeleknya kualitas layanan infrastruktur lainnya, nampak nya masih akan menghantui untuk bbrp masa mendatang.

Begitulah…costs of monopoly memang sering harus dibayar sangat2 mahal. Karena itu di negara maju monopoly utk infrastruktur sdh jauh2 hari diharamkan. Kitapun di akhir tahun 90an sdh menerapkannya. Berbagai sektor di bawah infrastruktir sebut saja ketenagalistrikan, telekomunikasi, migas, jalan tol, perhubungan laut, darat, udara dan penyeberangan, water supply, perumahan dll sudah diliberalisasi. Siap dengan Undang Undang baru dan lembaga atau badan regulasi masing-masing.

Sayang dari sekian UU sektor yg mengarah kepada kompetisi tersebut, hanya tersisa utuh satu atau dua saja. Salah satunya yg bertahan adalah UU Telekomunikasi No 36 tahun 1999. Sisanya diberangus, direvisi, atau court rulling bahasa salah satu koran English merevisi judul artikel saya ttg Energy masa itu.

UU Telekomunikasi yg mampu bertahan telah memberikan kemudahan dan mutu layanan yg lumayan bagi konsumen, hingga kini. Yang lain? Ya.. itu tadi, membuat hidup dan tugas kita jadi lebih sulit.

Ceceran darah, tulang patah dan kepala rengkah para korban dilindas truk BBM puluhan ton itu memang sebuah kecelakaan.

However, revisi / pembatalan UU atau court ruling is not by accident, though๐Ÿ™

Di atasnya Gajayana Kutoarjo-Yogya, dini hari 19 Juli 2022.

Where are we?

SEJARAH SINGKAT HARI KOPERASI

Berikut daftar penting sejarah berjalannya koperasi di Indonesia sampai terbentuknya Hari Koperasi Indonesia :

1908, Raden Soetomo mendirikan perkumpulan โ€œBudi Utomoโ€ untuk memanfaatkan sektor perkoperasian bagi kesejahteraan rakyat miskin. Mulai dari industri kecil dan kerajinan, Kongres Budi Utomo juga melakukan perbaikan dan peningkatan kecerdasan rakyat di Yogyakarta.

1915, Terlahir UU koperasi yang pertama yaitu โ€œVerordening Op De Cooperative Vereeniginingโ€ yang bunyinya sama dengan UU bagi rakyat Indonesia, anggaran dasar koperasi tersebut harus dalam bahasa Belanda dan dibuat di hadapan notaris.

1927, Dibentuknya serikat perdagangan Islam dengan tujuan memperjuangkan kedudukan ekonomi ekonomi pengusaha-pengusaha pribumi.

1929, Didirikannya Partai Nasional Indonesia, bertujuan menyebarluaskan semangat per koperasian di tanah air.

1933, Perkembangan koperasi Indonesia tidaklah selalu berjalan dengan mulus, dengan di keluarkannya UU menyerupai UU No. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk kedua kalinya.

1942, Dengan Indonesia yang diduduki jepang, maka mereka mendirikan koperasi sendiri dengan nama โ€œKumiyaiโ€. Awal nya yang berjalan mulus, semakin lama fungsi koperasi Jepang manjadi alat untuk mengeruk keuntungan dan menyengsarakan rakyat Indonesia.

1947, Setelah Indonesia merdeka, Bapak koperasi Indonesia yaitu Bung Hatta melaksanakan Kongres Koperasi untuk pertama kalinya di Tasikmalaya dengan di tetapkan berdirinya Sentral Organisasi Koperasi Seluruh Indonesia (SOKRI).

Setelah semua yang telah dilewati, maka tanggal 12 juli 1947 dijadikan sebagai hari koperasi indonesia. Hingga saat ini koperasi semakin berkembang bukan hanya sebagai alat perjuangan membebaskan rakyat dari penderitaan, namun menjadiย  alat bantu pembangunan dan perkembangan perekonomian Indonesia saat ini yang semakin pesat. Dengan didasari pada asas kekeluargaan, koperasi telah memperbaiki taraf hidup bangsa Indonesia.

Sumber: Kemenkopukm

Chord Hati Hati di Jalan by Tulus

Bapak Ibu dan Teman, banyak yg minta chord lagu Hati Hati di Jalan by Tulus.

Saya sempat coret2 spt di atas. Untuk lengkap nya bisa klikdisini

Semoga berguna.

SITI HAJAR PROTES

Sumber dari WAG, masih ditanyakan penulisnya. Sementara kita syukuri dulu tulisan bagus ini.

SITI HAJAR PROTES
mengapa suaminya meninggalkan dia dan Ismail anaknya yang masih kecil di padang pasir yang tak bertuan ?

Seperti jamaknya, dia hanya bisa menduga bahwa ini akibat kecemburuan Sarah, istri pertama suaminya yang belum juga bisa memberinya putra.

Hajar mengejar Ibrahim AS, suaminya, dan berteriak :
“Mengapa engkau tega meninggalkan kami di sini, bagaimana kami bisa bertahan hidupโ€ฆ?

Ibrahim AS terus melangkah meninggalkan keduanya, tanpa menoleh, tanpa memperlihatkan air matanya yang meleleh.
Remuk redam perasaannya terjepit antara pengabdian dan pembiaran.

Hajar masih terus mengejar sambil terus menggendong Ismail. Kali ini dia setengah menjerit. Dan jeritannya menembus langit.
Wahai suamiku, ayahanda Ismail, apakah ini perintah Tuhanmu ?”

Kali ini Ibrahim AS, Sang Khalilullรขh, berhenti melangkah.
Dunia seolah berhenti berputar.
Malaikat yang menyaksikan peristiwa itu pun turut terdiam menanti jawaban Ibrahim AS.
Butir pasir seolah terpaku kaku. Angin seolah berhenti mendesah.

Pertanyaan atau lebih tepatnya gugatan Hajar membuat semuanya terkesiap.

Ibrahim AS membalik tegas, dan berkata :
Iya, ini perintah Tuhanku !

Hajar berhenti mengejar, dan dia terdiam.
Lantas meluncurlah kata-kata dari bibirnya, yang mengagetkan semua Malaikat, serta menggusarkan butir pasir dan angin.

“Jikalau ini perintah Tuhanmu, pergilah wahai suamiku. Tinggalkan kami di sini. Jangan khawatir, Allah akan menjaga kami.”

Ibrahim AS pun beranjak pergi.

Dilema itu punah sudah.
Ini sebuah PENGABDIAN, ATAS NAMA PERINTAH ALLร‚H. BUKAN PEMBIARAN.

Itulah IKHLASโ€ฆ

IKHLAS adalah wujud sebuah keyakinan mutlak, pada Sang Maha Mutlak.

IKHLAS adalah kepasrahan. Bukan mengalah apalagi menyerah kalah.

IKHLAS itu adalah ketika engkau sanggup untuk berlari, mampu untuk melawan dan kuat untuk mengejar, namunโ€ฆ engkau memilih untuk patuh dan tunduk.

IKHLAS adalah sebuah kekuatan untuk menundukkan diri sendiri, dan semua yang engkau cintai.

IKHLAS adalah memilih jalanNya. Bukan karena engkau terpojok tak punya jalan lain.

IKHLAS bukan lari dari kenyataan.

IKHLAS bukan karena terpaksa.

IKHLAS bukan merasionalisasi tindakan, bukan mengkalkulasi hasil akhir.

IKHLAS tak pernah berhitung, tak pernah pula menepuk dada.

IKHLAS itu tangga menujuNya, mendengar PerintahNya, mentaati-Nya.

IKHLAS adalah IKHLAS itu sendiri.
Murni tanpa embel2 kepamrihan apapun.
Suci bersih 100 persen, hanya karenaNya dan mengikuti KehendakNya, tidak yang lain..!!!

Setelah ditinggal suaminya, Ibrahim, Hajar menggendong putranya, Ismail . Sambil lapar dan haus Hajar terduduk. Kaki Ismail mengepak-ngepak ke pasir dan keluarlah air, yang kita sebut air zamzam. Di situ Siti Hajar dan Ismail hidup selama beberapa tahun.

Setelah lsmail remaja datanglah Ibrahim dengan perintah Allah untuk menyembelih Ismail. Ismail dan Ibrahim ikhlas dan patuh kepada Allah.
Maka ketika sudah dibaringโ€ฆ ternyata Allah SWT mengganti Ismail dengan domba.

“Setiap kita adalah ‘IBRAHIM’ dan setiap Ibrahim punya ‘ISMAIL’โ€ฆ

Ismailmu mungkin ‘HARTAMU’,

Ismailmu mungkin ‘JABATANMU’,

Ismailmu mungkin ‘GELARMU’,

Ismailmu mungkin ‘EGOMU’,

Ismailmu adalah sesuatu yang kau ‘SAYANGI’ dan kau ‘PERTAHANKAN’ di dunia iniโ€ฆ

Ibrahim tidak diperintah Allรขh untuk membunuh Ismail. Ibrahim hanya diminta Allรขh untuk MEMBUNUH RASA ‘KEPEMILIKAN’ terhadap Ismail.
Karena hakekatnya semua adalah milik Allรขhโ€ฆ

Semoga Allรขh Subhanahu wa Ta’ala menganugerahkan KESHALIHAN Nabi Ibrahim dan KEIKHLASAN Nabi Ismail kepada kita semua, agar kita bisa mengaplikasikan dalam kehidupan kitaโ€ฆ

Jangan rendahkan dan hinakan orang lain dengan harta, jabatan dan gelarmuโ€ฆ
Karena dengan cara itu pada hakekatnya hanyalah akan merendahkan diri dan keluargamu sendiri

Di hadapan Allรขh hanya ketaqwaan kita yang diterimaNyaโ€ฆ

Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang yang bertaqwa dan dirahmati ALLร‚H.
Aamiin.

Kutbah Arafah 2015..

Kiriman seorang senior.

Semoga berguna

KHUTBAH ARAFAH
2015-09-23 11:41:10
KHUTBAH ARAFAH
Oleh: Drs. H. Mughni Labib, MSI

โ€ŽุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ู†ูŽุญู’ู…ูŽุฏูู‡ู ูˆูŽู†ูŽุณู’ุชูŽุนููŠู’ู†ูู‡ู ูˆูŽู†ูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑูู‡ูุŒ ูˆูŽู†ูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ู’ ุดูุฑููˆู’ุฑู ุฃูŽู†ู’ููุณูู†ูŽุง ูˆูŽู…ูู†ู’ ุณูŽูŠู‘ูุฆูŽุงุชู ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูู†ูŽุง. ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽู‡ู’ุฏูู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ููŽู„ูŽุง ู…ูุถูู„ู‘ูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูุถู’ู„ูู„ู’ ููŽู„ูŽุง ู‡ูŽุงุฏููŠูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ูŠุงูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ูƒูŽู…ูŽุง ูŠูŽู†ู’ุจูŽุบููŠู’ ู„ูุฌูŽู„ูŽุงู„ู ูˆูŽุฌู’ู‡ููƒูŽ ูˆูŽุนูŽุธููŠู’ู…ู ุณูู„ู’ุทูŽุงู†ููƒูŽุŒ ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ู„ุงูŽ ู†ูุญู’ุตููŠู’ ุซูŽู†ูŽุงุกู‹ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽุŒ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ูƒูŽู…ูŽุง ุฃูŽุซู’ู†ูŽูŠู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู†ูŽูู’ุณููƒูŽุŒ ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงู‘ูŽ ุฅูู„ูฐู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุณูŽูŠู‘ูุฏูŽู†ูŽุง ูˆูŽู†ูŽุจููŠู‘ูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽูููŠู‘ูู‡ู ูˆูŽุฎูŽู„ููŠู’ู„ูู‡ู ุฎูŽูŠู’ุฑู ู†ูŽุจููŠู‘ู ุฃูŽุฑุณูŽู„ูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ู ูƒูู„ู‘ูู‡ูุŒ ุจูŽุดููŠู’ุฑู‹ุง ูˆูŽู†ูŽุฐููŠู’ุฑู‹ุงุŒ ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ูˆูŽุจูŽุงุฑููƒู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงู“ู„ู ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุตูŽู„ูŽุงุฉู‹ ูˆูŽุณูŽู„ูŽุงู…ู‹ุง ุฏูŽุงุฆูู…ูŽูŠู’ู†ู ู…ูุชูŽู„ูŽุงุฒูู…ูŽูŠู’ู†ู ุฅูู„ูฐู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ูุŒ ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจุนู’ุฏู:  ููŽูŠูŽุง
โ€ŽุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุงููˆู’ุตููŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุงููŠู‘ูŽุงูŠูŽ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ูˆูŽุทูŽุงุนูŽุชูู‡ู ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชููู’ู„ูุญููˆู’ู†ูŽ

Maโ€™asyiral Muslimin, Jamaโ€™ah Haji yang dimuliakan Allah,
Puji syukur ke hadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, taufiq, inayah dan rida-Nya, sehingga kita dapat berkumpul, bersama saudara-saudari kita dari seluruh penjuru dunia, bersimpuh di haribaan Sang Khaliq. Tanpa memandang ras, warna kulit, harta, pangkat, jabatan dan tingkat sosial. Kita bersatu padu dengan hati yang sama, dalam warna pakaian yang sama, di waktu yang sama, di tempat yang sama, dan demi tujuan yang sama, yakni menuju ampunan dan rida ilahi.
Salawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad saw, sang pembawa โ€œRisalah Kamilah,โ€ ajaran yang sempurna, di mana ketika beliau bersama para Sahabatnya melaksanakan Haji Wadaโ€™ di padang Arafah ini, turunlah wahyu yang terakhir, sebagai pertanda bahwa risalah yang beliau sampaikan kepada umatnya telah disempurnakan oleh Allah SWT:

โ€ŽุงูŽู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุฃูŽูƒู’ู…ูŽู„ู’ุชู ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฏููŠู’ู†ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽุชู’ู…ูŽู…ู’ุชู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ู†ูุนู’ู…ูŽุชูู‰ ูˆูŽุฑูŽุถููŠู’ุชู ู„ูŽูƒูู…ู ุงู„ู’ุฅูุณู’ู„ูฐู…ูŽ ุฏููŠู’ู†ู‹ุง

โ€œPada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Aku-sempurnakan nikmat-Ku untuk kalian, dan telah Aku-ridai Islam sebagai agama bagimu.โ€ (QS. Al-Maidah:3)

Maโ€™asyiral Muslimin, Jamaah haji yang dimuliakan Allah!
Ibadah haji yang kita laksanakan saat ini merupakan manifestasi kesempurnaan Islam kita. Tidak sempurna Islam seseorang yang telah mampu, bila tidak dilengkapi dengan ibadah haji. Allah SWT berfirman:

โ€ŽูˆูŽู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุญูุฌู‘ู ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ุชู ู…ูŽู†ู ุงู„ุณู’ุชูŽุทูŽุงุนูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุณูŽุจููŠู’ู„ุงู‹

โ€œMengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah.โ€ (QS. Ali Imran:97)
Melaksanakan ibadah haji hanya wajib sekali seumur hidup, sebagaimana disebutkan dalam hadis:
โ€ŽูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณ ู‚ูŽุฏู’ ููุฑูุถูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู ุงู„ู’ุญูŽุฌู‘ู ููŽุญูุฌู‘ููˆู’ุงุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ: ุฃูŽูƒูู„ู‘ูŽ ุนูŽุงู…ู ูŠูŽุงุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŸ ููŽุณูŽูƒูŽุชูŽ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู‡ู ุซูŽู„ูŽุงุซุงู‹ุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู      ู„ูŽูˆู’ ู‚ูู„ู’ุชู ู†ูŽุนูŽู…ู’ ู„ูŽูˆูŽ ุฌูŽุจูŽุชู’ ูˆูŽู„ูŽู…ูŽุง ุงุณู’ุชูŽุทูŽุนู’ุชูู…. )ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู… ูˆุฃุญู…ุฏ ูˆุงู„ู†ุณุงุฆูŠ(

โ€œHai manusia, Allah telah mewajibkan haji kepada kalian, maka laksanakanlah haji. Seorang laki-laki berkata, โ€œApakah setiap tahun, ya Rasulallah saw, beliau terdiam hingga laki-laki itu bertanya tiga kali, lalu Nabi menjawab, โ€œAndai aku katakan iya, maka ia menjadi wajib, dan kamu tidak akan mampu mengerjakannya.โ€ (HR. Muslim, Ahmad dan An-Nasaโ€™i)

Begitu pentingnya ibadah haji itu, sehingga setiap muslim dituntut untuk mengetahui dan nerenungi maknanya. Sesungguhnya dalam setiap syariat yang diturunkan oleh Allah SWT pasti terkandung hikmah-hikmah untuk kepentingan hamba-Nya. Amal ibadah yang dilakukan oleh manusia di muka bumi ini, bukan karena Allah SWT yang membutuhkannya, tetapi manusia itu sendiri yang membutuhkan, demi mendapatkan rahmat dan rida Allah SWT. Semoga dengan rahmat dan keridaan-Nya, kita dapat berkumpul dengan para nabi, syuhada dan serta orang-orang saleh di sorga-Nya. Amin ya Rabbal โ€˜Alamin.

Maโ€™asyiral Muslimin, Jamaโ€™ah Haji yang dimuliakan Allah,
Sebagai hamba-hamba yang menyadari akan keagungan dan kekuasaan Allah SWT, serta mengakui akan kebutuhan terhadap pertolongan dan kasih sayang-Nya, tentu kita harus tahu bagaimana cara mempersiapkan diri untuk menapaki arah dan tujuan hidup ini.
Ibadah haji yang kita lakukan saat ini, tidak akan memiliki makna berarti, tanpa dibarengi niat yang murni untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena niat merupakan kunci pokok setiap perbuatan. Rasulullah saw bersabda:
โ€Žุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ู’ุฃูŽ ุนู’ู…ูŽุงู„ู ุจูุงู„ู†ู‘ููŠูŽุงุชู ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ู„ููƒูู„ู‘ู ุงู…ู’ุฑูุฆู ู…ูŽุง ู†ูŽูˆูŽู‰โ€ฆ.ุงู„ุญุฏูŠุซ )ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ ูˆู…ุณู„ู…(

โ€œSegala amal perbuatan itu tergantung dari niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya. (HR. Bukari dan Muslim)

Untuk itu, mari kita luruskan niat, kita hilangkan rasa cinta duniawi, rasa hasud, riya, sombong dan ingin dipuji. Mari kita hanya berharap belas kasih, hidayah, taufiq, inayah dan rida-Nya, semoga kita diperkenankan menjadi orang-orang yang terpilih untuk menghuni sorga-Nya.
Semoga ketulusan kita dalam melaksanakan ibadah haji ini dijadikan sebagai penegasan rasa โ€˜ubudiah dan taubat kita, sehingga kita dijauhkan dari apa yang digambarkan oleh Rasulullah saw:

โ€ŽูŠูŽุฃู’ุชูู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุฒูŽู…ูŽุงู†ูŒ ูŠูŽุญูุฌู‘ู ุฃูŽุบู’ู†ููŠูŽุงุกู ุฃูู…ู‘ูŽุชููŠ ู„ูู„ู†ูุฒู’ู‡ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุฃูŽูˆู’ุณูŽุทูู‡ูู…ู’ ู„ูู„ุชู‘ูุฌูŽุงุฑู’ุฉู ูˆูŽู‚ูุฑู‘ูŽุงุคูู‡ูู…ู’ ู„ูู„ุฑู‘ููŠูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ุณูู…ู’ุนูŽุฉูุŒ ูˆูŽููู‚ูŽุฑูŽุงุคูู‡ูู…ู’ ู„ูู„ู’ู…ูŽุณู’ุฃูŽู„ูŽุฉู. )ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุฏูŠู„ู…ูŠ ูˆุงุจู† ุงู„ุฌูˆุฒูŠ ูˆุงู„ู„ูุธ ู„ู‡(

s menengah) berhaji untuk berdagang, para qurra (alim ulama) berhaji untuk riyaโ€™ dan sumโ€™ah, dan orang-orang miskin berhaji untuk meminta-minta. (HR. Ad-Dailamy dan Ibn al-Jauzi)

Maโ€™asyiral Muslimin, Jamaโ€™ah Haji yang dimuliakan Allah,
Kalimat talbiyah, โ€œLabbaikallahumma Labbaikโ€ yang selalu kita lantunkan, semoga tidak jadi penghias ritual ibadah semata, tapi merupakan doโ€™a dan ikrar bahwa kita betul-betul memenuhi panggilan Allah SWT dengan sepenuh jiwa dan raga, bahwa salat, ibadah, hidup dan mati kita hanya untuk-Nya. Harta, keluarga dan kedudukan merupakan amanat yang akan dimintai pertanggungjawabannya. Jawaban apakah yang akan kita kemukakan di mahkamah Allah nanti, saat mulut kita dibungkam, lalu mata, telinga, tangan, kaki dan seluruh anggota badan kita memberikan kesaksian. Harta dan kedudukan akan menjadi saksi kebaikan dan keburukan kita. Anak yang saleh dapat membantu kita, sementara anak yang buruk justru menjerumuskan kita ke dalam siksa-Nya. Setiap manusia melihat rekaman kehidupannya, tidak ada sedikitpun yang luput dari hisab-Nya.
Ya Allah, hanya rahmat, hidayah, inayah, taufiq serta rida-Mu yang kami harapkan. Tiada lagi yang kami harapkan kecuali Engkau, ya Allah.

ู„ูŽุจู‘ูŽูŠู’ูƒูŽ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ู„ูŽุจู‘ูŽูŠู’ูƒูŽุŒ ู„ูŽุจู‘ูŽูŠู’ูƒูŽ ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽูƒูŽ ู„ูŽุจู‘ูŽูŠู’ูƒูŽุŒ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูŽ ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูุนู’ู…ูŽุฉูŽ ู„ูŽูƒูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูู„ู’ูƒูŽ ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽูƒูŽ.

โ€œAku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, segala nikmat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.โ€

Maโ€™asyiral Muslimin, Jamaโ€™ah Haji yang dimuliakan Allah,
Wukuf di Arafah adalah rukun utama dalam ibadah haji. Rasulullah saw bersabda:
ุงูŽู„ู’ุญูŽุฌู‘ู ุนูŽุฑูŽููŽุฉูŒ. )ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ ูˆู…ุณู„ู…(

โ€œHaji itu adalah wukuf di Arafah.โ€ (HR. Bukhari dan Muslim)

Hari Arafah inilah hari pelantikan kita sebagai haji. Kita hadir di sini bukan karena keutamaan, kemuliaan, harta atau kekuasaan kita. Kita bisa hadir di sini karena panggilan Allah semata. Sepatutnya kita merasa malu, betapa banyak hamba-Nya yang lebih saleh, yang setiap malam bertaqarrub dan bermunajat sembari mencucurkan air mata, mengharapkan agar turut mendapat panggilan-Nya, namun Allah memilih kita. Lihatlah, sampai di mana kebaktian  kita selama ini, bandingkan dengan apa yang telah Allah berikan kepada kita. Tidak cukupkah semua itu bagi kita untuk bersyukur?

Maโ€™asyiral Muslimin, Jamaโ€™ah Haji yang dimuliakan Allah,
Arafah berasal dari kata ุนูŽุฑูŽููŽ (โ€˜arafa) yang berarti โ€œMengetahui, mengenaliโ€. Hendaknya kita pergunakan kesempatan ini untuk lebih mengenal diri kita masing-masing, untuk lebih sadar diri dan lebih insyaf lagi. Lihatlah dengan jelas kekurangan-kekurangan kita, kelemahan-kelemahan kita, ketidakberdayaan kita. Betapa selama ini kita terbelenggu oleh dunia, betapa selama ini kita terjerumus dalam dosa dan maksiat, betapa kotornya kita, betapa bodoh dan sombongnya kita karena masih saja kita berkilah dan beralasan.
Kita dipanggil untuk diingatkan, betapa suatu saat nanti kita akan dikumpulkan di Padang Mahsyar, di mana mentari hanya sejengkal dari ubun-ubun. Maka marilah Saudara-saudaraku semua, inilah tempat utama bagi kita untuk bermunajat memohon belas kasih-Nya, mengisi segenap ruang hati dan benak kita dengan zikir, menundukkan diri penuh khauf dan rajaโ€™, penuh kekhawatiran dan pengharapan kepada-Nya. Jangan sampai ada di antara kita nanti, yang meninggalkan tempat ini tanpa menyadari kekecilan dirinya.
Sesungguhnya Allah Maha Tahu akan segala yang kita sembunyikan dan yang kita ungkapkan. Inilah saatnya bagi kita untuk menangis, tanpa perlu malu kepada siapapun. Inilah hari ampunan, telah tiba saatnya kita bertaubat, maka marilah kita bertaubat.
โ€ŽุฃูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑู ุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู…ู ูฃx   ูˆูŽุฃูŽุชููˆู’ุจู ุงูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ

Maโ€™asyiral Muslimin, Jamaโ€™ah Haji yang dimuliakan Allah,
Telah kita tanggalkan pernik-pernik keduniaan kita, lepas semua perbedaan yang ada baik karena harta, jabatan, kepandaian, rupa dan kesukuan. Kita sedang berihram berarti mengharamkan diri dari bercukur dan memotong kuku, mengharamkan diri dari kemewahan pakaian, mengharamkan diri dari hiasan dan wangi-wangian dan segala pernak-pernik yang selalu kita gunakan untuk mempercantik rupa.
Untuk apa ini semua? Semua ini mengajarkan kepada kita untuk tampil apa adanya, tampil dengan diri kita seutuhnya. Hari ini kita tanamkan dalam kesadaran kita bahwa sesunguhnya tidak ada pembeda antara kita, kecuali ketundukan kita kepada Allah SWT. Allah berfirman:

ูŠูฐู“ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุฅูู†ู‘ูŽุง ุฎูŽู„ูŽู‚ู’ู†ูŽูƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุฐูŽูƒูŽุฑู ูˆูŽุฃูู†ู’ุซูฐู‰ ูˆูŽุฌูŽุนูŽู„ู’ู†ูฐูƒูู…ู’ ุดูุนููˆู’ุจู‹ ูˆูŽู‚ูŽุจู‹ุง ูˆูŽู‚ูŽุจูŽุง ุฆูู„ูŽ ู„ูุชูŽุนูŽุงุฑูŽูููˆู’ุง ุฅูู†ู‘ูŽ ุฃูŽูƒู’ุฑูŽู…ูŽูƒูู…ู’ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุฃูŽุชู’ู‚ูฐูƒูู…ู’ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูŽ ุนูŽู„ููŠู’ู…ูŒ ุฎูŽุจููŠู’ุฑูŒ  

โ€œHai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.โ€ (QS. Al-Hujarat:13)

Hari ini kita melebur jadi satu, Arafah adalah hari pemersatu. Sadarkah kita betapa selama ini kita terkotak-kotak oleh rekayasa orang-orang yang membenci persatuan kita? Lebih-lebih lagi, sadarkah kita betapa selama ini kita terpecah-belah karena nafsu kita masing-masing, karena pengejaran kita terhadap dunia yang tidak kunjung terpuaskan. Hari ini hari pemersatu, kita semua sama di hadapan Allah. Dia menyatukan kita hari ini, tak ada lagi yang membedakan kita dari orang lain kecuali isi hati kita masing-masing. Maka marilah kita ikrarkan dalam hati kita, mulai saat ini kita makin arif dan bijaksana melihat keadaan, tidak sebentar-bentar saling menyalahkan, tidak cepat melepas kebencian.

Maโ€™asyiral Muslimin, Jamaโ€™ah Haji yang dimuliakan Allah,
Kita telah datang sebagai tamu, kita dituntut untuk mentaati peraturan โ€œTuan Rumahโ€. Allah sudah mempersyaratkan bagi siapa saja yang berhaji ke Arafah ini, hendaklah jauh-jauh hari dia sudah mempersiapkan diri. Niat haji ini haruslah kita jaga kemurniannya, bukan untuk jangka waktu setengah hari ini saja, bukan pula hanya sampai saat kita melaksanakan tahallul sani. Allah berfirman:

ุงูŽู„ู’ุญูŽุฌู‘ู ุฃูŽุดู’ู‡ูุฑูŒ ู…ูŽุนู’ู„ููˆู…ูฐุชูŒ ููŽู…ูŽู†ู’ ููŽุฑูŽุถูŽ ูููŠู‡ูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุญูŽุฌู‘ูŽ ููŽู„ูŽุง ุฑูŽููŽุซูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ููุซููˆู’ู‚ูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ุฌูุฏูŽุงู„ูŽ ููู‰ ุงู„ู’ุญูŽุฌู‘ู ูˆูŽู…ูŽุง ุชูŽูู’ุนูŽู„ููˆู’ุง ู…ูู†ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑู ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู’ู‡ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ูˆูŽุชูŽุฒูŽูˆู‘ูŽุฏููˆู’ุง ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ุงู„ุฒู‘ูŽุงุฏู ุงู„ุชู‘ูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ูˆูŽุงุชู‘ูŽู‚ููˆู’ู†ู ูŠูฐุฃููˆู„ูู‰ ุงู„ู’ุฃูŽู„ู’ุจูฐุจู  

โ€œHaji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.โ€ (QS. Al-baqarah:197)

Maโ€™asyiral Muslimin, Jamaโ€™ah Haji yang dimuliakan Allah,
Dahulu, dalam suasana penuh hikmat seperti ini, Nabi Agung Muhammad saw menyampaikan khutbah wadaโ€™nya, di mana beliau menekankan pada beberapa hal, yaitu:
Pesan pertama: memelihara jiwa, harta, dan kehormatan orang lain.
Rasulullah saw bersabda:
ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุฏูู…ูŽุงุกูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽุนู’ุฑูŽุงุถูŽูƒูู…ู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุญูŽุฑูŽุงู…ูŒ ูƒูŽุญูุฑู’ ู…ูŽุฉู ูŠูŽูˆู’ู…ููƒูู…ู’ ู‡ูŽุฐูŽุง ูููŠ ุจูŽู„ูŽุฏููƒูู…ู’ ู‡ูŽุฐูŽุง ูููŠ ุดูŽู‡ู’ุฑููƒูู…ู’ ู‡ูŽุฐูŽุง ููŽุฃูŽุนูŽุงุฏูŽู‡ูŽุง ู…ูุฑูŽุงุฑู‹ุง ุซูู…ู‘ูŽ ุฑูŽููŽุนูŽ ุฑูŽุฃู’ุณูŽู‡ู ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ู‡ูŽู„ู’ ุจูŽู„ู‘ูŽุบู’ุชู ุŸ )ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ(

โ€œSesungguhnya darah dan harta benda kamu sekalian adalah haram atas kalian, kalian harus menjaganya sebagaimana menjaga keharaman (kehormatan) tempat di bulan ini. Lalu Rasulullah saw menengadahkan wajahnya dan berkata, โ€œYa Allah, bukankah telah aku sampaikan, ya Allah, bukankah telah aku sampaikan? (HR. Bukhari)

Demikian pesan Rasulullah SAW agar umat Islam tidak saling menumpahkan darah, dan tidak mengambil harta saudaranya dengan jalan yang tidak dibenarkan, serta mencemarkan nama baik orang lain. Maka bila kita mengaku umat Rasulullah saw, sudah sepatutnya untuk senantiasa menjaga keselamatan diri, keluarga dan masyarakat, terutama kedamaian bagi bangsa kita, Indonesia, selaras dengan seruan Islam sebagai rahmatan lil-โ€˜alamin.
Maโ€™asyiral Muslimin, Jamaโ€™ah Haji yang dimuliakan Allah,
Pesan kedua: Kaum wanita adalah amanat bagimu.
Rasulullah saw bersabda:
ููŽุงุชู‘ูŽู‚ููˆู’ุง ู„ู„ู‘ูฐู‡ูŽ ูููŠ ุงู„ู†ู‘ูุณูŽุงุกูุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุฃูŽุฎูŽุฐู’ุชูู…ููˆู’ ู‡ูู†ู‘ูŽ ุจูุฃูŽู…ูŽุงู†ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูุŒ ูˆูŽุงุณุชูŽุญู’ู„ูŽู„ู’ุชูู…ู’ ููุฑููˆู’ุฌูŽู‡ูู†ู‘ูŽ ุจููƒูŽู„ูู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู โ€ฆ ุงูŽู„ู’ุญูŽุฏููŠุซูŽ. )ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู… ุนู† ุฌุงุจุฑ(

โ€œMaka takutlah kalian kepada Allah dalam urusan wanita, dan sesungguhnya kalian telah mengambil mereka sebagai amanat dari Allah, dan kalian telah dihalalkan untuk hidup bersama mereka dengan ketetapan Allahโ€. (HR. Muslim dari Jabir ra)

Pesan ini akan sangat berarti bila kita perhatikan dengan seksama. Kita banyak saksikan dalam berbagai kasus bahwa keberadaan wanita sering kali disalahgunakan. Pelecehan terhadap mereka telah marak di mana-mana. Kita sangat prihatin dengan realita ini. Mengapa kita membiarkan mereka lepas dari kesucian, sehingga kehilangan rasa malu? Kehormatan dan harga diri mereka diperdagangkan, karena kita kurang peduli terhadap mereka. Mengapa kita membiarkan mereka terlarut dalam keterpurukan? Ingatlah bahwa Nabi saw telah mengamanatkan kaum wanita kepada kita sekalian. Jagalah dan berikan mereka perlindungan serta bimbinglah mereka agar menjadi wanita-wanita yang solehah, dan perlakukan mereka sesuai aturan syariat. Jangan sampai kita mendalimi dan menganiaya mereka, karena hal itu berarti juga telah menghianati amanat Allah SWT.

Maโ€™asyiral Muslimin, Jamaโ€™ah Haji yang dimuliakan Allah,
Pesan ketiga: Kesetaraan derajat manusia.
Wukuf di Arafah ini merupakan muktamar umat islam sedunia, yang tentunya terdiri dari banyak suku bangsa, dengan ragam budaya dan adat istiadatnya. Dalam Islam, derajat setiap manusia adalah sama. Hanya dengan ketakwaan seseorang akan mulia derajatnya di sisi Allah SWT. Rasulullah saw bersabda:
ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู’ ุฅูู†ู‘ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุงุญูุฏูŒุŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุฃูŽุจูŽุงูƒูู…ู’ ูˆูŽุงุญูุฏูŒุŒ ูƒูู„ู‘ููƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุขุฏูŽู…ูŽุŒ ูˆูŽุขุฏูŽู…ู ู…ูู†ู’ ุชูุฑูŽุงุจูุŒ ุฅูู†ู‘ูŽ ุฃูŽูƒู’ุฑูŽู…ูŽูƒูู…ู’ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽุชู’ู‚ูŽุงูƒูู…ู’โ€ฆ.ุงู„ุญุฏูŠุซ )ุฃุฎุฑุฌู‡ ุฃุญู…ุฏ(

โ€œWahai manusia, sesungguhnya Tuhanmu satu, dan bapakmu juga satu. Setiap kamu adalah keturunan Adam, dan Adam diciptakan dari tanah. Maka sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling taqwa di antara kamu.โ€ (HR. Ahmad)

Keragaman suku bangsa dan budaya ini bertujuan agar kita bisa saling mengenal, bertukar informasi, dan saling mengasihi. Lebih dari itu, diharapkan agar kita dapat saling memberikan jalan keluar dalam memecahkan berbagai masalah demi kepentingan bangsa dan negaranya masing-masing. Maka wukuf di Arafah ini saling memahami antar sesama, dengan dilandasi ukhuwah Islamiyah.

Wukuf di Arafah ini adalah suasana yang paling berkesan untuk menggambarkan persatuan umat. Sudah seharusnyalah kita selalu mengedepankan agenda persatuan dan kebersamaan ketimbang konsentrasi pada perbedaan, lebih mengupayakan saling mendekati dari pada menjauh yang biasanya hanya dikarenakan beda pendapat dan beda pendapatan.

Kita yakin bahwa ruh keislaman kita sangat mampu untuk menuju persatuan itu. Lalu apa lagi yang memberatkan kita sehingga tidak juga merasa bersaudara, bersatu padu, dan saling tolong menolong? Janganlah kita terpecah-belah dan bercerai-berai, karena hal itu akan melemahkan kita semua. Allah SWT berfirman:
ูˆูŽุงุนู’ุชูŽุตูู…ููˆู’ุง ุจูุญูŽุจู’ู„ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุฌูŽู…ููŠู’ุนู‹ุง ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽููŽุฑู‘ูŽู‚ููˆู’ุง

โ€œDan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.โ€ (QS. Ali-โ€˜Imran:103)

Maโ€™asyiral Muslimin, Jamaโ€™ah Haji yang dimuliakan Allah,
Pesan keempat: Meneruskan risalah Ilahiyah.
Ibadah haji ini juga sangat berpotensi untuk menggalang agenda dakwah islam. Dalam khutbah wadaโ€™ Rasulullah saw berpesan agar menyampaikan risalah Islam kepada mereka yang berhalangan hadir:
โ€Ž..ููŽู„ู’ูŠูุจูŽู„ู‘ูุบู ุงู„ุดู‘ูŽุงู‡ูุฏู ุงู„ู’ุบูŽุง ุฆูุจูŽ ููŽุฑูุจู‘ูŽ ู…ูุจูŽู„ู‘ูŽุบู ุฃูŽูˆู’ุนูŽู‰ ู…ูู†ู’ ุณูŽุงู…ูุนู )ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ(

โ€œโ€ฆMaka hendaklah yang (hadir di sini) menyampaikan kepada yang tidak hadir, mungkin seorang yang disampaikan (kabar ini kepadanya) lebih menyadari yang didengarkan (secara langsung).โ€ (HR. Bukhari)

Ini berarti bahwa kita sebagai duta bangsa, hendaknya kita bisa menyebarluaskan nilai-nilai Islam kepada seluruh umat manusia, terutama untuk masyarakat di sekitar kita. Namun yang perlu dicamkan adalah bahwa dakwah tidak akan berhasil jika kita sendiri tidak dapat menjadi suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari. Apakah mungkin menganjurkan orang untuk berbuat baik sementara kita sendiri masih berbuat jahat? Bagaimana hendak memberantas maksiat jikalau kita sendiri masih hidup bergelimang maksiat?

Maโ€™asyiral muslimin, jamaโ€™ah haji yang dimuliakan Allah,
Di akhir khutbah ini sepatutnya kita bertanya, sudahkah kita melaksanakan syariat-syariat yang disampaikan oleh Rasulullah saw secara jujur? Mengapa umat Islam umumnya dan bangsa kita khususnya masih ditimpa cobaan-cobaan yang luar biasa? Mari kita jadikan ajaran-ajaran Rasulullah saw sebagai landasan pembangunan bangsa, karena semua motivasi untuk menjadi umat dan bangsa yang maju telah disampaikan oleh Beliau. Sekarang bagaimana kita, umat Islam, menjabarkan norma dan konsepsi agama dalam wujud kerja nyata demi kemajuan bangsa kita tercinta. Untuk ini diperlukan kerja keras dan usaha perbaikan yang sungguh-sungguh, dengan tetap menyertakan doโ€™a setelah kerja keras, tawakkal setelah beramal. Allah SWT berfirman dalam Al-Qurโ€™an:
ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูŽ ู„ูŽุง ูŠูุบูŽูŠู‘ูุฑู ู…ูŽุง ุจูู‚ูŽูˆู’ู…ู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูุบูŽูŠู‘ูุฑููˆู’ุง ู…ูŽุง ุจูุฃูŽู†ู’ููุณูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุฑูŽุงุฏูŽุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุจูู‚ูŽูˆู’ู…ู ุณููˆ ุกู‹ุง ููŽู„ูŽุง ู…ูŽุฑูŽุฏู‘ูŽู„ูŽู‡ู ูˆูŽู…ูŽุง ู„ูŽู‡ูู… ู…ู‘ูู†ู’ุฏููˆู’ ู†ูู‡ู ู…ูู†ู’ ูˆูŽุงู„ู  

โ€œSesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.(QS. Ar-Raโ€™d:11)

Mari kita bangun bangsa kita Indonesia dengan komitmen bersama dan etos kerja yang tinggi, dimulai dengan perbaikan diri pribadi, demi menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang digambarkan oleh Allah SWT sebagai โ€œBaldatun Tayyibatun Wa Rabbun Gafurโ€, bangsa yang makmur dan mendapat magfirah Allah SWT.

Maโ€™asyiral muslimin, jamaโ€™ah haji yang dimuliakan Allah,
Sebagai penutup Khutbah Arafah ini, merilah dengan ibadah haji kita tumbuhkan semangat berbenah dan memperbaiki diri, karena salah satu ciri haji yang mabrur adalah mereka yang senantiasa memperbaiki dan meningkatkan kualitas amal perbuatannya setelah mengerjakan haji. Di samping itu, kita berharap semoga kita semua diberikan kekuatan lahir dan batin untuk dapat mengaktualisasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga ibadah haji kita ini mampu melebur dosa, membersihkan noda dan kotoran batin kita, sehingga jiwa kita kembali bersih seperti bayi yang baru lahir, sesuai sabda Rasulullah saw:
ู…ูŽู†ู’ ุญูŽุฌู‘ูŽ ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ููŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฑู’ููุซู’ ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูู’ุณูู‚ู’ุŒ ุฑูŽุฌูŽุนูŽ ูƒูŽูŠูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽู„ูŽุฏูŽุชู’ู‡ู ุฃูู…ู‘ูู‡ู )ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ ูˆ ู…ุณู„ู…(

โ€œBarangsiapa melaksanakan haji karena Allah, dengan menghindarkan diri dari bercakap kotor, serta tidak berbuat fasik, maka ia kembali suci seperti pada hari ia dilahirkan oleh ibunya.โ€ (HR. Bukhari dan Muslim)

ุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ููŠู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ููู‰ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุงูŽู†ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ู. ูˆูŽู†ูŽููŽุนู’ู†ููŠู’ ูˆูŽุงููŠู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ุจูู…ูŽุง ูููŠู’ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ูŽุงูŠูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุฐู‘ููƒู’ุฑู ุงู„ู’ุญูŽูƒููŠู’ู…ู. ูˆูŽุชูŽู‚ูŽุจู‘ูŽู„ูŽ ู…ูู†ู‘ูู‰ ูˆูŽู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ุชูู„ูŽุงูˆูŽุชูŽู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู’ู…ู. ุฃูŽู‚ููˆู’ู„ู ู‚ูŽูˆู’ู„ูู‰ ู‡ูŽุฐูŽุง ูˆูŽุฃุณู’ุชูŽุบู’ููุฑู ุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ูŽ ู„ูู‰ ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูุณูŽุงุฆูุฑู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ููŽุงุณู’ุชูŽุบู’ููุฑููˆู’ู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุบูŽูููˆู’ุฑูุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠุฆู…ู

ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงูุญู’ุณูŽุงู†ูู‡ู ูˆูŽุงู„ุดู‘ููƒู’ุฑู ู„ูŽู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุชูŽูˆู’ูููŠู’ู‚ูู‡ู ูˆูŽุงูู…ู’ุชูู†ูŽุงู†ูู‡ู. ูˆูŽุงูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุงูู„ูŽู‡ูŽ ุงูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุงูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุงูŽู†ู‘ูŽ ุณูŽูŠู‘ูุฏูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู ุงู„ุฏู‘ูŽุงุนูู‰ ุงูู„ู‰ูŽ ุฑูุถู’ูˆูŽุงู†ูู‡ู. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูุนูŽู„ูŽู‰ ุงูŽู„ูู‡ู ูˆูŽุงูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง ูƒูุซูŠู’ุฑู‹ุง, ุฃูŽู…ุงู‘ูŽ ุจูŽุนู’ุฏูุŒ ููŽูŠูŽุง ุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุงููˆู’ุตููŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุงููŠู‘ูŽุงูŠูŽ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ูˆูŽุทูŽุงุนูŽุชูู‡ู ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชููู’ู„ูุญููˆู’ู†ูŽ     

Maโ€™asyiral muslimin, jamaโ€™ah haji yang dimuliakan Allah,
Mari kita bersama-sama bermunajat kepada Allah SWT dengan hati yang khusyu, ikhlas dan penuh tawadu, berdoโ€™a untuk hajat diri kita masing-masing, juga untuk kebaikan negara dan bangsa kita Republik Indonesia, agar segera terbebabaskan dari semua krisis dan bencana yang menimpa kita, serta tidak lupa untuk kemaslahatan umat Islam di seluruh dunia. Semoga mendapat bimbingan dan pertolongan Allah SWT, penuh limpahan rahmat, hidayah, taufiq, inayah serta rida-Nya.

ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽุฒูŽูˆูŽุฌูŽู„ู‘ูŽ: ุงูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุข ุฆููƒูŽุชูŽู‡ู ูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจูู‰ ูŠุข ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆู’ุง ุตูŽู„ู‘ููˆู’ุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ููˆู’ุง ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง. ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูู‰ ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ูˆูŽุจูŽุงุฑููƒู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽุฃูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฑู’ุญูŽู…ู’ู†ูŽุง ู…ูŽุนูŽู‡ูู…ู’ ุจูุฑูŽุญู’ู…ูŽุชููƒูŽ ูŠูŽุงุฃูŽุฑู’ุญูŽู…ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูู…ููŠู’ู†ูŽ
ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽ ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ูˆูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชู ุงูŽู„ู’ุฃูŽุญู’ูŠูŽุงุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽ ุงู„ู’ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงุชู ุงูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุณูŽู…ููŠู’ุนูŒ ู‚ูŽุฑููŠู’ุจูŒ ู…ูุฌููŠู’ุจู ุงู„ุฏู‘ูŽุนู’ูˆูŽุงุชู ูˆูŽ ู‚ูŽุงุถููŠูŽ ุงู„ู’ุญูŽุงุฌูŽุงุชู

โ€œYa Allah ya Tuhan kami, ampunilah dosa seluruh kaum muslimin dan muslimat, seluruh muโ€™minin dan muโ€™minat, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Dekat, Yang Maha Menjawab segala doโ€™a dan Maha Memenuhi segala hajat.โ€
ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ูŠูŽุงุบูŽูู‘ูŽุงุฑู ูŠูŽุงุบูŽูููˆู’ุฑูุŒ ุงูุบู’ููุฑู’ ุฐูู†ููˆู’ุจูŽู†ูŽุง ูˆูŽุฐูู†ููˆู’ุจูŽ ุดูŽุบู’ุจู ุฅูู†ู’ุฏููˆู’ู†ููŠู’ุณููŠูŽุง ูˆูŽุฒูุนูŽู…ูŽุงุฆูู‡ูู…ู’. ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ูŠูŽุงู†ููˆู’ุฑู ูŠูŽุงู‡ูŽุงุฏููŠู ุงูู‡ู’ุฏูู†ูŽุง ูˆูŽุงู‡ู’ุฏู ุดูŽุนู’ุจูŽ ุฅูู†ู’ุฏููˆู’ู†ููŠู’ุณููŠูŽุง ูˆูŽุฒูุนูŽู…ูŽุงุกูŽู‡ูู…ู’ุŒ ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ูŠูŽุงุฑูŽุญู’ู…ูฐู†ู ูŠูŽุงุฑุญููŠู’ู…ู ุงูŽุฑุญูŽู…ู’ู†ูŽุง ูˆูŽุงุฑู’ุญูŽู…ู’ ุดูŽุนู’ุจูŽ ุฅูู†ู’ุฏููˆู’ู†ููŠู’ุณููŠูŽุง

โ€œYa Allah ya Tuhan kami Yang Maha Pengampun dan Maha Pemaaf, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa bangsa Indonesia serta para pemimpinnya. Ya Allah ya Tuhan kami, wahai Cahaya, wahai Zat yang Maha Memberi Petunjuk, berilah petunjuk kepada kami dan kepada bangsa Indonesia serta para pemimpinnya. Ya Allah ya Tuhan kami, Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih, kasihanilah kami dan bangsa Indonesia serta para pemimpinnya.
ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ูŠูŽุงู‚ูŽูˆููŠู‘ู ูŠูŽุงู…ูŽุชููŠู’ู†ู ู‚ูŽูˆู‘ู ุถูŽุนู’ููŽู†ูŽุง ูˆูŽุถูŽุนู’ููŽ ุดูŽุนู’ุจู ุฅูู†ู’ุฏููˆู’ู†ููŠู’ุณููŠูŽุง ูˆูŽุฒูุนูŽู…ูŽุงุฆูู‡ูู…ู’.

Ya Allah ya Tuhan kami Yang Maha Kuat dan Maha Perkasa, kuatkanlah kami dari kelemahan kami, dan kelemahan bangsa Indonesia, serta kelemahan para pemimpinnya.
ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุงูŽู†ู’ุตูุฑู ุงู„ู’ุฅูุณู„ูŽุงู…ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุฃูŽุนู’ู„ู ูƒูŽู„ูู…ูŽุชูŽูƒูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ูˆูŽุงุฎู’ุฐูู„ู ุงู„ู’ูƒูŽููŽุฑูŽุฉูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุจู’ุชูŽุฏูุนูŽุฉูŽ ุฃูŽุนู’ุฏูŽุงุฆูŽูƒูŽ ุฃูŽุนู’ุฏูŽุงุกูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู. ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ู„ูŽุง ุชูู…ูŽูƒู‘ูู†ู ุงู„ู’ุฃูŽุนู’ุฏูŽุงุกูŽ ูููŠู’ู†ูŽุง ูˆูŽู„ูŽุง ู…ูู†ู‘ูŽุง. ูˆูŽู„ูŽุง ุชูุณูŽู„ู‘ูุทู’ู‡ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุจูุฐูู†ููˆู’ุจูู†ูŽุง.

Ya Allah, berilah kemenangan kepada umat Islam, tinggikanlah kalimat-Mu hingga akhir nanti, rendahkanlah orang-orang kafir dan ahli bidโ€™ah, musuh-musuh-Mu dan musuh-musuh agama-Mu. Janganlah Engkau jadikan musuh-musuh berada di antara kami atau dari golongan kami, dan janganlah Engkau membiarkan mereka menguasai kami karena dosa-dosa kami.
ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุขู…ูู†ู‘ูŽุง ููู‰ ุฃูŽูˆู’ุทูŽุงู†ูู†ูŽุงุŒ ูˆูŽุฃูŽุตู’ู„ูุญู’ ุฃูŽุฆูู…ู‘ูŽุชูŽู†ูŽุงุŒ ูˆูŽุงุฌู’ุนูŽู„ู’ ูˆูู„ูŽุงุฉูŽ ุฃูู…ููˆู’ุฑูู†ูŽุง ู…ูู…ู‘ูŽู†ู’ ุฎูŽุงููŽูƒูŽ ูˆูŽุงุชู‘ูŽู‚ูŽุงูƒูŽ ูŠูŽุงุฑูŽุจู‘ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ. ูˆูŽุฃูŽุตู’ู„ูุญู’ ุฌูŽู…ููŠู’ุนูŽ ูˆูู„ูŽุงุฉู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽูˆูŽูู‘ูู‚ูู‡ูู…ู’ ุฅูู„ูŽู‰ ุตูุฑูŽุงุทููƒูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽุงุชู‘ูุจูŽุงุนูุŒ ุณูู†ู‘ูŽุฉู ู†ูŽุจููŠู‘ููƒูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู      ุŒ ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุงู…ู„ุฃ ู‚ูู„ููˆู’ุจูŽู‡ูู…ู’ ุจูู…ูŽุฒููŠู’ุฏู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฅู ูŠู’ู…ูŽุงู†ู ุจููƒูŽุŒ ูˆูŽุจูู…ูŽุฒููŠู’ุฏู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุญูุจู‘ู ู„ูŽูƒูŽุŒ ูˆูŽุจูู…ูŽุฒููŠู’ุฏู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุชูŽุนุธููŠูู…ู ู„ูุญูุฑู’ู…ูŽุงุชููƒูŽุŒ ูˆูŽุงุฌู’ู…ูŽุนู’ ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุจูู‡ูู…ู’ ุฃูŽู…ู’ุฑูŽ ู‡ูŽุฐูู‡ู ุงู„ู’ุฃูู…ู‘ูŽุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽุงูŠูุฑู’ุถููŠู’ูƒูŽ.

Ya Allah, berilah kami kedamaian di negeri kami, perbaikilah pemimpin-pemimpin kami, jadikanlah mereka orang-orang yang bertaqwa kepada-Mu. Dan perbaikilah seluruh pemimpin-pemimpin umat Islam sedunia, bimbinglah mereka untuk menuju jalan-Mu, dan untuk mengikuti ajaran Nabi Besar Muhammad saw. Ya Allah, isilah hati mereka dengan iman sepenuhnya kepada-Mu dan cinta serta pengagungan akan kesucian-Mu, dan dengan perantaraan mereka satukanlah ya Allah urusan umat ini menuju apa yang Engkau ridai.

ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุฌู’ุนูŽู„ู’ ุจูู„ูŽุงุฏูŽู†ูŽุง ุฅูู†ู’ุฏููˆู’ู†ููŠู’ุณููŠูŽุง ุจูŽู„ูŽุฏู‹ุง ุขู…ูู†ู‹ุง ู…ูุทู’ู…ูŽุฆูู†ู‘ู‹ุง ุฑูŽุฎููŠู‘ู‹ุง ู…ูุณู’ุชูŽุธูู„ู‘ู‹ุง ุจูุธูู„ู‘ู ูƒูุชูŽุงุจููƒูŽุŒ ู…ูู„ู’ุชูŽุฒูู…ู‹ุง ุจูู‡ูŽุฏู’ูŠู ู†ูŽุจููŠู‘ููƒูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู    ุŒ ูˆูŽุณูŽุงุฆูุฑูŽ ุจูู„ู’ุฏูŽุงู†ู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ.

Ya Allah, jadikanlah negeri kami Indonesia dan negeri-negeri umat Islam, negeri yang aman, damai dan sejahtera, berpegang teguh pada kitab suci-Mu, serta taโ€™at pada petunjuk Nabi Muhammad saw. Bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Ya Allah, berilah kami hidayah, sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri hidayah. Berilah kami kesehatan, sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan. Berilah kami kekuasaan untuk mengabdi, sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Berkahilah kami, terhadap apa yang telah Engkau berikan. Jauhkanlah kami dari kejelekan yang telah Engkau putuskan. Karena Engkaulah zat Yang Maha Memutuskan dan bukan zat yang diputuskan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segalanya.

Allahumma ya Allah,
Perbaikilah untuk kami, agama kami yang merupakan pelindung segala urusan kami. Perbaikilah keadaan dunia kami, yang merupakan tempat kehidupan kami. Dan perbaikilah akhirat kami, yang merupakan tempat kembali kami. Jadikanlah hidup ini sebagai tambahan bagi kami untuk berbuat berbagai kebajikan. Dan jadikanlah mati (ajal kami) sebagai peristirahatan dari berbagai kejahatan.

Ya Allah, terimalah taubat kami, bersihkanlah dosa-dosa kami. Kabulkanlah doโ€™a permohonan kami. Kuatkanlah hujjah kami. Tunjukilah hati kami. Luruskanlah perkataan kami, dan lenyapkanlah keburukan kami.
ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽู„ููˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู’ู†ูŽุงุŒ ูˆูŽู„ูุฅูุฎู’ูˆูŽุงู†ูู†ูŽุง ุงู„ู’ุญูŽุงุถูุฑููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽูˆูŽุงู„ุฏูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ุŒ ูˆูŽู„ูู…ูŽุดูŽุงูŠูุฎูู†ูŽุง ูˆูŽู„ุฃูŽุฑู’ุจูŽุงุจู ุงู„ู’ุญูู‚ููˆู’ู‚ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ูˆูŽู„ูุณูŽุงุฆูุฑู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู’ู†ูŽ.

Ya Allah ya Tuhan kami, ampunilah kami dan kedua orang tua kami, saudara-saudara kami yang hadir di sini dan orang tua mereka, dan guru-guru kami, dan orang-orang yang mempunyai hak atas kami, dan seluruh kaum muslimin.

ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุขุชูู†ูŽุง ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽ ูููŠ ุงู„ู’ุฃูŽุฎูุฑูŽุฉู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู
Ya Allah ya Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksa neraka.
ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ุนูุฒู‘ูŽุฉู ุนูŽู…ู‘ูŽุง ูŠูŽุตููููˆู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุณูŽู„ูŽุงู…ูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูุฑู’ุณูŽู„ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ.
Maha Suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari apa yang mereka sifatkan. Dan keselamatan semoga terlimpah kepada para rasul. Dan pujian hanya milik Allah semata, Tuhan semesta alam.
ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู„ุงูŽู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ูˆูŽุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชูู‡ู

The most expensive one..

Semoga kita bisa terhindar dan menghindari musibah seperti ini. Aamiin yra

Jaga anakmu dari musibah sejenis. Bisa kambing, binatang peliharaan lain (pets), kolam ikan, kolam renang, dsb.