WANITA-WANITA HEBAT

.

<<
.

  1. Siti Khodijah
    Siti Khodijah adalah istri pertama Muhammad Rosululloh SAW. Siti Khodijah dulunya adalah seorang saudagar kaya, konglomerat di jamannya. Siti Khodijah memiliki sifat keibuan dan sifat melindungi. Saat itu Siti Khodijah memiliki mitra bisnis seorang pemuda jujur & ganteng bernama Ahmad (nama kecil dari: Muhammad Rosululloh) uhuy … 💖. Mereka akhirnya menikah. Muhammad Rosululloh sangat sayang ❤️ pada Siti Khodijah. Ketika Rosul menerima wahyu pertama kali di gua hiro yang dibawa oleh malaikat Jibril. Saat itu Rosululloh sangat takut dan berlari menuju rumah. Sesampai di rumah, Siti Khodijah-lah yang memeluk dan menyelimuti Rosulluloh yang sedang menggigil ketakutan dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Setelah menikah dengan Rosululloh, keadaan keluarga Muhammad Rosululloh makin lama makin miskin. Puncaknya: mereka tidur hanya beralaskan daun kurma sehingga saat bangun tidur, pipi mereka berbekas daun kurma. Jika tidak ada lagi yang dimakan, mereka berpuasa. Bahkan Rosululloh Muhammad sempat mengganjal perutnya dengan batu, karena lapar. Harta Siti Khodijah habis untuk mendukung siar dan dakwah suaminya – Muhammad Rosululloh. Dari sudagar kaya terpandang lalu jatuh miskin dan tetap tinggal dikota yang sama, tidak ada keinginan sedikitpun dari Siti Khodijah untuk “gugat pisah”. Siti Khodijah-lah yang pertama kali memeluk Islam dan mengakui bahwa Muhammad adalah Rosul Alloh. Karena itulah Rosululloh sangat sayang sama Siti Khodijah. Saat meninggalnya, Rosulpun menangis terus menerus sedih hingga berjalan2 sampe ke ka’bah. Rosul kehilangan istri yang disayanginya, kehilangan rekan dalam berdakwah dan kehilangan teman hidup. Hingga Alloh SWT yang menghibur Rosululloh dengan memperjalankan malam hari dari Masjidil Harom ke Masjidil Aqsho lalu ke Sidrotul Muntaha bertemu Alloh SWT langsung dan menerima perintah sholat 5 waktu. Setelah Siti Khodijah meninggal-pun, Rosululloh masih suka menyebut2 nama Siti Khodijah, hingga membuat “cemburu” yang lain.
    .
  2. Aisyah
    Aisyah adalah istri Rosululloh. Aisyah menikah dengan Rosul saat masih lajang, muda, cantik, enerjik dan cerdas. Aisyah memiliki darah bangsawan dan memiliki kulit kuning langsat sehingga jika tersipu maka pipinya merona kemerahan. Karena itu dijuluki “kemerahan ❤️” oleh Rosululloh. Aisyah adalah wanita yang cerdas dan periang. Aisyah pernah beradu balap lari lawan Rosululloh. Aisyah digendong di pundak Rosul saat melihat pertunjukan drama musik agar dapat melihat pertunjukannya, ditengah2 kerumunan orang2 yang berbadan tinggi. Aisyah membuat hati Muhammad Rosululloh selalu gembira.
    .
  3. Asiyah
    Asiyah adalah Istri Fir’aun yang sangat kuat imannya dan sabar menghadapi suaminya yang sesat. Bayangkan bagaimana rasanya, hidup bersama dengan suami yang raja tega & biangnya sesat. Walaupun suaminya seperti itu, Asiyah tidak sedikitpun punya keinginan untuk berpisah dengan Fir’aun. Asiyah sangat sabar dan kuat menghadapi suaminya si raja tega & biangnya sesat tersebut.
    .
  4. Fathimah
    Fathimah adalah putri kesayangan Rosulullah dari pernikahan dengan Siti Khodijah. Fathimah Az Zahra juga sangat sayang pada ayahandanya. Nurut dan mau saja dipilihkan jodoh oleh ayahnya pada pria yang sangat miskin tapi sholeh; Ali bin Abi Tholib. Mereka hidup rukun, akur dan penuh dengan cinta ❤ walaupun kehidupan mereka sangat miskin. Sangking miskinnya, baju saja harus sharing. Digunakan bergantian. Tapi kita tau Ali adalah seorang yang menjadi gudangnya ilmu. Jika diibaratkan jari tangan, Ali adalah jari tengah yang paling tinggi, permohonan doanya di kabulkan oleh Alloh SWT. Fathimah pernah bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluaganya. Diceritakan dalam suatu riwayat Fathimah pernah menjual potongan rambutnya demi membeli makanan untuk keluarganya. Tak pernah ada rasa menyesal sedikitpun dalam diri Fatimah Az Zahra karena menikahi pria miskin pilihan ayahnya.
    .
  5. Maryam
    Maryam adalah ibu dari Nabi Isa AS. Wanita yang sangat menjaga kesuciannya. Tidak pernah sekalipun tersentuh laki2. Dalam keadaan hamil Nabi Isa, Maryam dijamu Alloh dengan hidangan yang turun dari langit. Makan sedikit, gizi terpenuhi dan kenyangnya sampe lama.
    .
  6. Siti Hajar dan Siti Sarah
    Mereka adalah istri2 nabi Ibrahim AS. Mereka menurunkan garis keturunan ke-Nabian. Rela dan ridho di poligami. Rela dan rido ditinggal berdua hanya dengan bayi Ismail di gurun batu yang panas dan sepi. Hingga berlari2 mencari air minum untuk bayi Ismail dari Shafa ke Marwah. Kisah ini terus ke sumur zam-zam dan qurban.
    .
  7. Robi’ah Al-Adawiyah.
    Seorang yang mabuk cinta kepada Alloh. Puisi dan syair2 cintanya kepada Alloh sangat dalam dan membuat hati bergetar.
    .
    Ya Robbi..
    Bila aku menyembah-Mu karena takut akan Neraka Mu, bakarlah aku dalam neraka-Mu.

Bila aku menyembah-Mu karena mengharap Surga-Mu, tutuplah Surga-Mu dariku.

Namun, jika aku menyembah-Mu karena engkau yang pantas disembah, janganlah engkau tahan kenikmatan wajib-Mu dariku.
.
Tuhanku …
Tenggelamkan diriku ke dalam lautan …
Keikhlasan mencintai-Mu …
Hingga tak ada sesuatu yang menyibukkanku …
Selain berdzikir kepada-Mu …
.

  1. Siti Masyitoh
    Adalah petugas kecantikan putri Fir’aun. Siti Masyitoh mati syahid direbus bersama anak2nya di dalam kuali besar. Keteguhan iman mengantarkan Siti Masyitoh dan keluarganya mati syahid demi mempertahankan keyakinannya kepada Allah SWT. Siti Masyitoh tidak mau menyebut dan mengakui bahwa Fir’aun adalah tuhan. Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, Ibnu Abbas mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa ketika Nabi SAW menjalani Isra melewati suatu tempat yang aromanya sangat harum. Maka Rasulullah SAW bertanya, “Aroma harum apakah ini?” Jibril menjawab, “Masyitoh dan anak-anaknya.”
    .
  2. Dan masih banyak lagi …

.

.
Sesungguhnya pahala yang besar didapatkan melalui cobaan yang besar pula. Apabila Allah mencintai seseorang, maka Allah akan memberikan cobaan kepadanya, barangsiapa yang ridho (menerimanya) maka Allah akan meridhoinya dan barangsiapa yang murka (menerimanya) maka Allah murka kepadanya. [HR. At-Tirmidzi no. 2396]
.
sumber: unknown