Cerpen Lebaran

A warming up reading

Download here..

Angkutan Lebaran Membaik

Kemacetan di Brebes Timur Jadi Pelajaran

JAKARTA, KOMPAS — Penyelenggaraan layanan angkutan Lebaran pada 2016 dinilai lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Salah satu bukti yang paling nyata adalah penurunan angka kecelakaan lalu lintas selama layanan angkutan ini diselenggarakan.

Akan tetapi, kemacetan parah di pintu keluar tol Brebes Timur menjadi catatan pahit dan harus menjadi pertimbangan pada penyelenggaraan angkutan Lebaran pada tahun-tahun mendatang.

“Penyelenggaraan kali ini menjadi lebih baik karena dipersiapkan lebih awal dan semua moda angkutan diperiksa kelaikannya. Untuk angkutan umum, baik moda darat, laut, udara, maupun perkeretaapian, semuanya sudah bagus. Sementara kemacetan di jalan tol seharusnya bisa diantisipasi sebelumnya dan penanganannya seharusnya bisa lebih cepat,” kata pengamat transportasi dari Universitas Indonesia, Ellen SW Tangkudung, kepada Kompas, di Jakarta, Senin (18/7).

Ellen menjelaskan, kejadian macet parah di jalan tol sudah beberapa kali terjadi, seperti pada libur Natal tahun lalu dan libur akhir minggu panjang bulan Mei lalu. “Kemacetan yang paling parah selalu terjadi di jalan tol. Jadi, seharusnya sudah menjadi perhatian khusus,” kata Ellen.

Informasi menjebak

Sesuatu yang terjadi pada persiapan jelang mudik lalu adalah masyarakat justru diberi informasi perjalanan akan lebih nyaman karena jalan tol sudah sampai Brebes. Selain itu, waktu istirahat di area peristirahatan akan dibatasi sehingga tidak ada penumpukan kendaraan di tempat tersebut yang bisa menyebabkan kemacetan.

“Informasi ini mendorong masyarakat menggunakan kendaraan pribadi dan melintasi jalan tol baru ini. Ada teman saya yang mau ke Yogyakarta memilih lewat Cipali dan akhirnya terkena macet. Seharusnya karena dia mau ke Yogyakarta, dia lewat selatan. Kalau lewat selatan, dia tidak kena macet,” ujarnya.

Sementara itu, dalam upacara penutupan Posko Angkutan Lebaran 2016, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta maaf atas kemacetan yang terjadi di pintu tol Brebes Timur.

“Kami menyadari masih banyak kekurangan, khususnya untuk moda berbasis jalan raya, terutama kemacetan di Brebes-Tegal. Ada saudara meninggal, baik karena laka lalin (kecelakaan lalu lintas) maupun sebab lain, akan menjadi evaluasi dan introspeksi pihak terlibat. Atas nama semua pemangku kepentingan, kami menyampaikan rasa penyesalan atas jatuhnya korban meninggal dunia dan korban kecelakaan, serta permintaan maaf sebesar-besarnya. Semoga angkutan Lebaran tahun mendatang akan terselenggara lebih baik,” kata Jonan.

Senada dengan Jonan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, kemacetan di Brebes Timur, Jawa Tengah, menjadi evaluasi bagi pihaknya.

“Ke depan, hal-hal yang akan dan sudah dilakukan, seperti menambahkan tempat istirahat di tol. Tempat istirahat ini mungkin bukan pelayanan penuh, tetapi minimalis, seperti toilet dan tempat ibadah pasti ada. Inginnya akan kami tambah per 10 kilometer ada area istirahat. Untuk jalan nontol, kami segera buat jalan layang pada simpang sebidang kereta api di sekitar Brebes, Pekalongan, Klonengan, Sumpiuh, dan Paguyangan. Tahun ini akan kami kerjakan, enam bulan akan selesai,” kata Basuki.

Secara umum, jumlah pengguna angkutan umum pada Lebaran tahun ini mengalami kenaikan. Untuk angkutan darat, yakni bus, memang mengalami penurunan 5,99 persen. Namun, penyeberangan naik 6 persen, kereta api naik 3,78 persen, dan angkutan udara naik 13,74 persen.

“Keseluruhan jumlah penumpang angkutan umum mencapai 18.149.747 orang, atau naik 4,3 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 17.402.039,” kata Jonan. (ARN)

Sumber: http://epaper1.kompas.com/kompas/books/160719kompas/#/17/